1 dari 3 Anak Mengalami Stunting, Malnutrisi di Indonesia Masih Memprihatinkan!

1 dari 3 Anak Mengalami Stunting, Malnutrisi di Indonesia Masih Memprihatinkan!

Malnutrisi tetap menjadi permasalahan serius di Indonesia, meskipun negara ini telah mencatat kemajuan ekonomi yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Masalah malnutrisi yang berkepanjangan ini telah berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan manusia di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan mengungkapkan tingkat malnutrisi di Indonesia berdasarkan data terbaru.

1. Stunting

Stunting adalah salah satu indikator utama malnutrisi kronis pada anak-anak. Stunting terjadi ketika pertumbuhan fisik anak terhambat karena kekurangan nutrisi, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, dari masa prenatal hingga usia 2 tahun. Menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, prevalensi stunting di Indonesia adalah sekitar 27,7 persen, yang berarti hampir 1 dari 3 anak mengalami stunting. Meskipun ada penurunan sejak tahun 2013, angka ini tetap tinggi dan memprihatinkan.

2. Anemia

Anemia adalah masalah gizi yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh. Data dari Riskesdas 2018 juga mengungkapkan bahwa tingkat anemia pada anak-anak usia 6-59 bulan adalah sekitar 37,1 persen. Selain itu, prevalensi anemia pada wanita usia subur (15-49 tahun) adalah sekitar 32,9 persen. Tingginya tingkat anemia dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, terutama pada anak-anak dan wanita hamil.

3. Obesitas

Di sisi lain, obesitas juga menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas pada orang dewasa di Indonesia meningkat dari 11,6 persen pada tahun 2013 menjadi 21,8 persen pada tahun 2018. Gaya hidup yang kurang sehat, termasuk pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik, berperan besar dalam peningkatan masalah obesitas ini.

4. Kesenjangan Regional

Tingkat malnutrisi di Indonesia juga mengalami perbedaan signifikan antar daerah. Daerah-daerah yang terpencil dan miskin seringkali memiliki tingkat malnutrisi yang lebih tinggi daripada daerah perkotaan yang lebih maju. Ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan layanan kesehatan.

5. Upaya Penanggulangan

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah malnutrisi, termasuk program-program gizi, promosi pola makan sehat, dan pendidikan gizi di masyarakat. Namun, masih ada banyak tantangan yang harus diatasi, termasuk ketidaksetaraan akses dan pengetahuan tentang gizi.

Dalam rangka mengatasi masalah malnutrisi yang masih memprihatinkan di Indonesia, diperlukan tindakan yang lebih besar, termasuk:

  • Peningkatan akses terhadap makanan bergizi di daerah pedesaan dan terpencil.
  • Peningkatan pendidikan gizi di sekolah-sekolah dan masyarakat.
  • Promosi pola makan seimbang dan gaya hidup sehat.
  • Penguatan program-program gizi dan perawatan kesehatan khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

Malnutrisi di Indonesia masih menjadi tantangan besar, tetapi dengan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, kita dapat berharap untuk mengatasi masalah ini dan memastikan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi semua warga Indonesia. Data-data ini mengingatkan kita bahwa ada pekerjaan yang perlu dilakukan agar Indonesia benar-benar bisa mengatasi masalah malnutrisi.

Sumber gambar : freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *