Indonesia dikenal dengan kekayaan kuliner yang beragam dan lezat. Namun, tidak semua makanan tradisional sehat untuk dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Beberapa makanan khas Nusantara memiliki kandungan kalori, lemak, dan gula yang tinggi, yang dapat menjadi pemicu berat badan naik dan risiko obesitas jika tidak dikontrol. Yuk, Apelfriends simak beberapa makanan Nusantara yang perlu diwaspadai agar tetap sehat!
1. Rendang
Rendang, hidangan ikonik dari Minangkabau, Sumatra Barat, telah ada sejak abad ke-16. Bahkan ada yang menyebutkan hidangan ini sudah dikenal sejak masa Raja Adityawarman (1347-1375 M) atau zaman Kerajaan Pagaruyung. Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat dan perayaan penting.
Proses pembuatan rendang cukup unik, daging sapi dimasak dalam waktu lama dengan santan dan campuran rempah-rempah seperti lengkuas, serai, jahe, bawang merah, bawang putih, cabai, dan kunyit. Sehingga menghasilkan tekstur daging yang lembut dan rasa yang kaya.

Namun, di balik kelezatannya, rendang mengandung kalori tinggi yaitu 193 kkal per 100 gram atau 468 kkal per porsi (240 gram), terutama dari santan dan daging sapi berlemak. Santan mengandung lemak jenuh, sementara daging sapi juga menyumbang lemak padat kalori. Oleh karena itu, nikmati rendang secukupnya dan seimbangkan dengan makanan bergizi lainnya.
2. Opor Ayam
Opor ayam menjadi salah satu hidangan yang sering dihidangkan dalam momen spesial, seperti Lebaran. Diyakini berasal dari Jawa, hidangan ini telah menjadi bagian penting dari warisan kuliner Nusantara. Opor ayam dibuat dari potongan ayam yang dimasak dengan kuah santan kental dan campuran bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, ketumbar, dan daun salam. Kuahnya yang gurih dan kaya rempah membuatnya sulit untuk ditolak.

Sayangnya, santan dalam opor ayam mengandung lemak jenuh yang tinggi. Setiap 100 gram opor ayam terkandung 163 kkal atau 392 kkal per porsi (240 gram). Jika ditambah dengan ketupat, yang tinggi karbohidrat, jumlah kalori yang dikonsumsi pun semakin bertambah, karena dalam 100 gram ketupat terdapat 160 kkal.
3. Soto Betawi
Soto Betawi adalah salah satu hidangan khas Jakarta sejak awal abad ke-20. Hidangan ini dikenal dengan kuah santan atau susu yang gurih, serta potongan daging sapi atau jeroan sebagai bahan utamanya. Kuah santan atau susu serta lemak dari daging sapi atau jeroan membuat soto ini tinggi kalori yaitu setiap 100 gram terkandung 135 kkal atau 363 kkal per porsi (270 gram). Apalagi jika disajikan dengan nasi putih dan kerupuk, asupan karbohidrat dan kalori pun semakin meningkat.

4. Martabak Manis
Martabak manis atau kue terang bulan, adalah camilan populer asal Bangka Belitung yang diciptakan warga keturunan Tionghoa. Nama asli makanan ini adalah Hok Lo Pan yang berarti kue orang Hok Lo. Martabak manis terbuat dari adonan tepung terigu, gula, dan telur yang dimasak di atas wajan tebal. Setelah matang, martabak diolesi margarin, taburan gula, dan topping seperti keju, cokelat, atau kacang. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis membuatnya sulit untuk diabaikan.

Meskipun menggoda, martabak manis memiliki kandungan gula tinggi, tepung, dan topping berlemak membuat martabak manis tinggi kalori. Setiap potongan (90 gram) martabak manis memiliki kalori sebesar 270 kkal. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Tips Mengonsumsi Makanan Nusantara Secara Sehat
- Batasi porsi: Nikmati makanan berkalori tinggi dalam porsi kecil.
- Kurangi santan dan minyak: Gunakan santan encer atau alternatif yang lebih sehat seperti krimer.
- Tambahkan sayuran: Kombinasikan dengan sayuran untuk menyeimbangkan nutrisi.
- Pilih metode memasak sehat: Kukus atau rebus daripada menggoreng.
- Tetap aktif: Lakukan aktivitas fisik untuk membakar kalori berlebih.
Menikmati kuliner Nusantara tetap bisa dilakukan dengan bijak. Dengan mengatur pola makan dan menjaga keseimbangan nutrisi, kita tetap bisa menikmati kekayaan makanan Nusantara tanpa khawatir akan menjadi pemicu berat badan naik. Selamat menikmati makanan favorit kalian Aplefriends!
Baca juga: Upgrade Menu Cheat Day: Modifikasi Menu Favorit Jadi Lebih Bergizi
Referensi :
- Sudah Tahu, Sejarah Dibalik Kemunculan Rendang? – fwd.co.id
- Kadar Lemak dan Organoleptik Rendang Dengan Penggunaan Serat Krim sebagai Substitusi Santan (2023), Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
- Hubungan Konsumsi Zat Gizi Mikro Dan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas (2019), Jurnal Human Care
- Bijak Kesehatan, Ini Fakta Kandungan Lemak yang Terdapat dalam Daging Rendang – health.grid.id
- Opor Ayam – tasteatlas.com
- Pengaruh Proporsi Ekstrak Bumbu Opor dan Maltodekstrin Terhadap Mutu Organoleptik Bumbu Opor Bubuk Instan (2025), Jurnal Teknologi Pangan dan Ilmu Pertanian
- Soto Betawi: Resep dan Sejarah yang Harus Anda Tahu – richs.co.id
- Ternyata Begini Asal Usul Martabak – www.rri.co.id
- Informasi Gizi – fatsecret.co.id
Editor : Eka Putra Sedana