Al dente, Cara Terbaik untuk Memasak Pasta

ApleFriends, apakah kalian suka makan pasta? Kini pasta menjadi salah satu hidangan populer di dunia. Restoran yang menyajikan pasta juga sudah menjamur di Indonesia. Menurut BBC, pasta menjadi salah satu makanan utama karena murah, bisa disajikan dengan gaya apa saja, dan sesuai dengan kebutuhan.

Pasta memiliki ratusan cara untuk penyajiannya. Nah, biasanya pasta disajikan al dente. Al dente menggambarkan tekstur pasta yang empuk namun tetap bisa dikunyah. Namun, tahukah kalian bahwa penyajian al dente merupakan penyajian terbaik untuk perutmu? Yuk simak informasinya!

Pasta Around the World

Pasta merupakan salah satu hidangan Italia yang sudah mendunia. Apakah ApleFriends pernah mencoba hidangan spaghetti bolognese dan spaghetti carbonara? Kedua hidangan tersebut adalah beberapa hidangan pasta terpopuler menurut BBC Good Food.

Kapan waktu terbaik mengonsumsi pasta? Kapan saja! Menurut Star Fine Foods, pasta yang disajikan dengan bumbu kental seperti bolognese dan alfredo lebih nikmat saat siang hari. Pasta yang disajikan dengan bumbu ringan seperti minyak zaitun (olive oil) lebih nikmat disajikan saat malam hari.

Mengapa al dente Lebih Baik?

Al dente dalam bahasa Italia artinya “untuk digigit, keras namun matang”. Menurut Martha Stewart, ahli masak terkemuka, tekstur al dente digambarkan empuk namun sedikit kenyal. Al dente berada di antara renyah dan lembek. 

Tekstur ini yang membuat pengalaman makan pasta lebih baik. Al dente memiliki penampilan pasta yang lebih baik. Saus yang disajikan juga lebih menyerap daripada pasta yang lembek. Ada manfaat lain yang baik untuk pencernaan kita, mulai dari menjaga kandungan gizi sampai bikin rasa kenyang lebih lama.

1. Menjaga vitamin B tetap di pasta

Tepung terigu mengandung berbagai vitamin B. Peneliti dari Universitas Istinye Turki menunjukkan bahwa berbagai vitamin B di pasta akan hilang seiring dengan waktu merebus pasta. Vitamin B3 merupakan vitamin yang paling cepat hilang dari pasta karena perebusan.

2. Rendah glikemik

Nutrition Today menjelaskan bahwa pasta kering memiliki nilai indeks glikemik rendah (GI 33 – 61). Makanan termasuk pada kelompok indeks glikemik rendah apabila GI <55. Peneliti dari Universitas Mersin Turki menjelaskan al dente membuat karbohidrat dalam pasta tidak pecah menyeluruh sehingga nilai indeks glikemik rendah. Jadi, pasta dapat menjadi pilihan untuk mengontrol kadar gula darah.

3. Rasa kenyang lebih lama

The Journal of Nutrition menjelaskan bahwa al dente dapat memperlambat pencernaan karbohidrat. Pasta memiliki struktur karbohidrat kompleks. Ketika direbus, struktur akan pecah seiring dengan waktu perebusan. Tekstur kenyal menunjukkan bahwa belum semua karbohidrat pecah. Hal ini membuat waktu mengunyah lebih lambat sehingga rasa kenyang lebih mudah dicapai.

Kunci Al dente adalah Waktu

Pengolahan awal pasta, baik pasta segar ataupun pasta kering, adalah direbus. Perebusan menjadi titik penting dalam menentukan tekstur pasta. Waktu perebusan juga penting untuk menentukan tingkat kematangan. Berikut tips untuk memasak pasta al dente menurut Martha Stewart:

  1. Gunakan panci besar dan tinggi untuk merebus air (kapasitas sekitar 7,5 L) agar ruang untuk pasta bergerak luas.
  2. Tambahkan garam di air rebusan. Gunakan garam yang biasa digunakan untuk memasak.
  3. Sesuaikan jumlah garam hingga air terasa sangat asin. Cheating tips: cicipi satu sendok air garam untuk meyakinkan rasa air garam. Jika terasa sangat asin, garam yang digunakan sudah cukup.
  4. Jangan tambahkan minyak pada air rebusan. Minyak tidak akan memberikan efek apapun pada pasta.
  5. Atur waktu perebusan lebih cepat dari rekomendasi waktu yang tertulis di kemasan. Misalnya waktu yang tertulis 7 menit, maka atur waktu 5 menit. Cara terbaik adalah terus mencoba pasta, karena 30 detik dapat memberikan perbedaan tekstur yang jauh. Perlu latihan terus menerus untuk memastikan pasta al dente.
  6. Jangan membilas pasta yang sudah direbus. Pasta yang sudah direbus memiliki lapisan pati yang membuat pasta lebih lembut (velvet).

Setelah membaca pasta al dente, apakah ApleFriends tertarik mencoba pasta yang kenyal? Yuk segera coba pasta al dente untuk makanmu hari ini!

Baca Juga: Yuk Kenali Ciabatta, Roti Populer dari Italia! 

Referensi

  1. How Pasta Became the World’s Favourite Food – BBC
  2. Top 10 Most Popular Pasta Recipes – BBC Good Food
  3. The Best Time to Eat Pasta – Star Fine Foods
  4. Investigation of the Effect of Different Storage Conditions on Vitamin Content of Enriched Pasta Product (2019), Quality Assurance and Safety of Crops & Foods
  5. Pasta’s History and Role in Healthful Diets (2019), Nutrition Today
  6. In vitro Digestibility, Glycemic Index and Bile Acid–Binding Capacity of Foods Containing Different Types of Resistant Starch in Comparison with the Commercial Resistant Starches (2023), Quality Assurance and Safety of Crops & Foods
  7. Pasta Structure Affects Mastication, Bolus Properties, and Postprandial Glucose and Insulin Metabolism in Healthy Adults (2022), The Journal of Nutrition
  8. Why Italians Always Cook Pasta al Dente—and the Right Way to Do It – Martha Stewart

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *