Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan masalah kesehatan serius yang kini menjadi tantangan global, mengingat tingginya angka kasus hampir di seluruh negara. Berdasarkan laporan WHO tahun 2022, sekitar 43% populasi dewasa di dunia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Di Indonesia, data UNICEF tahun 2018 mencatat prevalensi obesitas pada orang dewasa mencapai 35,5%. Angka ini membuat kita sadar bahwa masalah obesitas tidak bisa dianggap sepele.
Salah satu alasan banyak orang kesulitan menurunkan berat badan adalah kegagalan menjaga konsistensi, terutama saat berat badan sulit turun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan penurunan berat badan berkaitan erat dengan kondisi metabolisme. Metabolisme sendiri adalah reaksi kimia di sel tubuh yang mengubah kalori dari makanan menjadi energi untuk melakukan aktivitas, fungsi normal tubuh, membangun serta memperbaiki jaringan tubuh.
Jika metabolisme tidak bekerja dengan baik, hal ini dapat diatasi dengan melakukan “reset metabolisme” atau mengatur ulang sistem metabolisme agar kinerjanya lebih optimal. Lalu, bagaimana cara melakukan reset metabolisme? Aplefriends dapat menyimak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut.
Ketahui Terlebih Dahulu Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme

Metabolisme setiap orang bekerja secara berbeda-beda dan kecepatannya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Terdapat beberapa faktor yang bersifat alami atau tidak dapat diubah dan yang bersifat dapat berubah dengan pengendalian. Beberapa faktor tersebut antara lain:
- Usia (metabolisme tubuh melambat seiring bertambahnya usia)
- Jenis kelamin dan genetik
- Aktivitas fisik
- Komposisi tubuh (massa otot dan lemak)
- Massa otot (semakin banyak otot dalam tubuh, maka semakin banyak kalori yang terbakar)
- Kesehatan hormon, kondisi lingkungan, dan masalah endokrin
Kapan Kita Harus Mulai Mengatur Ulang Metabolisme?

Metabolisme yang sehat membantu tubuh membakar kalori secara efektif, menjaga berat badan, dan mempertahankan energi sepanjang hari. Namun, ketika metabolisme mulai bermasalah, tubuh akan memberikan sinyal melalui berbagai perubahan, baik yang terasa jelas maupun yang sering dianggap sepele. Disaat kondisi seperti itu, itu adalah saatnya untuk mengatur ulang metabolisme Kamu. Beberapa tanda-tanda metabolisme Kamu melambat adalah :
Gejala dan Tanda Umum
- Berat badan mudah naik dan sulit turun
- Lelah berkepanjangan
- Sulit tidur
- Craving makanan manis berlebih
- Mudah lupa
- Sulit berkonsentrasi
Tanda Khusus Pada Wanita
- Sakit kepala
- Rambut menipis
- Kuku rapuh
- Kulit kering
Tanda Khusus Pada Pria
- Testosteron rendah
- Energi menurun
- Minat seksual menurun
Alasan Mengapa Reset Metabolisme Layak Dicoba

Reset metabolisme bukan sekedar tren kesehatan, tetapi sebuah langkah strategis untuk membantu tubuh kembali bekerja secara optimal. Beberapa manfaat yang bisa Aplefriends rasakan setelah melakukan reset metabolisme yaitu :
1. Memperbaiki Metabolisme
Metabolisme yang sehat membantu tubuh mengolah energi dengan maksimal. Kamu bisa memperbaikinya dengan menjaga gula darah tetap stabil, mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat olahan, serta memperbanyak makanan alami.
2. Detoksifikasi
Untuk membuang racun dari tubuh secara alami, konsumsi lebih banyak sayuran non-tepung, terutama jenis cruciferous seperti brokoli dan kembang kol. Selain itu, sayuran ini juga mendukung proses pencernaan agar lebih lancar dan sehat.
3. Mengurangi Peradangan
Untuk mengurangi peradangan pada tubuh, hindari makanan pemicu peradangan, seperti gula berlebih atau makanan olahan dapat membantu tubuh tetap bugar. Beberapa makanan mungkin cukup dihindari sementara, tetapi ada juga yang sebaiknya dihilangkan permanen dari menu harian Kamu.
4. Menurunkan Berat Badan
Saat metabolisme tubuh kembali optimal, pembakaran kalori menjadi lebih efisien, sehingga berat badan lebih mudah turun. Hasilnya akan lebih baik jika dilakukan bersama dengan detoksifikasi dan pengurangan peradangan.
Ikuti Langkah-Langkah Reset Metabolisme Ini!

1. Tetap Terhidrasi
Air membantu mengangkut zat gizi dan membuang racun dalam tubuh. Minum 3-3,5 liter air per hari untuk menjaga sistem metabolisme tetap optimal.
2. Konsumsi Protein
Konsumsi protein membantu tubuh tetap kenyang lebih lama, mengendalikan nafsu makan, dan menyediakan bahan bakar untuk perbaikan jaringan. Pilihan protein praktis adalah dendeng, protein bar, atau bubuk susu protein.
3. Konsumsi Superfood
Superfood seperti brokoli, spirulina, bayam dan buah bit kaya akan zat gizi dan antioksidan yang menjaga metabolisme tetap optimal. Versi bubuknya bisa jadi pilihan jika Kamu memilih yang praktis.
4. Konsumsi Makanan Kaya Yodium
Yodium dibutuhkan tiroid untuk mengatur metabolisme. Contoh makanan sumber yodium adalah udang dan rumput laut, atau bisa dari suplemen.
5. Mulai Olahraga
Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Kamu bisa coba dengan yang paling sederhana, seperti naik tangga atau jalan kaki.
6. Coba Latihan HIIT
Latihan HIIT (High-Intensity Interval Training) dapat meningkatkan pembakaran kalori hingga 72 jam setelah latihan. Latihan ini hemat waktu namun efektif untuk membakar lemak dan menjaga otot.
7. Mulai Latihan Beban
Massa otot yang lebih besar membantu tubuh membakar lebih banyak kalori bahkan saat istirahat. Lakukan angkat beban, bodyweight training, atau Crossfit untuk hasil yang maksimal.
8. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup membantu tubuh memulihkan diri dan menjaga keseimbangan hormon. hindari gangguan seperti handphone dan TV sebelum tidur.
9. Kurangi Stres
Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu hormon dan metabolisme. Kamu bisa mengelola stres dengan aktivitas seperti yoga, jalan santai, meditasi, atau istirahat sejenak.
10. Langkah Terpenting: Bangun Kebiasaan Positif
Perubahan kecil namun konsisten pada pola makan, olahraga, dan rutinitas harian akan membantu meningkatkan metabolisme dan membakar lebih banyak kalori. Mulailah dari sekarang, dan tidak ada kata terlambat untuk berproses.
Baca Juga: Hubungan Makanan Ultra-Proses dengan Penyakit Metabolik
Referensi
- Analisis Lanskap Kelebihan Berat Badan dan Obesitas di Indonesia (2019), Unicef Indonesia
- How to Reset Your Metabolisme | East Central College
- Metabolic Reset Protocol | Body by Aim 3630
- Metabolism Reset Guide | VSHRED
- Obesity and Overweight | World Health Organization
Editor: Eka Putra Sedana