Amankah Obat Hipertensi Untuk Kesehatan Ginjal?

Orang hipertensi kalau minum obat tensi terus, bisa gagal ginjal lho.” Siapa nih dari Aplefriends yang pernah mendengar tentang pernyataan itu. Tetangga atau bahkan kolega di masyarakat sering dibuat percaya dengan pernyataan mulut ke mulut yang satu ini. 

Akan tetapi apakah benar gagal ginjal bisa diakibatkan oleh minum obat hipertensi? Mari simak penjelasan berikut

Penanganan Hipertensi dengan Obat 

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang sering  disebut sebagai silent killer karena gejalanya yang sulit dikenali dan terkadang berkembang tanpa menimbulkan keluhan. Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg. 

Untuk menangani hipertensi dan mencegah komplikasi, perlu adanya langkah terapi baik melalui konsumsi obat antihipertensi, monitoring tekanan darah, maupun pengaturan gaya hidup. Terdapat dua jenis terapi yang bisa dilakukan oleh penderita hipertensi, yaitu melalui terapi pengobatan (farmakologi) dengan obat anti hipertensi atau terapi non farmakologi yang melibatkan perubahan gaya hidup. 

Kenali Mekanisme Kerja Obat Hipertensi 

Umumnya, penderita hipertensi sedang hingga berat mendapatkan terapi farmakologi. Tata laksana pengobatan penyakit hipertensi mewajibkan penderita untuk wajib minum obat rutin antihipertensi sesuai dengan resep dokter. Obat yang sering dikonsumsi oleh pasien hipertensi seperti candesartan, captopril, amlodipine memiliki mekanisme kerjanya masing-masing. 

1. Amlodipine (Obat Jenis Calcium Channel Blocker)

Obat ini bekerja dengan menghambat aliran kalsium atau aktivitas kalsium dalam otot jantung dan pembuluh darah arteri. Terhambatnya kalsium menyebabkan detak jantung turun dan pembuluh darah terbuka sehingga tekanan darah dapat turun dan stabil. 

2. Candesartan (Obat Jenis Angiotensin II Receptor Blocker)

Cara kerja obat ini yaitu dengan menghambat angiotensin II berikatan dengan reseptor. Konsumsi obat ini menyebabkan pembuluh darah melebar dan memudahkan jantung memompa darah sehingga tekanan darah dapat kembali stabil. 

3. Captopril (Obat Jenis Angiotensin-converting Enzyme Inhibitor)

Captopril dan obat sejenisnya bekerja dengan mengendurkan pembuluh darah untuk menurunkan tekanan darah. Penggunaan obat ini tidak dianjurkan bagi ibu hamil. 

Setelah Aplefriends mengetahui sebagian dari cara kerja obat hipertensi. Kita dapat menghubungkan nih antara obat hipertensi dengan kepercayaan dan kekhawatiran sebagian orang yaitu terkait gagal ginjal. 

Mitos atau Fakta, Obat Hipertensi Mengakibatkan Gagal Ginjal? 

Berdasarkan riset, 32% populasi dengan hipertensi mengalami gagal ginjal. Komplikasi tersebut disebabkan karena penderita hipertensi tidak menjalani pengobatan sesuai dengan yang telah diinstruksikan. Bahkan 13,3% dari penduduk dengan hipertensi tidak mengonsumsi obat. 

Perlu Aplefriends ketahui, bahwa menurut Ketua Indonesian Society for Hypertension (INASH), obat antihipertensi, obat kolesterol, dan obat diabetes berfungsi melindungi ginjal dari kerusakan. Faktanya, hipertensi tanpa obat atau bersifat tidak terkontrol justru dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. 

Bagaimana Hipertensi Tanpa Obat Bisa Melukai Ginjal?

hipertensi-tanpa-obat-ginjal
Sumber: Freepik

Tekanan darah tinggi menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga aliran darah terhambat. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke organ seperti ginjal berkurang dan mengakibatkan ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. 

Ginjal yang tidak berfungsi semestinya tidak akan mampu untuk membuang ekstra cairan dan zat-zat sisa lainnya. Cairan berlebih yang tidak terbuang dan ada di pembuluh darah dapat meningkatkan tekanan darah lebih tinggi lagi dan menyebabkan gangguan yang berujung pada gagal ginjal. Dengan konsumsi obat antihipertensi, pembuluh darah bisa kendur dan ginjal bisa mendapat cukup pasokan oksigen dari darah yang mengalir. 

Apa yang Sebetulnya Menyebabkan Gagal Ginjal? 

Setelah tahu bahwa pernyataan “obat antihipertensi menyebabkan gagal ginjal” itu adalah mitos. Kita jadi perlu memahami lebih jelas bahwa terdapat 2 jenis gagal ginjal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:

1. Gagal Ginjal Akut (Acute Renal Failure)

Gangguan ginjal ini 60% disebabkan oleh hipotensi, perdarahan, disfungsi organ hati, sepsis, konsumsi obat NSAIDs dan cyclosporine. Sebesar 35% lainnya disebabkan oleh kondisi intrarenal seperti rhabdomyolysis, nefritis interstitial akut, dan sebagainya. Sementara 5% sisanya disebabkan oleh faktor lain seperti tumor, pembesaran kelenjar prostat, karsinoma, dan darah yang membeku. 

2. Gagal Ginjal Kronik (Chronic Renal Failure)

Penyebab utama yang umum dialami pada pasien gagal ginjal kronik adalah akibat hipertensi dan diabetes mellitus tipe 2. Penyebab lainnya seperti polycystic kidney disease, glomerulonefritis, dan gangguan vaskular ginjal. 

Nah, dengan mengetahui fakta-fakta di atas, diharapkan Aplefriends tidak takut dan khawatir lagi ya dalam mengonsumsi obat antihipertensi! Jaga ginjal dan tubuh kita tetap sehat dengan perubahan gaya hidup dan patuh akan pengobatan. 

Baca Juga: Magnesium: Kunci Kesehatan Ginjal

Referensi

  1. Sepuluh Obat Anti Hipertensi | Kemenkes RI
  2. High Blood Pressure and Chronic Kidney Disease | National Kidney Foundation 
  3. High Blood Pressure | American Heart Association
  4. Apakah Obat Hipertensi Merusak Ginjal: Mitos atau Fakta? | Kemenkes RI  
  5. Characteristics And Health Seeking Behavior Among Hypertension People (2021), Jurnal Medika Hutama 
  6. Pengobatan Hipertensi Dengan Memperbaiki Pola Hidup Dalam Upaya Pencegahan Meningkatnya Tekanan Darah (2022), Journal of Science, Technology and Entrepreneur 
  7. Renal Failure, Types, Causes and Etiology: A Review Article (2023), International Journal of Medical Science and Clinical Research Studies 

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok