Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan periode yang penting pertumbuhan. Studi BMC Pediatrics menyebut sebagian besar anak berusia 6-12 bulan mengalami malnutrisi. Dengan 77% di antaranya mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan anak seusianya.
World Health Organization telah merekomendasikan memenuhi nutrisi di periode tersebut dengan memberikan ASI eksklusif di 6 bulan pertama kehidupan bayi. Namun, pada sebagian masyarakat, pemberian ASI terkadang menemui hambatan yang mana membuat para Ibu memilih memenuhi nutrisi anak melalui susu formula. Apa perbedaan di antara keduanya?
Sumber Nutrisi Bagi Bayi
PP No. 33 Tahun 2012 tentang ASI eksklusif mengaitkan pemberian ASI perlu dilakukan tanpa ada penambahan makanan atau minuman lainnya. Namun, seiring dengan perubahan zaman, terdapat sumber nutrisi lainnya yang menjadi alternatif pengganti ASI. Berikut merupakan sumber nutrisi pada bayi 0-6 bulan:
Air Susu Ibu (ASI)
ASI merupakan cairan ekskresi dari kelenjar payudara ibu yang menjadi susu atau makanan alami bagi bayi. ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk masa pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal.
Susu Formula
Susu formula merupakan susu formulasi khusus sebagai pengganti ASI bagi bayi dan balita. Menurut Amerta Nutrition, pemberian susu formula pada anak dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Yaitu gangguan produksi ASI pada ibu, kesehatan fisik dan psikologis ibu, pekerjaan dan pengaruh lingkungan.
Perbandingan Kandungan Gizi dalam ASI dan Susu Formula
Berdasarkan studi terakreditasi oleh Ikatan Dokter Indonesia, kandungan gizi yang terdapat pada ASI bergantung pada jenis ASI yang dikeluarkan.
- Kolostrum atau ASI yang dikeluarkan di hari 1-7 mengandung protein tinggi yaitu 8,5%, karbohidrat rendah 3,5%, dan lemak 2,5%.
- ASI transisi atau ASI pada hari ke 7-14 mengalami penurunan kandungan protein sementara lemak, vitamin larut air, dan laktosa akan meningkat.
- ASI matur atau ASI yang disekresi di hari ke-14 dan seterusnya) per 100 ml yaitu 67 kkal energi, 1,3 gram protein, 4,2 gram lemak, dan mengandung 4 mineral dan 3 vitamin.
Sementara itu, pada susu formula kandungan gizi setiap brand susu formula bermacam-macam. Namun, secara umum dalam 100 ml susu formula, terdapat kandungan energi 10-18% lebih tinggi dan protein 55-80% lebih tinggi dibandingkan dengan ASI.
Studi Pengaruh Pemberian ASI dan Susu Formula pada Anak

Penelitian dalam Journal of Health Science Community tahun 2024 dilakukan pada 60 ibu dengan bayi baru lahir di Indonesia. Studi tersebut menunjukkan bahwa 100% anak penerima ASI memiliki pertumbuhan normal. Di sisi lain, anak yang menerima susu formula dengan pertumbuhan normal hanya sebesar 66,6%.
Journal of Research in Medical Science mengelompokkan hasil penelitian dalam beberapa indikator. Berdasarkan indikatornya, kelompok anak yang diberikan ASI memiliki pertumbuhan yang lebih baik dalam hal berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Jika dibandingkan dengan kelompok anak yang hanya menerima susu formula atau kombinasi keduanya. Selanjutnya, efek pertumbuhan yang lebih baik ditemui lebih tinggi pada kelompok dengan kombinasi susu formula dan ASI dibandingkan pada anak yang menerima susu formula saja.
Pemberian Susu Formula bagi Tumbuh Kembang
Kandungan energi dan protein yang tinggi dalam susu formula berpotensi meningkatkan berat badan dan kegemukan pada anak. Jurnal Sari Pediatri menyebutkan balita dengan konsumsi susu formula dengan rata-rata lebih dari 100 gram per hari berisiko 7 kali lebih besar mengalami kegemukan.
Saat ini, perdagangan susu formula telah dikontrol secara ketat oleh Food and Drugs Association (FDA) karena perannya sebagai sumber zat gizi pada anak. Namun demikian, pemberian susu formula pada anak berusia 0-6 bulan tetap tidak direkomendasikan. Susu formula dapat menjadi alternatif hanya pada kondisi Ibu yang terkendala dalam memberikan ASI akibat kondisi kesehatan dan produksi ASI yang tidak mencukupi.
Nah, itu dia perbandingan antara pemberian ASI dan susu formula pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Yuk, beri nutrisi terbaik bagi buah hati demi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal!
Baca Juga: Ini Cara Penyimpanan ASI yang Wajib Bunda Ketahui!
Referensi
- 1000 HPK Kunci Cegah Stunting | Kemenkes RI
- Factors Affecting Malnutrition In Children And The Uptake Of Interventions To Prevent The Condition (2015), BMC Pediatrics
- The Effect of Breastfeeding on Children’s Growth Indices Up To 6 Months: An Application of Multivariate T Linear Mixed Model (2023), Journal of Research in Medical Sciences
- Optimalisasi Pertumbuhan Bayi Prematur dan Pasca Prematur di Indonesia; Mengacu pada Pedoman Nutrisi Bayi Prematur di RSCM (2019), Sari Pediatri
- Factors Related to Mother’s Decision in Giving Formula Milk to Infants Aged 0-24 Months at Puskesmas Merdeka, Bogor City (2023), Amerta Nutrition
- Perbandingan Pemberian Asi Dan Pemberian Susu Formula Terhadap Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Di Rsud Merauke Tahun 2023 (2024), Journal of Health Science Community
- ASI Eksklusif: Nutrisi Ideal untuk Bayi 0-6 Bulan (2019), Cermin Dunia Kedokteran
- Relationship between Formula Milk and the Incidence Obesity in Children Under Five: Meta-Analysis (2020), Indonesian Journal of Medicine
Editor: Eka Putra Sedana