Survei Kesehatan Indonesia 2023 menyebutkan diare masih menjadi permasalahan kesehatan utama pada anak dengan prevalensi 4,9% pada balita. Publikasi Vaccine mengungkapkan 60% kasus rawat inap dan 41% kasus rawat jalan diare akut pada balita di Indonesia akibat Rotavirus.
UNICEF menyatakan bahwa vaksinasi Rotavirus masih merupakan upaya paling efektif untuk mencegah terjadinya diare akut pada anak akibat virus ini. Kenali Rotavirus dan mekanismenya dalam menyebabkan diare pada anak berikut ini!
Rotavirus, Penyebab Infeksi Saluran Cerna Anak
Rotavirus merupakan virus RNA double stranded yang berasal dari famili Reoviridae. Berdasarkan Journal Infectious Disease, Rotavirus menjadi perhatian di Indonesia setelah adanya studi kasus diare akut disertai dehidrasi berat dan muntah yang banyak ditemukan pada pasien terinfeksi rotavirus.
Anak yang terinfeksi virus ini akan mengalami diare dengan adanya keluhan seperti dehidrasi akut, mual, dan muntah. Rotavirus dapat menular atau menyebar melalui jalur fekal-oral manusia. Patogen pada feses orang terinfeksi mengontaminasi makanan atau minuman sehingga terkonsumsi oleh orang lain (food and water borne disease).
Bagaimana Rotavirus Menyebabkan Diare

Setelah infeksi rotavirus, protein nonstruktural 4 (NSP4) menginduksi gelombang Ca2+ intraseluler yang menyebabkan pelepasan adenosin difosfat (ADP). Selanjutnya, ADP akan mengaktifkan reseptor purinergik pada sel-sel bystander yang kemudian menyebabkan diare. Selain itu, infeksi virus ini menyebabkan penurunan serapan cairan, natrium, dan glukosa pada usus yang dapat memicu terjadinya diare isotonik.
Mengenal Lebih Dalam terkait Vaksin Rotavirus
Vaksin rotavirus berisi vaksin hidup yang telah dilemahkan sehingga vaksin ini tidak akan menyebabkan timbulnya penyakit. Justru, dengan adanya vaksin, sistem kekebalan tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan penyakit.
Bali Medical Journal menyebutkan bahwa terdapat 2 vaksin rotavirus yang sudah disebarluaskan dan digunakan yaitu Rotarix dan Rotateq. Kedua vaksin tersebut dipercaya memiliki efikasi yang tinggi saat digunakan di negara maju. Vaksinasi rotavirus pada anak cukup berbeda dibandingkan vaksinasi pada umumnya. Untuk vaksin rotavirus akan dilakukan secara peroral dari mulut anak dan bukan dengan injeksi.
Efektivitas Vaksin Rotavirus dalam Mencegah Diare

World Health Organization dalam publikasi Preventive Medicine Reports mengungkapkan 90% anak yang menerima vaksin rotavirus terlindungi oleh diare berat akibat rotavirus. Sementara itu, 70% di antaranya juga terlindungi dari berbagai bentuk penyakit yang termanifestasi dari infeksi virus tersebut.
Studi dalam publikasi Human Vaccine di Spanyol menemukan bahwa 1 dosis vaksin rotavirus memiliki tingkat efektivitas 91,5% melawan diare akut akibat rotavirus. Penelitian pemberian 2 dosis pada anak-anak memberikan hasil tingkat efektivitas 90% dan 91% pada anak 3-11 bulan dan anak berusia >12 bulan.
Praktik Vaksinasi Rotavirus di Indonesia
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk vaksinasi monovalen diberikan melalui oral di usia 6-12 minggu. Dosis kedua diberikan dengan minimal interval 4 minggu atau maksimal anak berusia 24 minggu.
Selain itu, terdapat vaksin lainnya yaitu rotavirus pentavalen yang diberikan sebanyak 3 dosis. Dosis pertama diberikan untuk usia 6-12 minggu dengan interval 4-10 minggu antar dosis. Indonesia telah merencanakan pemberian vaksin rotavirus menjadi salah satu program kesehatan sejak 2022 dan diperluas pada 2023.
Apa Upaya Kontrol Diare Lainnya yang Bisa Dilakukan?
Dalam Preventive Medicine Reports, efektivitas vaksin rotavirus dalam mencegah diare pada anak perlu dimaksimalkan dengan menerapkan sejumlah tindakan berikut:
- Tersedianya cairan rehidrasi oral
- Suplementasi dengan tablet zinc
- Memberikan ASI eksklusif pada anak
- Menerapkan pola makan dan gizi seimbang dalam keluarga
- Peningkatan dan perbaikan higiene sanitasi lingkungan
- Menjamin adanya kualitas air yang tersedia di rumah
Dari ulasan singkat terkait rotavirus tersebut, upaya vaksinasi tetap harus dilakukan seiring dengan tindakan lainnya. Mari kita jaga anak tetap sehat dengan lakukan upaya preventif yang tepat!
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Vaksin HPV
Referensi
- Rotavirus Vaccine: Safety And Protective Efficacy In Preventing Acute Diarrhoea | UNICEF Viet Nam
- The Origin Of Diarrhea In Rotavirus Infection (2020), Science
- Factors associated with acute watery diarrhea among children aged 0-59 months in Obongi District, Uganda, April 2022: A case-control study (2024), Preventive Medicine Reports
- Peran Vaksin Rotavirus terhadap Penurunan Jumlah Kasus dan Lama Rawat Anak dengan Diare (2025), Cermin Dunia Kedokteran
- Protective Effect Of Rotavirus Immunization In Acute Diarrhea Due To Rotavirus Infection A Prospective Cohort Study (2019), Bali Medical Journal
- Diarrhea Among Hospitalized Children Under Five: A Call For Inclusion of Rotavirus Vaccine to The National Immunization Program in Indonesia (2018), Vaccine
- Burden of Severe Rotavirus Diarrhea in Indonesia (2009), Journal Infectious Disease
- Effectiveness of Rotavirus Vaccination in Spain (2011), Human Vaccine
- Effectiveness of Rotavirus Vaccination in Prevention Of Hospital Admissions For Rotavirus Gastroenteritis Among Young Children in Belgium: Case-Control Study (2012), British Medical Journal
Editor: Eka Putra Sedana