Bagi sebagian perempuan, malam menjelang haid bukan hanya soal nyeri perut atau mood yang berubah, tetapi juga soal mata yang tak kunjung terpejam. Dalam tubuh yang sedang bersiap untuk siklus hormonal bulanan, tidur bukan sekadar istirahat, tetapi bagian dari proses biologis yang mendalam.
Penelitian oleh US National Sleep Foundation menunjukkan bahwa 30 persen perempuan mengalami gangguan tidur saat menstruasi. 23 persen di antaranya tidak bisa tidur selama delapan jam penuh. Efeknya bukan hanya kelelahan, tetapi juga gangguan pada ritme hormonal yang mengatur siklus haid itu sendiri.
Hormon, Tidur, dan Siklus yang Tersendat
Menstruasi dikendalikan oleh interaksi kompleks antara estrogen, progesteron, dan melatonin. Saat tubuh kekurangan tidur, produksi melatonin menurun, dan kadar kortisol atau hormon stres yang meningkat. Penurunan progesteron menjelang haid juga menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan gangguan fase tidur REM, yang penting untuk pemulihan fisik dan mental.
Dalam kondisi ini, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur. Haid bisa datang lebih awal, lebih lambat, atau disertai gejala PMS yang lebih berat seperti migrain, kram, dan perubahan suasana hati. Insomnia yang berulang dapat memperburuk kram menstruasi dan membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa nyeri.
Pola Hidup dan Kebiasaan yang Memperburuk Kondisi
Kebiasaan begadang, konsumsi kafein berlebihan, dan stres kerja yang menumpuk menjadi pemicu tambahan. Perempuan yang mengalami tekanan emosional tinggi cenderung memiliki siklus haid yang lebih pendek atau bahkan terlewat. Dalam tubuh yang tidak diberi waktu cukup untuk pulih, sistem reproduksi menjadi tidak sinkron dengan ritme biologis alami.
Rasa cemas terhadap kebocoran darah, perubahan mood, dan ketidaknyamanan fisik juga membuat tidur menjadi tidak nyenyak. Perempuan yang merasa tidak aman saat tidur cenderung terbangun lebih sering, dan ini memperburuk kualitas tidur secara keseluruhan.
Menyusun Tidur sebagai Bagian dari Keseimbangan Hormonal
Tidur bukan hanya soal energi, tetapi soal keseimbangan. Bagi ApleFriends yang tengah mencari cara menjaga siklus menstruasi tetap stabil, memperhatikan kualitas tidur bisa menjadi langkah awal yang paling masuk akal. Dalam tubuh yang diberi waktu untuk pulih, hormon bekerja lebih teratur, dan siklus haid menjadi lebih ramah terhadap aktivitas harian.
Karena dalam tubuh yang diberi istirahat dengan kesadaran, menstruasi bukan gangguan, tetapi bagian dari ritme yang bisa dijalani dengan tenang.
Baca Juga: Ini yang Terjadi di Balik Mood Swing Menjelang Menstruasi
Referensi
- Menstrual Cycle Effects on Sleep (2018), Sleep Medicine Clinics
- Sleep Disturbance is Associated with an Increased Risk of Menstrual Problems in female Chinese University Students (2020), Sleep and Breathing
- Menstrual Disturbances and It’s Association with Sleep Disturbances: A Systematic Review (2023), BMC Women’s Health

