Wakil Ketua DPR Sebut Masih Perlukah Ahli Gizi? 

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Cucun Ahmad Syamsurijal menjadi sorotan publik setelah ucapannya ihwal profesi ahli gizi. Cucun menganggap peran ahli gizi tidak dibutuhkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia menambahkan bahwa perannya dapat digantikan oleh bidang keilmuan lain. Bahkan disebut dapat digantikan seseorang dari latar belakang sekolah menengah atas yang diberikan pelatihan singkat. 

Pernyataan kontroversial itu mencuat dalam sebuah forum konsolidasi MBG bersama Satuan Pemenuhan Pelayan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung beberapa hari lalu. Pada forum itu Cucun secara arogan melontarkan pernyataan ‘apakah penting peran ahli gizi’ dalam program MBG. Pernyataan Wakil Ketua DPR itu dianggap meremehkan pentingnya profesi ahli gizi profesional.

Sebelumnya, Komisi IX DPR melangsungkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Dalam RDP itu ada usulan agar BGN mencari profesi lain terkait program MBG karena kelangkaan ahli gizi. 

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu belakangan meminta maaf usai dihujani kritik menerpanya, khususnya di jagat media sosial. Polemik ini menimbulkan pertanyaan perihal seberapa penting andil ahli gizi dalam SPPG atau dapur umum MBG. 

Daftar Isi

Mungkinkah Ahli Gizi Digantikan Profesi Lain dalam MBG?

Sejumlah pengamat menilai pernyataan yang dilontarkan Cucun merupakan kesalahan berpikir. Praktisi gizi Dr. dr. Tan Shot Yen menyebut ucapan Politikus PKB itu dinilai tidak memahami peranan ahli gizi dalam memenuhi standar gizi pada makanan MBG. Tan menambahkan keberadaan profesi ini merupakan elemen penting yang tidak bisa digantikan oleh bidang keilmuan lain, terutama oleh lulusan SMA. 

Lebih lanjut, Tan menganalogikan apakah mungkin juru terbang digantikan dengan profesi lain. “Ibarat pilot diganti dengan petugas darat yang dilatih simulasi terbang selama 3 bulan, tahu-tahu mengemudikan pesawat,” ucap ahli gizi Tan Shot Yen dimuat dalam BBC Indonesia. 

Salah satu dietisien dari Diet Partner Mentari Suci Ramadhini Sujono, S.Gz., mengatakan, tugas pokok dan fungsi ahli gizi tidak serta merta digantikan profesi lain. Mentari menyebutkan untuk meraih predikat ahli gizi setidaknya dibutuhkan waktu 5 tahun. Dan tidak akan mungkin digantikan oleh lulusan bidang lain yang diberikan pelatihan selama 3 bulan. 

“Selama menempuh pendidikan plus setahun profesi gizi, kami mempelajari berbagai hal terkait angka kecukupan gizi. Seperti dalam hal pengecekan bahan makanan atau administrasi, menyusun menu, gramasi, mengecek kualitas makanan, dan memastikan bagaimana zat gizi dalam makanan dapat memengaruhi kualitas hidup. Khususnya mencegah tengkes, semua hal tersebut enggak bisa dipelajari hanya dengan 3 bulan,” jelas Mentari saat dihubungi melalui pesan singkat, pada Rabu, 19 November 2025. 

Seberapa Fundamental Peranan Ahli Gizi?

Tugas para ahli gizi sejatinya sangat krusial dalam memastikan tumbuh kembang anak, terutama di dapur umum MBG. Kendati profesi itu terkesan diremehkan oleh beberapa pejabat publik, hakikatnya ahli gizi kudu memahami perihal kebutuhan energi setiap jenjang usia, porsi dan zat gizi per hidangan MBG hingga perhitungan nutrisi berkorelasi dengan teknik memasak. Selain itu, praktisi gizi juga perlu memahami soal risiko keamanan pangan, higienitas makanan untuk menghindari potensi kontaminasi bakteri dan keracunan. 

Sejumlah pengelola dapur MBG pun sepakat bahwa setiap SPPG perlu kehadiran praktisi gizi untuk memastikan angka kecukupan gizi dan higienitas setiap makanan. Selain itu, ahli gizi juga menyiapkan sajian cadangan bila penerima manfaat memiliki alergi tertentu terhadap bahan makanan yang dihidangkan. Dan menyusun detail-detail kadar gizi setiap bahan baku ke dalam daftar menu MBG untuk seminggu ke depan. Peran ahli Gizi lebih dari sekadar menyusun komposisi makanan, ahli gizi kerap terlibat dalam pemilihan bahan baku, pengolahan, sampai pengemasan makanan. Oleh karena itu, peran vital ini tidak serta merta bisa digantikan profesi lain. 

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan pun memastikan bahwa ahli gizi merupakan komponen penting dalam proyek MBG. “Peran ahli gizi tidak dapat dipisahkan dari tujuan penyelenggaraan MBG. Karena kecukupan gizi menjadi penentu kecerdasan dan pertumbuhan fisik anak,” kata Zulkifli Hasan dikutip dari CNN Indonesia. Di samping menjamin keterlibatan ahli gizi, dia juga mengajak profesi ini turut mengawasi konsumsi masyarakat. Khususnya anak-anak karena kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula. 

Terlepas dari berbagai pernyataan yang menimbulkan kegaduhan, sejatinya ahli gizi merupakan profesi yang semestinya mendapat tempat istimewa di setiap SPPG. peran krusialnya sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kecerdasan para penerima manfaat, demi menyongsong Indonesia emas dengan sumber daya manusia berkualitas. 

Baca Juga: Ultra-Processed Food di MBG, Apa Kata Dokter Tan?

Referensi 

  1. Blunder ucapan Cucun ‘tak perlu ahli gizi di program MBG – semata kekurangan ahli gizi atau penghargaan yang kurang? | BBC News Indonesia
  2. Zulhas Tegaskan Tetap Wajib Ada Ahli Gizi di Dapur MBG | CNN Indonesia

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok