Sebuah tinjauan studi toksikologi menunjukkan bahwa suhu tinggi dapat meningkatkan pelepasan bahan kimia berbahaya dari plastik ke dalam makanan hingga 50 kali lipat. Data ini mengungkapkan bahaya tersembunyi di balik kebiasaan yang sangat umum dilakukan oleh masyarakat usia produktif. Mereka mengandalkan microwave untuk memanaskan makanan bekal atau sisa makanan dengan cepat.
Wadah plastik, dengan klaim ‘aman untuk microwave‘ yang sering membingungkan, menjadi pilihan instan. Kepraktisan plastik yang ringan dan mudah dibawa sering mengalahkan kesadaran akan risiko kesehatan. Namun, tindakan sederhana ini dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang serius bagi kesehatan.
Ketika Plastik Melepaskan Senjata Senyap
Inti dari bahaya pemanasan plastik di microwave terletak pada fenomena yang disebut migrasi kimia. Plastik, sebagai bahan polimer, mengandung berbagai zat aditif. Zat aditif ini berfungsi untuk memberikan sifat tertentu. Sifat itu meliputi fleksibilitas, kejernihan, atau kekerasan.
Ketika plastik dipanaskan, energi panas dari microwave menyebabkan ikatan kimia dalam plastik menjadi tidak stabil. Bahan kimia aditif ini kemudian ‘bocor’ atau bermigrasi ke makanan. Migrasi ini dipercepat terutama pada makanan yang berminyak atau berlemak. Lemak bertindak sebagai pelarut yang efisien bagi banyak aditif plastik.
Microwave memanaskan molekul air dalam makanan secara tidak merata. Hal ini menciptakan titik panas (hot spots) di dalam makanan. Titik panas inilah yang memicu pelepasan bahan kimia secara masif dari plastik. Ahli Toksikologi Pangan secara konsisten memperingatkan tentang peningkatan migrasi ini pada suhu tinggi.
Senyawa Beracun Utama
Dua kelompok bahan kimia yang paling sering menjadi sorotan dalam konteks pemanasan plastik adalah Bisphenol A (BPA) dan Ftalat (Phthalates). Kedua senyawa ini telah diklasifikasikan sebagai endocrine-disrupting chemicals (EDCs).
1. Bisphenol A (BPA)
BPA banyak digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat. Senyawa ini meniru hormon estrogen alami tubuh. Gangguan hormon ini, bahkan dalam dosis kecil, sangat berbahaya. Paparan BPA dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah reproduksi, gangguan perkembangan otak, dan potensi kanker tertentu. Penelitian yang diterbitkan di Environmental Health Perspectives menunjukkan korelasi antara paparan BPA dan risiko kesehatan.
2. Phthalates (Ftalat)
Ftalat adalah bahan kimia yang ditambahkan untuk meningkatkan fleksibilitas plastik, sering ditemukan pada cling wrap (bungkus plastik makanan) dan beberapa wadah. Ftalat juga merupakan pengganggu endokrin yang kuat. Paparan ftalat dikaitkan dengan gangguan kesuburan pada pria dan wanita.
Senyawa-senyawa ini adalah ancaman senyap. Mereka masuk ke tubuh tanpa disadari dan mengganggu sistem hormonal yang kompleks.
Risiko Reproduksi dan Metabolik
Masyarakat usia produktif, yang berada dalam masa puncak reproduksi, sangat rentan terhadap efek EDCs. Paparan BPA dan ftalat dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi. Gangguan ini dapat memengaruhi kualitas sperma, siklus menstruasi, dan kesuburan.
Selain itu, EDCs juga dicurigai berperan dalam peningkatan kasus penyakit metabolik. Senyawa ini dapat memengaruhi cara tubuh mengatur berat badan dan metabolisme glukosa. EDCs bekerja dengan membajak sinyal tubuh.
Analogi yang tepat adalah seperti radio yang disetel pada frekuensi yang salah. Sinyal alami tubuh (hormon) menjadi terdistorsi. Gangguan hormonal ini memiliki efek domino pada kesehatan.
Memahami Label ‘Microwave-Safe
Banyak wadah plastik diberi label ‘Microwave-Safe’. Label ini seringkali menimbulkan rasa aman yang palsu. Label tersebut biasanya hanya mengacu pada ketahanan fisik wadah. Artinya, wadah tersebut tidak akan meleleh atau rusak secara struktural di microwave.
Label ini tidak menjamin keamanan kimia. Label ini tidak memastikan bahwa migrasi BPA atau Ftalat tidak akan terjadi. Produsen tidak diharuskan untuk menguji pelepasan EDCs pada suhu tinggi.
Badan Pengawas Pangan menyarankan interpretasi yang hati-hati terhadap label ini. Jika wadah plastik itu adalah wadah sekali pakai, seperti wadah take away, wadah itu pasti tidak aman untuk pemanasan ulang. Wadah sekali pakai dirancang untuk satu kali penggunaan, dan strukturnya rentan terhadap panas.
Mengganti Plastik dengan Pilihan Tepat
Pencegahan terbaik adalah eliminasi total plastik dari proses pemanasan microwave. Ada beberapa alternatif wadah yang jauh lebih aman dan tersedia secara luas:
- Kaca (Borosilikat): Kaca adalah pilihan terbaik. Kaca bersifat inert. Inert artinya tidak bereaksi terhadap makanan atau suhu. Kaca tidak melepaskan bahan kimia apa pun.
- Keramik: Piring dan mangkuk keramik berlapis kaca (glazed) aman digunakan. Pastikan tidak ada dekorasi logam yang dapat menyebabkan percikan api.
- Kertas Khusus atau Piring Kertas (Tanpa Pelapis Plastik): Untuk makanan ringan, piring kertas tanpa lapisan plastik atau tinta beracun dapat digunakan.
Mengganti wadah lama dengan material aman adalah investasi kesehatan jangka panjang. Ini adalah langkah kecil yang memberikan perlindungan besar bagi sistem endokrin tubuh.
Prioritaskan Kesehatan di Atas Kepraktisan
Kebiasaan memanaskan makanan di wadah plastik dalam microwave adalah bom waktu kesehatan. Kepraktisan yang ditawarkannya tidak sebanding dengan risiko paparan endocrine-disrupting chemicals seperti BPA dan Ftalat. Senyawa ini mengancam sistem hormonal dan kesehatan reproduksi.
Bagi ApleFriends, keputusan ada di tangan. Buang wadah plastik sekali pakai untuk pemanasan. Ganti dengan kaca atau keramik. Jadikan keamanan pangan sebagai prioritas utama. Dengan memilih wadah yang tepat, setiap makanan yang dipanaskan akan memberikan nutrisi, bukan toksin.
Baca Juga: Mikroplastik di Langit Jakarta, Ancaman Bagi Kesehatan
Referensi
- Assessing the Release of Microplastics and Nanoplastics from Plastic Containers and Reusable Food Pouches: Implications for Human Health (2023). Environmental Science & Technology
- A Comparative Study on the Migration of Substances from Microwavable Plastic Food Containers into Food by Microwave and Conventional Heating (2024). ACS Food Science & Technology
- Effect of Ingested Foods Preheated (With Microwave) in Plastic Containers on the Reproductive Profile of Male Albino Rats (2020). Journal of Advances in Medicine and Medical Research

