Konsumsi protein merupakan aspek yang sangat penting dalam pemenuhan gizi yang seimbang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki permasalahan dalam pemenuhan gizi khususnya asupan protein. Pemenuhan gizi khususnya protein menjadi penting untuk kelangsungan hidup manusia khususnya anak-anak untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Presiden Prabowo merancang sebuah program yaitu Program Makan Siang Gratis yang fokus pada pemenuhan gizi khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil. Apakah program tersebut efektif dalam memenuhi kebutuhan konsumsi protein di Indonesia? Temukan jawabannya pada artikel di bawah ini!
Pentingnya Konsumsi Protein
Protein adalah salah satu dari jenis nutrien essensial yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Selain itu protein juga merupakan salah satu sumber energi tubuh. Dengan konsumsi protein yang maksimal dapat mengurangi risiko berbagai macam masalah kesehatan seperti stunting pada anak, berkurangnya massa otot, dan gangguan fungsi kekebalan tubuh.
Konsumsi Protein di Indonesia
Konsumsi protein di Indonesia, berdasarkan data terbaru, rata-rata mencapai 61,7 gram per kapita per hari pada 2024. Meski lebih tinggi dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan pemerintah sebesar 57 gram, konsumsi ini masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Sebagai contoh, konsumsi protein di Malaysia mencapai 159 gram, di Thailand 141 gram, dan di Filipina 93 gram per kapita per hari..
Apa itu Program Makan Siang Gratis?
Program makan siang gratis merupakan salah satu dari 8 program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini menyediakan makanan gratis yang sehat dan bergizi untuk individu khususnya anak-anak usia sekolah dan ibu hamil. Tujuan dari program ini adalah mengingkatkan asupan gizi masyarakat, teruatama anak-anak dan ibu hamil yang memiliki keterbatasan akses makanan bergizi.
Melalui program ini, setiap individu khususnya anak dan ibu hamil akan mendapatkan makanan yang mengandung nutrisi penting seperti protein yang dapat mendukung tumbuh kembang mereka dan menghindari berbagai masalah kesehatan khususnya stunting dan gizi buruk.
Apa Manfaat yang Diperoleh dari Program Makan Siang Gratis?
Tujuan dan manfaat utama dalam pelaksanaan program makan siang gratis adalah meningkatkan asupan gizi, khususnya protein yang sangat penting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Konsumsi protein yang cukup dan sesuai dapat membantu menjaga kesehatan otot, kekebalan tubuh, dan otak.
Di Indonesia, dengan konsumsi protein yang rendah, program ini sangat membantu mengurangi kekurangan gizi pada kelompok yang kurang mampu. Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa di sekolah yang juga dapat berpengaruh pada kualitas pendidikan.
Lantas, Apa saja Tantangan dalam Implementasi Program Makan Siang Gratis?
Meskipun program makan siang ini cukup menjanjikan, implementasi program ini harus melakukan kajian yang sangat mendalam karena terdapat banyak tantangan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah proses pendanaan yang diperlukan untuk menyediakan makanan bergizi secara konsisten di semua daerah, termasuk pada daerah yang memiliki akses yang sangat terbatas.
Perhatian khusus terhadap kualitas dan keseimbangan gizi pada makanan yang diberikan juga menjadi sangat penting dan menjadi tantangan dalam pelaksanaan program ini. Distibusi makanan dengan aman dan tepat waktu ke seluruh sekolah di seluruh Indonesia juga menjadi tantangan yang berat. Selain itu dengan pengaruh budaya dan kebiasaan makanan yang berbeda di setiap daerah menjadi tantangan yang besar karena perbedaan prefrensi makanan tersebut.
Baca juga: Food Estate: Solusi Ketahanan Pangan atau Ancaman Lingkungan?
Refrensi
- The Free Nutritious Meal Program: More than just a meal – The Jakarta Post
- Cek Fakta: Benarkah Program Makan Siang Gratis bisa Meningkatkan Perekonomian hingga 2%? – The Conversation
- Analisis Program Makan Siang Gratis sebagai Strategi Intervensi Stunting di Indonesia dengan Perspektif Penyuluhan Partisipatif – Kompasiana
- Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan Provinsi, September 2021 – Badan Pusat Statistik
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD