Asap Rokok, Pemicu ISPA Pada Anak Tercinta

Asap rokok bukan sekedar gangguan, tetapi ancaman serius bagi kesehatan anak. Data dalam Indonesian Journal of Global Health Research mencatat bahwa ISPA menjadi penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita, terutama di negara berkembang, di mana setiap 20 detik satu balita meninggal dunia. WHO memperkirakan kasus ISPA di negara berkembang mencapai 151 juta orang.

Melihat tingginya angka kejadian ISPA pada bayi dan balita, pertanyaan yang muncul adalah: bagaimana sebenarnya asap rokok dapat mempengaruhi terjadinya ISPA pada anak?

ISPA, Ancaman Tersembunyi bagi Anak

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah peradangan pada saluran pernafasan, baik bagian atas maupun bawah. Kondisi ini biasanya menimbulkan gejala berupa batuk, pilek, dan demam. ISPA termasuk penyakit yang sangat mudah menular dan dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.

Peradangan akibat ISPA dapat terjadi di seluruh jalur pernafasan, dari hidung sampai paru-paru. Penyebab utamanya adalah infeksi virus atau bakteri yang penyebarannya sangat cepat. Penularan paling sering terjadi melalui percikan air liur ketika penderita batuk, bersih, atau berbicara. Selain itu, penularan juga bisa terjadi lewat kontak tidak langsung, misalnya menyentuh benda yang terkontaminasi lalu menyentuh hidung atau mulut, atau melalui jabat tangan dengan penderita. Kondisi ini dapat mengganggu kesehatan pernafasan dan menurunkan kualitas hidup jika tidak ditangani dengan tepat.

Saat Rokok Jadi Musuh Utama Pernafasan Si Kecil

rokok-musuh-pernafasan
Sumber : freepik

Asap rokok ternyata membawa dampak serius bagi kesehatan anak, terutama balita yang sistem kekebalannya masih lemah. Penelitian dari International Journal of Current Science Research and Review menunjukkan bahwa balita yang terpapar asap rokok setiap hari memiliki risiko lebih tinggi mengalami ISPA. Bahkan, risikonya dapat meningkat hingga 3 – 4,5 kali lipat dibandingkan anak yang tumbuh di lingkungan bebas asap rokok.

Paparan asap rokok juga dapat merusak mekanisme pertahanan paru-paru anak. Sistem pernafasan mereka yang seharusnya melindungi dari kuman justru menjadi terganggu, sehingga penyakit pernafasan seperti pneumonia dan yang lainnya lebih mudah muncul. Kondisi ini semakin diperparah oleh daya tahan tubuh balita yang memang masih rendah, sehingga mereka lebih rentan terserang berbagai infeksi.

Keluarga dan Lingkungan Sebagai Penentu Kesehatan Anak 

Keluarga adalah benteng pertama kesehatan anak. Sayangnya, masih banyak balita yang harus berjuang melawan ISPA karena faktor yang sebenarnya dapat dicegah. Anak tanpa imunisasi lengkap lebih rentan terserang penyakit pernafasan. Menurut Al-Sihah: Public Science Journal, imunisasi berperan penting dalam membangun daya tahan tubuh anak agar tidak mudah terkena ISPA.

Selain itu, pengetahuan ibu ternyata juga sangat berpengaruh. Ibu yang memahami cara pencegahan dan penanganan ISPA akan lebih mampu melindungi anaknya. Penelitian dalam jurnal EnfermerĂ­a ClĂ­nica menunjukkan bahwa edukasi kesehatan terbukti dapat meningkatkan kesadaran ibu sehingga risiko ISPA pada balita dapat ditekan.

Namun, bukan hanya keluarga, lingkungan rumah juga menjadi faktor yang besar. Rumah dengan ventilasi buruk, tinggi polusi udara, hingga asap rokok yang terperangkap di dalam ruangan membuat anak menghirup racun setiap hari. Jurnal Public Health in Practise menjelaskan bahwa paparan asap rokok di rumah terbukti meningkatkan risiko ISPA pada balita.

Perlindungan Cegah ISPA Dimulai dari Rumah

cegah-ispa-dari-rumah
Sumber : freepik

Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Respirologi, Madeleine Ramdhani Jasin menjelaskan bahwa ada langkah-langkah sederhana namun sangat penting yang bisa dilakukan orang tua untuk melindungi anak dari dampak ISPA, yaitu: 

1. Mengurangi Polusi Udara di Rumah

Mulailah dengan mengurangi polusi udara di dalam rumah salah satunya dengan tidak merokok di dalam rumah. Udara yang bersih akan membantu menjaga kesehatan paru-paru anak.

2. Memastikan Vaksinasi Anak Lengkap

Vaksinasi adalah benteng utama dalam mencegah berbagai penyakit termasuk pada sistem pernafasan anak. Dengan vaksin lengkap, risiko ISPA pada anak dapat ditekan

3. Memberikan Asupan Gizi yang Cukup

Gizi yang seimbang membuat daya tahan tubuh anak lebih kuat. Anak dengan imun yang lebih baik terlindungi dari infeksi saluran pernafasan.

4. Peka terhadap Gejala ISPA Sejak Dini

Orang tua juga perlu lebih peka mengenali gejala ISPA sejak dini. Jika menemukan gejala ISPA, segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar kondisi tidak semakin parah.

5. Membangun Kewaspadaan Bersama di Lingkungan

Tak kalah penting, kewaspadaan harus dibangun bersama di lingkungan sekitar. Melindungi anak dari ISPA bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga tanggung jawab kita masyarakat di sekitarnya. 

Baca Juga: Asap Rokok, Ancaman Nyata Pneumonia pada Anak

Referensi

  1. Acute Respiratory Infection and its Associated Factors Among Children Under Five Years (2023), EnfermerĂ­a ClĂ­nica
  2. Factors Associated With The Incidence of Acute Respiratory Infections in Toddlers (2024), Indonesian Journal of Global Health Research
  3. Immunization Status Related to Acute Respiratory Infections in Toddlers in Takallar District, Indonesia (2021), Al-Sihah: Public Science Journal
  4. ISPA | Alodokter
  5. Lindungi Anak dari ISPA, KemenPPPA Libatkan Peran Serta Keluarga Hingga Dunia Usaha | Kementerian Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak Republik Indonesia
  6. The Association Between Anti-Smoking Legislation and Prevalence of Acute Respiratory Illness in Indian Children (2024), Public Health in Practice
  7. The Effect of Smoking History in Families with the Incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) in Toddlers in Indonesia: A Meta-Analysis Study (2025), International Journal of Current Science Research and Review

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *