Bekal anak biasanya tak luput dengan kreasi para ApleFriends dalam menyiapkannya semenarik mungkin. Namun sudahkah bekal yang menarik tersebut telah memenuhi gizi si kecil? Yuk cari tau!
Kenalan dengan Konsep Isi Piringku
Masih ingatkah ApleFriends dengan pedoman 4 sehat 5 sempurna? Pedoman tersebut kini sudah lama digantikan dengan pedoman makan baru yakni “Pedoman Gizi Seimbang”. Pedoman tersebut merupakan susunan keanekaragaman pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi sesuai dengan kebutuhan, memperhatikan aktivitas fisik, dan perilaku hidup bersih serta mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Ada 10 pedoman atau pesan gizi seimbang yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya konsumsi beraneka ragam makanan pokok.
Sedangkan, “Isi Piringku” adalah pedoman yang disusun oleh Kemenkes RI untuk mengampanyekan konsumsi makan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Konsep isi piringku menjadi pedoman yang dapat disusun untuk diimplementasikan dalam seporsi makan kita. Konsep tersebut tidak hanya memberi panduan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi sekali makan, namun juga porsi makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dalam satu hari. Penerapan Isi Piringku ini dapat digunakan mulai dari balita (6-59 bulan) hingga dewasa. Tentunya dalam memporsikan bekal anak dapat menyesuaikan dengan konsep “Isi piringku” agar memenuhi kebutuhan gizinya.
Manfaat Penerapan Isi Piringku dalam Kotak Bekal Anak
Tentunya penerapan konsep “Isi Piringku” pada sekotak bekal si kecil banyak sekali manfaat yang didapatkan. Pedoman bekal anak dengan “Isi Piringku” berperan penting dalam membantu anak-anak mengenal berbagai jenis makanan yang dikonsumsi, mencegah menjadi picky eater (memilih-milih makanan), konsumsi beragam jenis makanan menjadi lebih seimbang, serta pemenuhan gizinya disesuaikan dengan kebutuhannya.
Penerapan “Isi Piringku” dalam bekal anak juga dapat membantu ApleFriends untuk mengenali si kecil. ApleFriends jadi tahu apa saja makanan yang si kecil suka serta dapat meningkatkan kreatifitas untuk mempersiapkan bekal yang menarik namun tetap padat gizinya. Pemilihan bahan pangan lokal dalam menu makan si kecil juga seharusnya dipilih untuk mengenalkan anak pada menu makan lokal serta bahan makanan yang mudah didapat dan ekonomis.
Bagaimana Penerapan Isi Piringku dalam Bekal Anak?
Menu lengkap pada bekal anak haruslah mengandung zat gizi makro dan mikro, seperti sumber zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak), sedangkan pada zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Zat gizi makro bisa didapatkan dari sumber karbohidrat seperti nasi, jagung, dan kentang, protein bisa didapatkan dari protein hewani (ayam, telur, daging sapi) dan nabati (tahu atau tempe), lemak didapatkan dari penggunaan minyak atau margarin saat proses pengolahan. Sedangkan pada zat gizi mikro bisa didapatkan dari konsumsi buah dan sayur yang kaya akan kandungan vitamin dan mineral.
Pada 1 kotak bekal anak setiap kali makan, bagi menjadi setengah bagian. Isilah ⅔ bagian dari setengah bagian masing-masing untuk makanan pokok dan untuk sayuran, ⅓ bagian dari setengah bagian untuk lauk pauk dan untuk buah. Dalam satu hari, dianjurkan untuk konsumsi sumber karbohidrat (3-4 porsi), sayur (3-4 porsi), buah (2-3 porsi), makanan sumber protein hewani dan nabati (2-4 porsi). Selain itu membatasi penggunaan gula dan garam, serta jangan lupa untuk konsumsi air putih minimal 2 Liter/hari.

Pilihan Bahan Makanan agar Si Kecil Tidak Bosan
1. Makanan pokok atau karbohidrat
Bila ApleFriends menyiapkan nasi sebanyak 100 gr (10 sdm) pada bekal si kecil, memiliki nilai gizi sebesar 175 kal, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat. Bahan pengganti lain dengan nilai gizi yang sama yaitu kentang (2 buah sedang), roti putih (3 iris), dan singkong (1,5 potong). Bahan makanan tersebut dapat dikreasikan menjadi menu-menu yang disukai si kecil seperti bola-bola kentang, singkong keju, atau sandwich.
2. Sumber protein hewani
Sumber protein hewani yang biasanya disukai si kecil adalah telur ayam (1 butir) dengan nilai gizi sebesar 75 kal, 7 g protein, dan 5 g lemak. Bahan pengganti lain dengan nilai gizi yang sama yaitu telur puyuh (5 butir), hati ayam (1 buah sedang), dan daging sapi (1 potong sedang). Kreasi menu yang bisa menjadi pilihan ApleFriends seperti sate telur, sushi baked isi hati ayam, dan beef teriyaki.
3. Sumber protein nabati
Tempe (2 potong sedang) yang biasa ApleFriends sajikan pada bekal si kecil memiliki nilai gizi sebesar 80 kal, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat. Bahan makanan pengganti tempe dengan nilai gizi yang sama seperti tahu (2 potong sedang), kembang tahu (1 lembar), dan kacang hijau (2,5 sdm). Contoh menu pilihan sumber protein nabati seperti nugget tempe, schotel tahu, atau dimsum kulit kembang tahu.
4. Sayuran
Sayuran dalam konsep isi piringku diisi ⅔ bagian. Brokoli (100 gram) menjadi salah satu sayuran yang digemari si kecil dengan nilai gizi sebesar 25 kal, 1 g protein, dan 5 g karbohidrat. Sayuran lain dengan nilai gizi setara dengan 100 g brokoli yaitu wortel, buncis, dan labu siam. Contoh menu olahannya seperti salad sayur saus mayo, brokoli buncis saus bawang, atau capcay sayur.
5. Buah
Dalam kotak bekal si kecil buah menempati ⅓ bagian. Pisang ambon (1 buah sedang) memiliki nilai gizi sebesar 50 kalori dan 10 g karbohidrat. Buah lain yang setara dengan nilai gizi 1 buah pisang ambon yaitu alpukat (½ buah), pepaya (1 potong), dan semangka (2 potong sedang). Buah merupakan zat gizi mikro yang kaya akan vitamin dan mineral untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bekal anak kini menjadi tren dengan berbagai kreativitas yang lucu dan menarik. Namun, bekal yang lucu tersebut haruslah diimbangi dengan menu yang seimbang dan memenuhi kebutuhan si kecil. Kemenkes telah membuat pedoman gizi seimbang untuk diterapkan dalam konsumsi makan harian kita. Konsep isi piringku menjadi pedoman yang dapat disusun untuk diimplementasikan dalam seporsi makan kita terutama pada bekal anak. Manfaat yang didapatkan yaitu dapat mengontrol jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, memastikan asupan zat gizi seimbang, serta menghindari makanan olahan yang kurang sehat.
Baca Juga: Apakah Masih Relevan 4 Sehat 5 Sempurna dalam Pola Makan era Modern?
Referensi:
- Isi Piringku, Panduan Kebutuhan Gizi Seimbang Harian. (2024). Kemenkes RI
- Pedoman Bekal Anak Sehat dengan Isi Piringku. (2023). You Indonesia.
- Kemenkes, R.I. (2014). Pedoman Gizi Seimbang No.41 Tahun 2014.
- Universitas Gajah Mada. (2022). Buku Saku Isi Piringku.
- Ronitawati, P., Sitoayu, L., Nuzrina, R., Melani, V., Prabowo, M. D. Y., Budiarti, T., & Nabilah, A. (2020). Edukasi bekal sehat berdasarkan prinsip gizi seimbang dengan media” isi bekalku” pada siswa sekolah dasar. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(3), 407-414.
Editor: Eka Putra Sedana