Cek Tanda ASI Cukup Agar Hati Ibu Tenang

Memberikan ASI eksklusif tentu menjadi harapan setiap ibu, tapi sering kali muncul  pertanyaan: “Apakah bayi saya sudah menerima cukup ASI?” Kekhawatiran ini wajar, apalagi di minggu-minggu pertama setelah melahirkan. Rasa cemas seperti ini adalah hal yang normal karena setiap ibu pasti ingin memastikan si kecil tumbuh sehat dengan asupan yang cukup.

Kenalan Dulu dengan ASI Eksklusif

ASI eksklusif artinya bayi hanya mendapatkan ASI sejak lahir sampai usia 6 bulan penuh, tanpa tambahan makanan atau minuman lain. Jadi, tidak ada pemberian madu, air gula, susu formula, air tajin, pisang, bubur, bahkan air putih sekalipun. ASI bisa diberikan langsung dengan menyusu, atau diperah lalu diberikan ke bayi lewat sendok atau gelas. Kalau bayi memang membutuhkan obat atau vitamin sesuai anjuran dokter, itu tetap boleh diberikan meski sedang ASI eksklusif.

Tanda Bayi Sudah Cukup ASI

tanda-bayi-cukup-asi
Sumber : pinterest

Untuk mengetahui anak mendapatkan cukup ASI, sebenarnya terdapat banyak sinyal alami yang bisa membantu kita mengenalinya. Dengan memahami tanda-tanda ini, ibu dapat merasa lebih tenang sekaligus yakin bahwa kebutuhan si kecil tercukupi. Beberapa tanda bayi sudah cukup menerima ASI yaitu:

1. Produksi ASI Melimpah

ASI biasanya mulai keluar lebih banyak pada hari ke-2 sampai ke-4 setelah melahirkan. Payudara terasa penuh, berat, hangat, bahkan kadang menetes sendiri. Ini tandanya tubuh sedang beradaptasi dengan kebutuhan si kecil. 

2. Menyusu Sering dan Teratur

Bayi akan menyusu cukup sering, sektiar 8-12 kali sehari. Saat menyusu, pelekatan mulut bayi biasanya kuat dan teratur, dengan hisapan yang berlangsung minimal 10 menit di tiap payudara.

3. Bayi Tampak Puas

Setelah menyusu, bayi terlihat puas dan tenang. Banyak bayi yang langsung tertidur pulas setelah kenyang, terutama setelah selesai dari payudara kedua. 

4. Buang Air Kecil Lebih dari 6 Kali

Bayi buang air kecil lebih dari 6 kali sehari berwarna bening atau jernih. Kalau ada bercak kemerahan seperti kristal, itu bisa menandakan bayi butuh lebih banyak ASI.

5. Buang Air Besar Lebih dari 4 Kali

BAB lebih dari 4 kali sehari dengan jumlah yang cukup banyak. Normal jika bayi usia 4 hari hingga 4 minggu buang air besar hampir setiap kali menyusu. 

6. Warna Feses Sesuai Usia

Setelah 5 hari, biasanya feses berwarna kuning dengan butiran putih susu. Jika masih hitam pekat (mekonium) atau hijau gelap setelah hari ke-5, bisa jadi bayi belum mendapat cukup ASI. 

7. Puting Nyeri Ringan di Awal

Di awal menyusui, puting bisa terasa agak nyeri. Namun bila nyeri terus terasa hingga 5-7 hari, apalagi sampai lecet, biasanya posisi pelekatan bayi belum tepat. Perbaikan posisi bisa membantu agar ibu lebih nyaman dan produksi ASI tetap lancar 

8. Berat Badan Tidak Turun Drastis

Normalnya, penurunan berat badan bayi setelah lahir tidak lebih dari 10% dari berat lahir. Jika penurunan lebih dari itu, sebaiknya segera konsultasi dengan tenaga kesehatan karena bisa menandakan asupan ASI belum tercukupi 

9. Berat Badan Kembali dalam 2 Minggu

Dalam 10-14 hari pertama, berat badan bayi akan kembali ke berat lahir. Ini menandakan bahwa si kecil mendapatkan cukup asupan. 

Tips Agar Pemberian ASI Lebih Optimal

Agar bayi bisa mendapat ASI yang cukup, cara menyusui yang tepat sangatlah penting. Bukan hanya soal seberapa sering bayi menyusu, tapi juga posisi dan pelekatan yang benar supaya si kecil nyaman dan kebutuhan gizinya terpenuhi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sendiri merekomendasikan beberapa langkah sederhana yang bisa membantu ibu mengoptimalkan pemberian ASI.  

Menyusui dengan Benar

Agar bayi bisa menyusu dengan maksimal sampai kenyang, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan ibu, yaitu:

  • Susui bayi sesering mungkin atau setiap kali ia ingin, biasanya 8-12 kali sehari atau bahkan lebih
  • Sesi menyusu normalnya berlangsung sekitar 20-30 menit untuk kedua payudara
  • Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, sebaiknya dibangunkan untuk menyusu
  • Biarkan bayi menghisap sampai payudara terasa kosong, baru kemudian pindahkan ke sisi lainnya
  • Bila bayi sudah kenyang tetapi payudara masih penuh atau terasa kencang, perahlah ASI lalu simpan dengan tepat dan aman. Hal ini membantu mencegah mastitis serta menjaga pasokan ASI tetap lancar
  • Ciptakan suasana yang tenang, nyaman, dan penuh kasih sayang agar bayi merasa aman saat menyusu

Posisi Menyusui yang Tepat

Posisi tubuh bayi sangat berpengaruh pada kenyamanan ibu dan keberhasilan menyusui. Perhatikan hal-hal berikut:

  • Gendong bayi dengan posisi kepala dan badan sejajar dalam satu garis lurus
  • Pastikan wajah bayi dengan posisi kepala dan badan sejajar dalam satu garis lurus
  • Pastikan wajah bayi menghadap payudara, dengan hidung tepat berhadapan dengan puting
  • Dekap tubuh bayi dengan erat agar terasa dekat dan aman di pelukan ibu

Pelekatan yang Benar

Selain posisi, pelekatan mulut bayi ke payudara juga penting agar ASI bisa keluar dengan baik. Caranya:

  • Tempelkan bayi ke payudara saat mulutnya terbuka lebar
  • Pastikan dagu bayi menempel pada payudara
  • Biarkan bagian aerola atas lebih terlihat daripada bagian bawah mulut bayi
  • Perhatikan agar bibir bawah bayi terbuka lebar dan melipat keluar (dower)

Ingat, setiap tetes ASI yang ibu berikan sangat berharga bagi si kecil. Amati tanda-tandanya,optimalkan ASI dengan penuh cinta, dan nikmati setiap momen menyusui. Yuk, terus dukung pertumbuhan sehat buah hari dengan ASI yang cukup!

Baca Juga: ASI vs Susu Formula, Mana yang Lebih Baik?

Referensi

  1. ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi | Ikatan Dokter Anak Indonesia
  2. Buku Saku Air Susu Ibu (2020), KHD Production
  3. Ingin Bayi Tumbuh Sehat dan Cerdas? ASI Eksklusif 6 Bulan Kuncinya | Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *