Donor darah itu menyehatkan sekaligus bermanfaat untuk orang lain, tapi tubuh juga butuh waktu buat beradaptasi setelahnya. Supaya tidak mudah lemas atau pusing, ada beberapa hal sederhana yang bisa Aplefriends lakukan dan juga hal yang sebaiknya dihindari. Dengan tips ini, proses pemulihan jadi lebih cepat dan Aplefriends bisa tetap aktif seperti biasa.
Efek yang Bisa Terjadi Setelah Donor Darah
Donor darah memang bermanfaat besar, tapi bukan berarti tubuh kita tidak merasakan efek samping. Penelitian International Journal of Clinical Biochemistry and research menjelaskan beberapa reaksi wajar yang bisa muncul setelah darah diambil. Jangan khawatir, sebagian besar hanya bersifat sementara dan bisa diatasi dengan perawatan sederhana.
Efek Fisiologis (Reaksi Tubuh)
Saat donor, sekitar 450 ml darah keluar dari tubuh. Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa reaksi seperti:
- Pusing dan lemas karena tekanan darah menurun
- Cepat lelah sementara akibat berkurangnya sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
- Memar atau nyeri ringan di lengan di area bekas suntikan jarum
- Kekurangan zat besi bila terlalu sering donor tanpa asupan gizi yang cukup yang bisa berujung pada anemia
Semua hal ini umumnya tidak berbahaya dan bisa pulih dengan penanganan yang tepat.
Efek Psikologis (Perasaan dan Emosi)
Selain reaksi fisik, ada juga efek dari sisi psikologis. Beberapa orang merasa tegang atau cemas, terutama karena takut jarum atau khawatir bila terjadi pendarahan. Rasa gelisah ini sebenarnya wajar dan bisa dikurangi dengan pemahaman yang baik tentang prosedur donor, ditambah teknik relaksasi sederhana seperti menarik nafas dalam atau mendengarkan musik yang menenangkan.
Yang Harus Dilakukan Setelah Donor Darah

1. Rileks dan Istirahat Sejenak
Setelah proses donor selesai, luangkan waktu 10-15 menit untuk duduk tenang. Manfaatkan kesempatan ini untuk menikmati cemilan yang biasanya disiapkan petugas. Langkah sederhana ini membantu tubuh menyesuaikan diri setelah kehilangan darah.
2. Perbanyak Asupan Cairan
Setelah donor, tubuh kehilangan cukup banyak cairan. Pastikan Aplefriends minum lebih banyak air putih dalam 24-48 jam ke depan. Jus buah kaya vitamin C, seperti jeruk atau tomat, juga dapat menjadi pilihan karena membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.
3. Jangan Lewatkan Cemilan Setelah Donor
Mengonsumsi cemilan setelah donor darah bukan hanya sekedar kebiasaan, melainkan bagian penting dari pemulihan energi tubuh. Pilih cemilan yang mengandung zat besi atau sumber energi sehat, seperti kacang-kacangan, buah kering, atau roti gandum. Di Indonesia, pendonor biasanya diberi bubur kacang hijau setelah melakukan donor darah.
4. Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi
Donor darah juga mengurangi cadangan zat besi dalam tubuh. Untuk mengembalikannya, perbanyak konsumsi makanan sumber zat besi, baik dari hewani maupun nabati, seperti:
- Produk hewani: daging tanpa lemak,ayam, ikan, udang kerang, tuna, atau salmon
- Produk nabati: bayam, lele, brokoli, kacang merah, lentil, kacang polong, serta sereal yang difortifikasi zat besi
- Camilan sehat: kismis, kurma, atau kacang-kacangan
Agar penyerapannya lebih maksimal, Aplefriends bisa padukan dengan makanan kaya vitamin C seperti jeruk, pepaya, atau buah beri.
5. Pilih Pola Makan Seimbang
Penting untuk mengembalikan energi setelah melakukan donor darah. Konsumsi makanan seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein, sayuran, dan buah.
6. Rawat Area Suntikan
Setelah jarum dicabut, biarkan perban atau plester tetap menempel minimal 4 jam. Bila muncul perdarahan atau memar ringan, tekan perlahan area suntikan dan posisikan lengan sedikit lebih tinggi untuk mengurangi bengkak.
7. Penuhi Waktu Istirahat
Tidur yang cukup dan istirahat teratur akan membantu tubuh memulihkan diri lebih cepat. Volume darah biasanya kembali normal dalam 48 jam, sedangkan cadangan zat besi membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih, tergantung pola makan dan kondisi tubuh.
Yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Donor Darah
1. Menggunakan Lengan Donor untuk Beban Berat
Jangan gunakan lengan yang dipakai donor untuk membawa barang berat dalam 12 jam pertama. Hal ini dapat memicu memar dan memperlambat pemulihan area suntikan.
2. Melakukan Aktivitas Berat dan Berdiri Terlalu Lama
Hindari olahraga berat, pekerjaan fisik intens, atau berdiri terlalu lama selama 24 jam setelah donor. Tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan berkurangnya volume darah.
3. Konsumsi Makanan Penghambat Penyerapan Zat Besi
Beberapa minuman dan makanan dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi. Batasi konsumsi teh, kopi, coklat, serta makanan atau minuman tinggi kalsium seperti susu bersamaan dengan makanan kaya zat besi. Beri jeda minimal 2 jam di antara konsumsinya.
4. Mengonsumsi Alkohol, Kafein, dan Rokok
Setelah donor, sebaiknya tidak mengonsumsi minuman beralkohol maupun berkafein karena dapat mengganggu proses pemulihan. Selain itu, hindari merokok setidaknya selama 1 jam setelah donor untuk menjaga sirkulasi dan kesehatan pembuluh darah.
5. Konsumsi Makanan Tinggi Lemak dan Gula
Hindari makanan berminyak, gorengan, cemilan tinggi gula, atau makanan terlalu asin. Jenis makanan ini tidak memberikan gizi yang cukup untuk pemulihan dan dapat membuat tubuh terasa lebih lelah.
6. Mengabaikan Gejala yang Tidak Normal
Jika merasa pusing dan berkepanjangan, mual, atau gejala lain yang tidak biasa, jangan dibiarkan begitu saja. Segera hubungi Unit Donor Darah (UDD) atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan saran lebih lanjut.
Baca Juga: Perhatikan Zat Gizi Ini Sebelum dan Sesudah Donor Darah!
Referensi
- Best 6 Foods to Eat After Donating Blood (Plus 3 to Avoid) | Good Rx
- Blood Donation and Post Donation Care: A Clinical Update (2024), International Journal of Clinical Biochemistry and Research
- Donating Blood: 5 Nutrition Tips | One Blood
- Sebelum dan Sesudah Donor Darah | PMI Kota Pontianak
- Tips for a Pleasant Donation Experience | Health Sciences Authority
- What to Eat Before and After Donating Blood | Mercy Health
Editor: Eka Putra Sedana