Down Syndrome adalah kondisi genetik yang terjadi akibat adanya salinan ekstra kromosom 21. Kondisi ini menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan intelektual dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Meskipun Down Syndrome tidak dapat dicegah sepenuhnya karena bersifat genetik, ada faktor-faktor yang dapat dikendalikan untuk mendukung kehamilan yang sehat.
Salah satunya adalah peran gizi yang optimal sejak sebelum konsepsi hingga masa kehamilan. Nutrisi yang baik dapat membantu meminimalkan risiko komplikasi serta mendukung perkembangan janin secara optimal.
Artikel ini akan membahas faktor risiko Down Syndrome serta pentingnya gizi dalam kehamilan untuk mendukung tumbuh kembang janin.

Faktor Risiko Down Syndrome
Down Syndrome terjadi akibat kesalahan dalam pembelahan sel saat pembuahan, yang menyebabkan adanya tiga salinan kromosom 21 (trisomi 21). Beberapa faktor yang meningkatkan risiko Down Syndrome pada janin meliputi:
- Usia Ibu: Risiko meningkat secara signifikan pada ibu yang hamil di usia 35 tahun ke atas. Hal ini disebabkan oleh kualitas sel telur yang menurun seiring bertambahnya usia.
- Faktor Genetik: Meskipun sebagian besar kasus Down Syndrome tidak diwariskan, ada beberapa kondisi genetik tertentu seperti translokasi kromosom yang bisa meningkatkan risiko.
- Riwayat Keluarga: Jika dalam keluarga ada riwayat kelahiran anak dengan Down Syndrome, risiko pada kehamilan berikutnya bisa meningkat.
- Gaya Hidup dan Lingkungan: Paparan zat berbahaya seperti alkohol, rokok, polusi, serta defisiensi nutrisi dapat berkontribusi terhadap gangguan perkembangan janin.
Peran Gizi dalam Kehamilan
Nutrisi yang baik tidak hanya mendukung kesehatan ibu, tetapi juga berperan dalam perkembangan janin secara keseluruhan. Berikut beberapa zat gizi penting yang berperan dalam mendukung kehamilan sehat:
1. Asam Folat
Asam folat adalah nutrisi esensial yang berperan dalam pembentukan sel dan DNA. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf pada janin serta berpotensi meningkatkan risiko kelainan kromosom. Ibu hamil dianjurkan mengonsumsi minimal 400–600 mcg asam folat per hari, yang dapat diperoleh dari sayuran hijau, kacang-kacangan, dan suplemen prenatal.
2. Zat Besi
Zat besi penting untuk mendukung pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia pada ibu hamil. Anemia dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan yang dapat memengaruhi perkembangan janin. Sumber zat besi yang baik meliputi daging merah, hati, bayam, dan kacang-kacangan.
3. DHA dan Omega-3
DHA (asam dokosaheksaenoat) adalah salah satu jenis asam lemak omega-3 yang berperan dalam perkembangan otak dan sistem saraf janin. DHA banyak ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna. Jika asupan dari makanan tidak mencukupi, ibu hamil dapat mengonsumsi suplemen yang mengandung DHA.
4. Iodium
Iodium dibutuhkan untuk fungsi hormon tiroid yang berperan dalam perkembangan otak janin. Defisiensi iodium selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif. Sumber iodium yang baik antara lain garam beryodium, ikan laut, dan produk susu.
5. Vitamin D dan Kalsium
Vitamin D dan kalsium sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Selain itu, vitamin D juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil. Sumber terbaiknya adalah sinar matahari, produk susu, telur, dan ikan berlemak.
Gaya Hidup Sehat untuk Kehamilan yang Optimal
Selain menjaga asupan nutrisi, ada beberapa kebiasaan sehat yang dapat dilakukan untuk menunjang kehamilan yang optimal:
- Menjaga Berat Badan Ideal: Kelebihan atau kekurangan berat badan bisa berdampak pada kesehatan janin.
- Hindari Alkohol dan Rokok: Konsumsi alkohol dan rokok dapat meningkatkan risiko kelainan kongenital dan komplikasi kehamilan.
- Rutin Memeriksakan Kehamilan: Pemeriksaan rutin dengan tenaga medis sangat penting untuk mendeteksi dini adanya risiko kelainan kromosom.
- Kelola Stress: Stres berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi dapat membantu menenangkan pikiran.
Down Syndrome merupakan kondisi genetik yang tidak bisa dicegah sepenuhnya, tetapi dengan menjaga pola makan sehat dan gaya hidup yang baik, ibu hamil dapat mendukung perkembangan janin secara optimal. Nutrisi seperti asam folat, zat besi, DHA, iodium, serta vitamin D sangat berperan dalam kehamilan yang sehat. Selain itu, pemeriksaan medis secara rutin juga penting untuk mendeteksi dini potensi risiko. Dengan kesadaran akan pentingnya gizi sejak masa prakonsepsi dan kehamilan, diharapkan bayi yang lahir memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik.
Baca Juga: Mengelola Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan: Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien
Referensi :
- Literatur Review: Pengaruh Konsumsi Asam Folat Bagi Ibu Hamil Terhadap Kelahiran Anak Dengan Kelainan Kongenital (2023), SEMNAS BIO
- Karakteristik pada Anak Down Syndrome di SLB Negri Pembina Medan (2021), Jurnal Ilmiah Simantek
- Nutrisi yang Baik saat Hamil Bantu Cegah Down Syndrome – Media Indonesia
- Nutrisi Sehat untuk Ibu dan Janin – RS Pondok Indah
- Down Syndrome Bisa Dicegah dengan Cara Ini – HaloDoc