Kenali Gejala dan Penyebab Sumbatan Pada Usus

Secara garis besar anatomi usus manusia terdiri dari Intestinum tenue (usus halus) dan Intestinum crassum (usus besar), kedua bagian itu saling terhubung dalam sistem pencernaan. Jika terjadi gangguan pada salah satu saluran cerna, maka bisa dipastikan akan memengaruhi kinerja usus dalam menyerap nutrisi secara optimal.

Ileus obstruction atau obstruksi usus adalah sumbatan yang terjadi di dalam usus halus maupun usus besar. Menurut istilah medis penyumbatan pada usus kecil disebut small bowel obstruction (SBO), sedangkan usus besar dikenal large bowel obstruction (LBO). 

Sumbatan usus merupakan masalah yang serius apabila tidak diatasi, hal ini dapat menyebabkan makanan, cairan, dan gas menumpuk pada saluran cerna yang menghambat proses pencernaan dan mengganggu proses penyerapan nutrisi dan cairan. Selain mengganggu penyerapan nutrisi, jika makin parah bisa mengakibatkan kematian jaringan dan merenggut nyawa. Namun, dengan upaya pencegahan dan penanganan medis, umumnya kasus penyumbatan usus dapat disembuhkan tanpa menimbulkan komplikasi. 

Penyebab Terjadinya Sumbatan Usus?

Obstruksi usus merupakan gangguan gastrointestinal yang sering dijumpai, jenis penyumbatan ini biasa terjadi pada usus halus, usus besar atau secara bersamaan. 

Sejumlah laporan menyebutkan adhesi atau perlekatan usus pascaoperasi dan hernia merupakan penyebab utama terjadinya sumbatan usus. 

Selain itu, faktor patologis juga berperan memicu terjadinya sumbatan pada usus. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kategori penyumbatan usus yang sering dialami:

1. Faktor Eksternal (Luar Usus)

Penyebab eksternal merupakan masalah yang paling umum terjadi, penyumbatan usus pascaoperasi dapat menyebabkan adhesi atau perlengketan usus. Selain itu, bisa disebabkan oleh akibat pertumbuhan sel abnormal seperti kanker dan tumor yang berasal dari luar usus. Secara tidak langsung kedua penyakit tersebut, dapat mengakibatkan penyempitan pada anatomi usus. 

2. Faktor Internal (Dinding Usus)

    Penyebab lainnya adalah, karena peradangan, penebalan, dan infeksi pada dinding usus. Kelainan ini dapat mengakibatkan perubahan struktur usus sehingga terjadi penyempitan. Penyakit radang usus atau Crohn’s disease dan divertikulitis merupakan penyebab umum dan sering dialami oleh orang dewasa. 

    3. Faktor Intraluminal (Rongga Usus)

      Obstruksi usus akibat intraluminal disebabkan oleh benda asing yang tertelan atau sebab penumpukan cacing ascaris lumbricoides di dalam usus. Infeksi ini dapat menyebabkan obstruksi usus dan menunjukan gejala nyeri perut ringan serta defisiensi nutrisi akut.

      Gejala Terjadinya Obstruksi Usus

      Gejala penyebab sumbatan usus umumnya kerap diabaikan, karena indikasinya tidak begitu ketara. Namun, saat mengalami penyumbatan pada usus biasanya timbul rasa sakit di perut, gejala ini bisa muncul sesekali atau secara berulang. 

      Adapun beberapa gejala awal penyumbatan usus yang perlu diperhatikan seperti perut kembung, nyeri perut, mual, muntah hingga tidak bisa buang air besar (BAB). “Memang kondisi atau gejala-gejala ini umum terjadi. Namun, jika tidak didiagnosis dengan tepat dan telat penanganan, obstruksi usus dapat menyebabkan penderita meninggal. Setelah melakukan diagnosis segera diambil tindakan bedah untuk menghilangkan sumbatan,” kata Prof Ari Fahrial Syam Dosen FKUI, dikutip dari Detikhealth. 

      Bagaimana Cara Menanggulangi Obstruksi Usus?

      Kebanyakan pasien sumbatan usus membutuhkan pertolongan medis, penyumbatan keseluruhan biasanya memerlukan penanganan operasi. Sedangkan bagi pasien yang mengalami sumbatan parsial hanya memerlukan perawatan sederhana untuk menstabilkan kondisi usus seperti istirahat, tidak mengonsumsi makanan yang pedas, dan asam karena dapat membuat usus kontraksi.

      1. Tindakan Medis (Operasi)

        Sebagian besar penderita obstruksi usus memerlukan perawatan darurat di rumah sakit. bagi pasien yang mengalami sumbatan total, langkah pertama adalah membutuhkan tindakan operasi. Sementara itu, penderita obstruksi parsial dapat ditangani dengan perawatan non-operasi, seperti mengistirahatkan usus dan memberikan cairan melalui infus, hingga kondisi pasien membaik.

        2. Pemberian Cairan Intravena (IV) dan Pemasangan Selang Nasogastrik

          Penderita sumbatan usus sering kali mengalami dehidrasi akibat muntah secara berulang akibat tidak dapat mengonsumsi makanan dan minuman. Sehingga dibutuhkan tambahan cairan IV dan elektrolit agar terhidrasi agar tubuh stabil serta mencegah komplikasi. Semnetra itu, pemasangan selang nasogastrik bertujuan mengeluarkan cairan udara yang terperangkap akibat sumbatan di usus.

          3. Pemberian Obat Khusus

            Untuk meredakan gejala biasanya penderita obstruksi usus, umumnya diberikan obat antiemetik guna meredakan rasa mual dan muntah serta analgesik untuk meredakan nyeri dan memberikan efek nyaman selama masa perawatan. Namun, kedua jenis obat ini perlu dikonsumsi dengan hati-hati agar tidak menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan.

            Sebaiknya diminum setelah makan atau bersamaan dengan makanan ringan, seperti roti atau biskuit, untuk mencegah iritasi pada dinding lambung. Gunakan air putih yang cukup saat menelan obat, hindari mencampurnya dengan kopi, teh, dan minuman bersoda karena dapat memperburuk kondisi lambung. Lalu, pastikan juga mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, sebab penggunaan berlebihan, khususnya analgesik seperti ibuprofen dan aspirin dapat memperparah perdagangan lambung.  

            Jika ApleFriends merasakan gejala seperti nyeri perut, mual, muntah mirip dengan feses, perut kembung, dan susah BAB secara intens segera cari pertolongan medis. Sebagian dari kita sering mengabaikan kondisi itu, karena menganggap hanya sakit perut biasa. 

            Sikap abai merupakan awal dari rusaknya sistem saluran cerna. Di dalam usus yang sehat terdapat sumber nutrisi yang akan diserap tubuh, untuk menopang kemampuan berpikir demi menggapai cita-cita.

            Baca Juga: Mengenal Probiotik & Prebiotik, Sahabat Baik Sistem Pencernaan

            Referensi 

            1. Gambaran Pasien Ileus Obstruksi yang Dilakukan Tindakan Operasi di RUmah Sakit Ibnu Sina Makassar (2024), Fakumi Medical Journal 
            2. Gambaran Karakteristik Ileus Obstruksi (2025), Innovative: Journal of Social Science Research
            3. Obstruksi Intestinal akibat Infeksi Ascaris lumbricoides (2023), Journal of Medula
            4. Bowel Obstruction | Cleveland Clinic
            5. Kata Dokter soal Sumbatan Usus, Waspada Jika Mengalami Gejala Ini | Detikhealth

            Editor: Eka Putra Sedana

            Leave a Reply

            Your email address will not be published. Required fields are marked *

            Banner TikTok