Dalam era serba cepat, ultra-processed food seperti nugget, sosis instan, minuman berpemanis, dan camilan kemasan menjadi pilihan utama banyak orang tua karena praktis dan disukai anak. Namun, di balik kepraktisan ini, tersembunyi ancaman nyata bagi status gizi dan kesehatan anak dalam jangka panjang.
Ultra-processed food (UPF) merupakan jenis makanan yang telah melalui banyak proses industri dan biasanya mengandung tambahan gula, garam, lemak jenuh, serta bahan aditif seperti pewarna dan pengawet. Anak-anak yang terlalu sering mengkonsumsi UPF berisiko mengalami kekurangan mikronutrien penting serta gangguan metabolik seperti obesitas dan diabetes tipe 2.
Mengapa Anak Menjadi Sasaran Utama Ultra-Processed Food?
Anak-anak adalah target empuk industri makanan. Iklan produk ultra-processed food (UPF) sering kali dibuat dengan warna cerah, karakter kartun, dan hadiah mainan, strategi pemasaran yang terbukti efektif dalam mempengaruhi keputusan konsumsi anak. Hal ini diperparah oleh paparan gadget dan media sosial, di mana iklan makanan tidak sehat hadir secara masif tanpa pengawasan.
Menurut laporan WHO Regional Office for Europe (2022), iklan makanan tidak sehat yang menyasar anak terbukti berdampak langsung pada preferensi makanan, permintaan terhadap orang tua, dan pola makan harian mereka.
Dampak Ultra-Processed Food pada Gizi Anak
1. Kekurangan Zat Gizi Mikro
Meskipun tinggi kalori, UPF cenderung miskin zat gizi mikro seperti zat besi, kalsium, vitamin A, dan serat. Kekurangan zat ini berpengaruh pada perkembangan kognitif, daya tahan tubuh, dan pertumbuhan optimal anak.
2. Risiko Obesitas dan Penyakit Metabolik
Konsumsi UPF yang tinggi memiliki kaitan erat dengan peningkatan IMT, lingkar pinggang, dan persentase lemak tubuh. Hal ini meningkatkan risiko anak mengalami obesitas sejak dini dan berlanjut hingga dewasa.
3. Risiko Kesehatan yang Luas dan Signifikan
Dikutip dari sebuah penelitian umbrella review (meta-analisis tingkat tinggi) terhadap 45 studi melibatkan sekitar 10 juta orang menemukan bahwa paparan UPF berkaitan dengan 32 risiko kesehatan buruk, termasuk kematian dini, penyakit kardiometabolik, depresi, gangguan tidur, dan obesitas.
4. Gangguan Pola Makan dan Kecanduan Rasa
UPF dirancang untuk sangat “palatable” atau menggugah selera, yang dapat memicu kecanduan rasa manis atau gurih, mengganggu kemampuan anak mengenali rasa lapar dan kenyang secara alami (mindful eating).
Strategi Menangkal Dampak Ultra-Processed Food
1. Edukasi Gizi Sejak Dini
Orang tua perlu memperkenalkan konsep makanan sehat pada anak secara menyenangkan, misalnya melalui permainan, cerita, atau memasak bersama.
2. Fokus pada Makanan Utuh (Whole Foods)
Pastikan menu harian anak tetap mengandung sayur, buah, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks. Jadikan camilan sehat seperti potongan buah, telur rebus, atau smoothies sebagai alternatif snack kemasan.
3. Batasi UPF, Bukan Melarang Total
Pendekatan ekstrem biasanya tidak efektif. Lebih baik batasi frekuensinya dan ajak anak terlibat memilih makanan sehat.
4. Baca Label Makanan
Ajarkan anak (dan diri sendiri) membaca label nutrisi untuk mengenali kadar gula tambahan, garam, dan bahan aditif lain.
Masa Depan Gizi Anak Ada di Tangan Kita
Di tengah gempuran iklan dan ketersediaan UPF yang melimpah, menjaga gizi anak menjadi tantangan sekaligus tanggung jawab besar. Tapi bukan berarti tak bisa diatasi. Dengan edukasi, kesadaran, dan pilihan cerdas sehari-hari, orang tua bisa menjadi garda terdepan dalam melindungi generasi mendatang dari krisis nutrisi.
Yuk mulai dari sekarang, bantu anak kita tumbuh sehat dengan gizi seimbang dan bijak dalam memilih makanan!
Baca Juga : Keprihatinan Global Terhadap Makanan Ultra-Proses (UPF) dan Dampaknya pada Sindrom Metabolik
Referensi
- Ultra-processed food exposure and adverse health outcomes: umbrella review of epidemiological meta-analyses (2024), BMJ
- Ultra-processed food consumption and indicators of obesity in the United Kingdom population (2008-2016) (2020), PLoS ONE
- New evidence links ultra-processed foods with a range of health risks – BMJ Group
- Consumption of ultra-processed foods and health status: a systematic review and meta-analysis (2020), British Journal of Nutrition
- Ultra-processed Food Intake and Obesity: What Really Matters for Health – Processing or Nutrient Content? (2017), Curr Obes Rep PubMed
Editor: Eka Putra Sedana