Benarkah Hidup Sehat Menguras Dompet Lebih Cepat?

Di tengah kenaikan harga pangan dan layanan kesehatan, banyak yang menganggap hidup sehat adalah kemewahan. Survei tahun 2023 oleh Badan Pusat Statistik menunjukkan, 65% responden merasa biaya makanan organik, gym membership, dan suplemen kesehatan terlalu tinggi untuk dijadikan prioritas. Namun, penelitian dari Harvard School of Public Health justru menemukan bahwa pola makan sehat sebenarnya menghemat biaya medis jangka panjang hingga $2.500 per tahun per orang.

Membuka Satu per Satu Mitos “Sehat Itu Mahal

Makanan Organik vs Konvensional: Perlukah Selalu yang Termahal?

Benar bahwa produk organik cenderung lebih mahal—30-50% lebih tinggi daripada produk konvensional. Namun, tidak semua bahan makanan harus organik untuk memberikan manfaat kesehatan. Environmental Working Group (EWG) merilis “Clean Fifteen“, daftar sayuran dan buah dengan residu pestisida terendah, seperti alpukat, jagung, dan nanas, yang bisa dibeli dalam versi non-organik tanpa khawatir. Di sisi lain, “Dirty Dozen” seperti stroberi, bayam, dan apel sebaiknya dipilih versi organik jika memungkinkan. Strategi selektif ini bisa mengurangi belanja bahan sehat hingga 20%.

Gym Membership vs Aktivitas Gratis

Iuran gym premium bisa mencapai Rp500.000–1.000.000 per bulan. Padahal, WHO merekomendasikan 150 menit aktivitas fisik sedang per minggu—yang bisa dipenuhi dengan berjalan kaki atau melakukan beberapa gerakan seperti push up dan sit up di rumah. 

Selain itu, saat ini juga sudah banyak tersedia video gerakan maupun workout yang dapat diakses melalui media sosial seperti  Youtube secara gratis. Studi dalam Journal of Physical Activity and Health membuktikan, konsistensi lebih penting daripada tempat berolahraga.

Suplemen vs Makanan Utuh

Pasar suplemen global memiliki nilai mencapai $200 miliar, namun penelitian dari Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa sebagian besar vitamin tidak memberikan manfaat signifikan bagi individu yang sudah menerapkan pola makan seimbang. Oleh karena itu, lebih baik berfokus pada sumber alami, seperti kunyit yang memiliki sifat anti-inflamasi dibandingkan mengandalkan pil curcumin. Selain itu, mengonsumsi makanan musiman dapat menjadi pilihan yang lebih murah dan segar, sementara membeli kacang-kacangan dan biji-bijian dalam kemasan besar menawarkan solusi hemat tanpa mengorbankan kualitas.

Tips dan Trik Hidup Sehat Tanpa Memikirkan Anggaran 

1. Prioritas Pengeluaran Kesehatan

Mengelola pengeluaran kesehatan dengan bijak dapat dimulai dari prioritas pada pencegahan daripada pengobatan, seperti melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan dengan biaya sekitar Rp1–2 juta, yang jauh lebih hemat dibandingkan biaya rawat inap akibat penyakit kronis.  Selain itu, investasi pada kualitas tidur juga menjadi langkah penting untuk kesehatan jangka panjang, misalnya dengan menggunakan bantal ergonomis seharga Rp300.000 atau memasang tirai blackout dengan biaya Rp200.000, yang dapat secara signifikan meningkatkan kualitas tidur dan kesejahteraan tubuh.

2. Mengatur Anggaran Belanja dengan Bijak

Belanja cerdas dapat dimulai dengan merencanakan pembelian secara matang sebelum berbelanja, seperti membuat daftar belanja untuk mengurangi kecenderungan membeli makanan tidak sehat secara impulsif. Selain itu, memilih sayuran beku sebagai alternatif adalah pilihan yang bijak, karena sayuran beku tidak hanya lebih terjangkau tetapi juga sama bergizi seperti sayuran segar, karena biasanya dipetik pada puncak kematangan.

3. Maksimalkan Ketersediaan Fasilitas dan Layanan Kesehatan

Posyandu atau klinik komunitas menyediakan layanan pemeriksaan dasar seperti tekanan darah dan gula darah, yang mempermudah akses masyarakat terhadap perawatan kesehatan preventif. Selain itu, taman kota menjadi pilihan ideal untuk olahraga dan rekreasi tanpa biaya, menyediakan ruang yang mendukung aktivitas fisik sekaligus relaksasi dalam lingkungan yang sehat dan alami.

Hidup Sehat Adalah Tentang Kebiasaan

Hidup sehat tidak bergantung pada merek tertentu atau harga yang mahal, melainkan pada pilihan yang sederhana namun bermakna. Kesadaran menjadi kunci, seperti memilih air putih daripada minuman kemasan yang bergula. Konsistensi juga penting, misalnya dengan berjalan kaki 30 menit setiap hari alih-alih membeli alat kebugaran mahal yang tidak terpakai. 

Selain itu, pengetahuan memainkan peran besar, dengan memahami bahwa sayuran lokal sering kali memiliki nilai gizi yang setara dengan superfood impor. Seperti yang disampaikan oleh pakar ekonomi kesehatan Joseph Aldy, “Kesehatan yang baik bukan tentang berapa banyak yang dibelanjakan, tetapi bagaimana setiap rupiah dialokasikan.”

Baca Juga: Sering Menunda Hidup Sehat? Ini Solusinya!

Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *