ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah kondisi kesehatan mental yang dapat menyebabkan seseorang memiliki kebiasaan hiperaktif dan impulsif pada tingkatan yang tidak biasa.
Biasanya seseorang dengan ADHD akan kesulitan untuk fokus pada satu pekerjaan atau duduk pada waktu yang lama. Namun tetap perlu diagnosis psikiater untuk memastikan apakah seseorang memiliki ADHD atau tidak.
Faktor penyebab ADHD diantaranya adalah faktor genetik, faktor lingkungan, faktor perinatal (prematur, berat badan lahir rendah) dan faktor penentu psikososial (adopsi dan pengabaian di masa kecil). Meskipun begitu masih terus dilakukan penelitian untuk memastikan faktor penyebab dan patofisiologi dari ADHD. Terdapat beberapa jenis makanan yang patut untuk dihindari bagi seseorang dengan ADHD.
Terdapat beberapa jenis makanan yang patut untuk dihindari bagi seseorang dengan ADHD.
Hindari Pewarna Buatan
Makanan dengan pewarna buatan dapat mempengaruhi perilaku pada anak-anak, bahkan sekalipun anak tersebut tidak memiliki ADHD. Perilaku yang dimaksud adalah hiperaktif.
Hal ini dapat disebabkan pewarna buatan yang menyebabkan defisiensi zat gizi dan reaksi alergi atau perubahan tingkat neurotransmitter dalam otak. Meskipun begitu masih terus dilakukan penelitian terkait hal ini.
Hindari Pemanis Buatan
Dalam studi yang dilakukan oleh Del Ponte (2019) menemukan bahwa konsumsi makanan tinggi gula rafinasi dan tinggi lemak jenuh berkaitan dengan meningkatnya resiko ADHD atau hiperaktivitas. Sedangkan diet sehat yang dicirikan dengan tinggi konsumsi buah dan sayuran dapat melindungi dari ADHD maupun perilaku hiperaktivitas.
Begitu pula dengan konsumsi minuman berpemanis dan soft drinks. Meningkatnya konsumsi gula dan minuman berpemanis dapat menyebabkan peningkatan gejala ADHD.
Meskipun masih terus dilakukan penelitian terkait konsumsi gula dengan risiko ADHD, namun sangat jelas bahwa konsumsi pemanis buatan berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya. Sehingga ada baiknya untuk menghindari pemanis buatan dan meningkatkan pola makan yang sehat seperti meningkatkan konsumsi buah dan sayuran pada anak.
Hindari Ultra Processed Food
Ultra Processed Food adalah makanan yang telah melewati pemrosesan panjang. Konsumsi makanan yang diproses seperti produk daging dengan bahan pengawet tinggi serta cemilan dengan pemrosesan panjang ditemukan berkaitan dengan tingkat ADHD pada anak-anak.
Begitupula pada penelitian yang dilakukan oleh Borge dkk (2021), kualitas diet yang sehat serta konsumsi rendah makanan UPF pada ibu hamil berkaitan dengan rendahnya gejala ADHD pada anak.
Sumber gambar : freepik.com
Penulis : Safira Rifdah Hafshah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz