Hati-Hati! Inhaler Viral Thailand Terkontaminasi Mikroba 

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) Thailand mengumumkan terdapat produk inhaler herbal bermerek Hong Thai Formula 2 dan Chama Herbs yang dinyatakan tidak layak beredar. Setelah produk itu gagal memenuhi uji standar mutu dan keamanan produk berdasarkan otoritas badan kesehatan Thailand. Diduga produk inhaler itu mengandung kontaminasi mikroba, ragi, jamur. 

FDA Thailand Menyatakan 2 Inhaler Ini mengandung Bakteri Berbahaya

Mengutip dari The Straits Times hasil uji laboratorium menunjukan inhaler herbal merek Hong Thai Formula 2 dan Chama Herbs, kode registrasi G 309/62, gagal memenuhi standar yang disyaratkan dalam uji kontaminasi mikroba. Sekretaris Jenderal FDA Thailand, Suppatra Boonserm mengatakan Inhaler Hong Thai Formula 2 dengan kode produksi 000332 yang diproduksi pada 9 Desember 2024 dan inhaler Chama Herbs bernomor registrasi G561/67, lot NF 2522503001 tanggal produksi 3 maret 2025 mengandung sejumlah bakteri berbahaya.

Menurut FDA Thailand, kedua produk itu terpapar mikroba dalam jumlah tidak wajar, seperti Clostridium perfringens. “Oleh karena itu, FDA mengatakan bahwa kedua merek inhaler tersebut merupakan produk herbal di bawah standar dan terbukti mengandung kontaminasi mikroba melampaui batas aman, sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ucap Suppatra Boonserm, berdasarkan keterangan dari Bangkok Post.

Risiko Kesehatan Bila Terhirup

Jika Menghirup yang Inhaler terkontaminasi Mikroba tubuh dapat memicu risiko gangguan pernapasan ringan hingga akut. Kontaminasi mikroba pada inhaler yang melebihi batas aman dapat menyebabkan infeksi pernapasan seperti kesulitan bernapas, batuk, sakit mulut, dan tenggorokan.

Tidak hanya itu, gangguan sistem pernapasan bisa berdampak serius, terutama untuk lansia, orang yang memiliki gangguan sistem imun, orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) yang dapat memperparah infeksi pada saluran pernapasan. “Ketika dengan sengaja menghirup spora jamur yang dihasilkan Clostridium perfringens dapat menyebabkan kerusakan sistem pernapasan terutama pada lansia dan orang penderita imunokompromais,” kata Sekretaris Jenderal FDA Thailand, dilansir dari Bangkok Post.

Terdapat kemungkinan efek jangka panjang jika inhaler terkontaminasi digunakan secara berulang. Paparan secara terus-menerus dapat memperburuk kondisi asma. Selain itu, mikroba yang menghasilkan toksin juga dapat menimbulkan efek toksik meskipun sudah mati.

Mengapa Clostridium Berbahaya Jika Masuk ke Tubuh?

Clostridium merupakan jenis bakteri yang dapat menghasilkan spora dan mudah hidup di berbagai kondisi lingkungan, baik di saluran cerna, pernapasan maupun di tempat terbuka biasanya menempel pada makanan yang kotor. 

Perlu diketahui, sebetulnya Clostridium perfringens adalah jenis bakteri yang menyebabkan gastroenteritis. Namun, juga berdampak mengakibatkan infeksi saluran pernapasan (ISPA) jika cara masuknya melalui hidung (terhirup). 

Jenis mikroba ini dapat ditemukan pada daging, sayur mayur, buah-buahan yang tidak higienis. Ketika masuk ke tubuh Clostridium perfringens mampu menghasilkan racun enterotoksin yang menimbulkan keracunan seperti, sakit perut, mual, hingga diare.  

Padahal Dicintai Karena Memiliki Segudang Manfaat

Sebetulnya jika inhaler itu memiliki segudang manfaat bagi pernapasan, jika diproduksi sesuai standar kesehatan. Kelebihan utama produk inhaler herbal adalah komposisinya, yang menggunakan campuran rempah dan minyak esensial alami termasuk, Menthol, Camphor, Borneol, dan Eucalyptus oil.

Seluruh bahan herbal diracik sehingga menghasilkan aroma yang melegakan pernapasan. Campuran herbal tersebut dirancang untuk memberikan efek aromaterapi yang menenangkan tubuh dan pikiran, bermanfaat meredakan stres, kecemasan, panic attack. Berikut sederet manfaatnya:

  1. Inhaler herbal terbukti efektif mengatasi hidung tersumbat.
  2. Meredakan pusing atau sakit kepala ringan dan,  
  3. gejala mabuk perjalanan. 

Beberapa konsumen, setia menggunakan produk itu sebagai dorongan energi dan meningkatkan konsentrasi karena efek dari aromaterapi yang menyegarkan pernapasan serta menenangkan pikiran. Berikut tips memilih inhaler yang aman untuk dikonsumsi. Pertama pastikan label informasi kemasan, serta baca komposisinya. Kedua periksa tanggal kedaluwarsa di balik kemasan. Ketiga, pastikan terdapat label BPOM. Dengan kata lain, setiap produk yang lolos uji keamanan, mutu, dan efektivitas akan mendapatkan izin edar dari BPOM dan dijamin aman digunakan dan bebas dari kontaminasi mikroba.  

Bersama tulisan ini diharapkan jadi pengingat untuk lebih mawas diri terhadap produk kesehatan herbal yang beredar dipasaran, khususnya produk yang tidak lolos uji laboratorium resmi dari otoritas berwenang. Karenanya, berhati-hati dalam memilah produk kesehatan, sangat dianjurkan. Di dalam sistem pernapasan yang sehat terdapat ketenangan pikiran.  

Baca Juga: Asap Rokok, Pemicu ISPA Pada Anak Tercinta

Referensi

  1. Thailand issues health warning on batch of popular Hong Thai herbal inhalers | The Straits Times 
  2. Health warning for 2 contaminated herbal inhalers brands | Bangkok Post
  3. About C. perfringens for poisoning | Center for Disease Control and Prevention
  4. Health Hazard Associated with the Presence of Clostridium Bacteria in Food Products (2024), Multidisciplinary Digital Publishing Institute

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok