Rahasia Kafein dalam Mempengaruhi Performa Atlet 

Minuman berkafein merupakan minuman yang familiar dikonsumsi setiap hari oleh manusia. Sejumlah minuman seperti teh, kopi, minuman bersoda, bahkan obat-obatan seringkali mengandung kafein. 

Konsumsinya dalam meningkatkan performa juga diterapkan oleh individu yang aktif berkegiatan dan atlet di berbagai cabang olahraga. Berdasarkan studi Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism menemukan bahwa 3 dari 4 atlet mengonsumsi kafein sebelum dan selama kompetisi olahraga. Bagaimana mekanisme kafein dalam mempengaruhi performa atlet saat kompetisi?   

Sumber Kafein dan Manfaatnya

Sebesar 96% konsumsi kafein dari minuman datang dari kopi, teh, dan minuman ringan. Namun, kandungan tersebut sebetulnya juga dapat ditemui pada sejumlah produk seperti energy drinks, sports gel, energy bars, dan minuman beralkohol. 

Pada umumnya, konsumsi kafein dapat meningkatkan gairah dan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati atau mood, dan memberi efek menguntungkan pada perilaku. Efek menguntungkan lainnya dijabarkan oleh studi Nutrition Research yaitu sifat antioksidan dan anti-inflamasi pada kafein yang berperan penting pada kesehatan. 

Kafein sebagai Doping Legal pada Atlet?  

Dalam dunia olahraga, doping merupakan tindakan yang dilarang. International Olympic Committee mendefinisikan doping sebagai zat atau tindakan apapun yang secara artifisial dapat meningkatkan kapasitas kerja, mengendalikan etika olahraga, sreta integritas fisik dan mental atlet. 

Pengaruh kafein dalam meningkatkan performa memicu diberlakukannya larangan konsumsinya di kompetisi pada 1984-2004. World Anti-Doping Agency (WADA) menghapus kafein dari daftar doping yang dilarang pada tahun 2004. Namun, hingga kini penggunaan kafein masih tetap dimonitor oleh WADA. Agensi tersebut menghimbau atlet untuk menjaga konsentrasi kafein dalam urin berada di bawah 12μg/ml. 

Konsumsi Kafein pada Beberapa Cabang Olahraga  

konsumsi-kafein
Sumber: Freepik 

Konsumsi kafein dapat dijumpai pada atlet dari berbagai cabang olahraga seperti endurance (maraton, sepeda), game (voli, tennis, handball), dan strength (angkat beban). Namun, penelitian menunjukkan bahwa olahraga aerobic endurance merupakan cabang olahraga yang menerima manfaat sedang hingga besar yang paling konsisten dari konsumsi kafein. 

Apa Pengaruh Konsumsi Kafein pada Atlet?  

Fungsi ergogenic pada minuman berkafein memberi efek menguntungkan pada fungsi kognitif seperti perhatian dan kewaspadaan pada sebagian besar orang. Lebih detailnya, suplementasi kafein bermanfaat dalam mempengaruhi daya tahan otot, kecepatan gerak dan kekuatan otot, serta performa untuk sprint, jump, dan throw

Berdasarkan Journal of the International Society of Sports Nutrition, konsumsi nya pada atlet dalam energy drinks atau suplemen pre-workout telah terbukti meningkatkan performa aerobik dan anaerobik. Namun, publikasi sejumlah artikel menyebutkan sifat ergogenic dalam kafein dalam mempengaruhi performa anaerob lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita. Oleh sebab itu, dengan dosis yang sama, kemampuan pria dalam menghasilkan power, kecepatan, dan mengangkat beban akan lebih unggul. 

Bagaimana Kafein Bisa Mempengaruhi Performa?

kafein-mempengaruhi-performa
Sumber: Frontiers in Sports and Active Living 

Mekanisme utama konsumsi kafein dalam meningkatkan kapasitas tubuh berdasarkan Frontiers in Sports and Active Living yaitu: 

  1. Aksi antagonistic kafein dan metabolit sekunder pada adenosin sebagai reseptor di Sistem Saraf Pusat menyebabkan peningkatan kewaspadaan dan mengatasi kelelahan atau menurunkan persepsi rasa lelah.
  2. Menjaga cadangan glikogen otot melalui pemanfaatan lemak sebagai bahan bakar dan penghematan akan penggunaan karbohidrat dan energi pada kondisi tertentu 
  3. Meningkatkan pelepasan kalsium oleh stimulus neuromuscular sehingga meningkatkan kekuatan kontraksi pada serat otot. 

Dosis Kafein yang Dapat Dikonsumsi  

Beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas konsumsi kafein sebagai ergogenic aid, antara lain dosis konsumsi, tingkat latihan, waktu konsumsi, waktu asupan kafein, jenis latihan, dan kebiasaan konsumsi kafein. Studi Journal of the International Society of Sports Nutrition menjelaskan bahwa dosis kafein 3-6 mg/kg massa tubuh atau 200-400 mg/hari dapat meningkatkan performa latihan. Jumlah kafein 400 mg/hari setara dengan 4-5 cups kopi dalam sehari. 

Dosis efektif minimum hingga kini belum ditetapkan, tetapi dosis 2 mg/kg massa tubuh kemungkinan adalah jawabannya. Di sisi lain, dosis kafein yang sangat tinggi yaitu mencapai 9 mg/kg massa tubuh dikaitkan dengan timbulnya efek samping atau tidak memberi manfaat sebagai ergogenic aids. 

Walaupun efeknya pada masing-masing individu berbeda, konsumsi kafein pada atlet ternyata dapat memperbaiki performa apabila dikonsumsi dalam dosis yang tepat! Yuk, optimalkan performamu dengan konsumsi kafein secara bijak!

Baca Juga: Minum Kopi Saat Perut Kosong: Baik atau Buruk?

Referensi

  1. International Society Of Sports Nutrition Position Stand: Caffeine And Exercise Performance (2021), Journal of the International Society of Sports Nutrition 
  2. Caffeine and Exercise Performance: Possible Directions for Definitive Findings (2020), Frontiers in Sports and Active Living 
  3. Effect of Caffeine Supplementation on Sports Performance Based on Differences Between Sexes: A Systematic Review (2019), Nutrients 
  4. Caffeine Effects On Systemic Metabolism, Oxidative-Inflammatory Pathways, And Exercise Performance (2020), Nutrition Research 
  5. Caffeine and Sports Performance: The Conflict between Caffeine Intake to Enhance Performance and Avoiding Caffeine to Ensure Sleep Quality (2025), Sports Medicine 
  6. The Effects Of Caffeine On Athletic Performance (2010), Semantic Scholar 
  7. Caffeine Ingestion among Athletes Based on Safe Dose Daily Allowance in Malaysia (2025), Jurnal Gizi dan Pangan 

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok