Kaki Bengkak Donald Trump, Tanda CVI? Mari Cari Tahu!

Gedung Putih mengumumkan bahwa presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memiliki kondisi medis pada pembuluh darah yang disebut dengan CVI (Chronic Venous Insufficiency). 

Dalam jumpa pers rutin, Sekretaris Pers Caroline Leavitt menyampaikan bahwa Trump mengalami pembengkakan pada kakinya di usia 79 tahun. Ia kemudian menjalani pemeriksaan medis, dan dokter mendiagnosisnya dengan kondisi tersebut.

Surat Dr. Barbabella, yang kemudian dirilis oleh Gedung Putih, menyatakan bahwa “USG Doppler vena ekstremitas bawah bilateral telah dilakukan dan mengungkapkan CVI (Chronic Venous Insufficiency), suatu kondisi jinak dan umum, terutama pada kondisi individu berusia di atas 70 tahun.”

Mengenal CVI Dalam Sekilas

CVI (Chronic Venous Insufficiency) merupakan kondisi kronis pada sistem vena ekstremitas bawah (anggota gerak bawah) yang terjadi akibat adanya gangguan aliran balik darah dari tungkai ke jantung. Gangguan ini disebabkan oleh terganggunya fungsi katup vena, sehingga menyebabkan sirkulasi darah di pembuluh vena terganggu.

CVI sering dikaitkan dengan varises, yaitu kondisi dimana vena tampak membesar, berliku-liku, dan berwarna kebiruan di bawah permukaan kulit. CVI terjadi secara perlahan dan progresif, sehingga disebut sebagai penyakit menahun.

Berdasarkan hasil penelitian Am Fam Physician, diperkirakan sekitar 10% hingga 35% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami CVI. Sekitar 4% orang dewasa berusia di atas 65 tahun mengalami komplikasi berupa luka vena (venous ulcer). 

Sementara itu, menurut jurnal StatPearls, beberapa penelitian menunjukkan bahwa 1% hingga 40% wanita mengalami CVI, sedangkan pada pria angkanya lebih rendah, yaitu sekitar 1% hingga 7%.

Gejala CVI yang Perlu Diwaspadai

Pada penderita CVI, terjadi peningkatan tekanan dalam pembuluh darah vena. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan, yang umumnya muncul di tungkai bawah dan pergelangan kaki. Tekanan yang tinggi juga dapat menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah vena ke jaringan sekitarnya. Akibatnya, jaringan menjadi meradang, dan kulit menjadi kering, gatal, serta tampak kemerahan atau kecoklatan.

Faktor Risiko CVI, Siapa Saja yang Rentan?

Kasus CVI cukup sering ditemukan di masyarakat. Gangguan pada pembuluh darah vena dapat terjadi pada pria maupun wanita dari berbagai usia. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami CVI, antara lain:

1. Memiliki riwayat keluarga dengan masalah vena
2. Berusia di atas 30 tahun 
3. Seorang wanita
4. Hamil lebih dari sekali
5. Duduk atau berdiri terlalu lama
6. Mengalami cedera vena
7. Baru saja menjalani operasi
8. Berat badan berlebih atau obesitas

Seberapa Bahaya CVI? Ini Kata Dokter

Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Vito A. Damay, SpJP(K), menjelaskan bahwa CVI umum terjadi pada usia lanjut, dan kasusnya cukup tinggi di Indonesia. Ia menekankan bahwa CVI dapat berdampak pada jantung. “CVI meningkatkan tekanan vena sentral dan preload jantung (beban volume darah sebelum jantung memompa), yang dapat membebani jantung kanan dan meningkatkan risiko gagal jantung,” jelasnya.

Menurutnya, CVI dan gagal jantung saling memperburuk. “CVI menyebabkan penumpukan darah dan cairan, sedangkan gagal jantung memperparah stasis vena,” tambahnya.

6 Langkah Pencegahan CVI Sejak Dini

Pencegahan CVI dapat dilakukan melalui penerapan gaya hidup sehat dan perubahan kebiasaan sehari-hari. 6 langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya CVI meliputi:

1. Olahraga Meningkatkan Aliran Darah

Olahraga dapat membantu memperlancar aliran darah dari kaki kembali ke jantung. Aktivitas fisik yang melibatkan anggota gerak bawah seperti berjalan, berenang, dan bersepeda sangat dianjurkan, lakukan secara bertahap hingga 30 menit perhari, 3-5x seminggu. Jika memiliki kondisi medis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pilihan olahraga yang sesuai.

2. Mengangkat Kaki Mengurangi Pembekakan

Mengangkat kaki di atas posisi jantung dapat mencegah penumpukan darah di bagian bawah tubuh dan mengurangi bengkak. Disarankan lakukan 3-4 kali sehari selama 20-30 menit dalam posisi berbaring. Saat duduk, meletakkan kaki di atas sandaran juga bisa mencegah kondisi memburuk.

3. Saat Duduk atau Berdiri Lama

Duduk atau berdiri terlalu lama dapat memperparah gejala dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Disarankan memakai stoking kompresi sesuai dengan anjuran dokter. Lakukan gerakan kaki setiap 30 menit, seperti menggerakkan jari kaki, mengangkat tumit, atau menulis huruf di udara dengan jari kaki.

4. Mencegah Masalah Kulit

Kulit yang lembab membantu mencegah gatal dan luka. Penggunaan lotion khusus (emolien) setiap hari setelah mandi dapat menjaga kesehatan kulit dan mencegah terbentuknya luka.

5. Menjaga Berat Badan Ideal dan Pola Makan

Berat badan berlebih dapat memberi tekanan tambahan pada pembuluh darah. Disarankan untuk menjaga pola makan sehat sesuai anjuran dokter atau ahli gizi. Hindari makanan tinggi garam atau natrium seperti makanan olahan, makanan kaleng, dan makanan asin, karena dapat menyebabkan resistensi cairan dan memperparah pembengkakan.

6. Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah

Kondisi CVI dapat membaik dengan pengobatan dan perawatan diri yang tepat. Dengan bekerja sama dengan dokter, kondisi kaki dapat terlihat dan terasa lebih baik. Perawatan pembuluh darah sejak dini membantu mengendalikan gejala dan menjaga kesehatan vena dalam jangka panjang.

Baca Juga: Presiden Trump Hentikan Pasokan Obat ke Seluruh Negara, Bagaimana Dampaknya bagi Indonesia?

Referensi

1. Chronic Venous Insufficiency (2010), Krames Patient Education
2. Dokter Wanti-Wanti Pembengkakan Kaki Seperti Dialami Trump Bisa Picu Gagal Jantung | Detik Health
3. Gangguan Vena Menahun (2015), Cermin Dunia Kedokteran
4. Trump Diagnosed with Chronic Venous Insufficiency Following Leg Swelling | CNN Politics
5. Venous Insufficiency (2024), StatPearls
6. Venous Ulcers: Diagnosis and Treatment (2019), Am Fam Physician
7. What is Trump’s Vein Condition and How Serious Is it? | BBC

Editor: Eka Putra Sedana