Mengenal Kejang Demam dan Penanganannya Pada Anak

Kesehatan anak menjadi fokus utama oleh orangtua untuk menjamin kebahagiaan anak dalam melaksanakan berbagai aktivitas. Kejang demam merupakan salah satu kondisi yang dapat menjadi penghalang kenyamanan anak dalam masa pertumbuhannya. 

Prevalensi insiden kejang demam pada anak dapat mencapai 2-5% di negara barat dan 12% di beberapa negara di benua Asia dengan 90% menyerang anak berusia balita. Apa saja yang perlu diketahui terkait kejang demam? Mari simak penjelasan berikut!

Kejang Demam yang Menyerang Anak-anak 

Seperti namanya, kejang demam merupakan kejang yang berhubungan dengan demam dengan suhu tubuh di atas 38oC. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun dengan tanpa adanya infeksi sistem saraf pusat, gangguan metabolik, dan riwayat kejang. 

Kejang demam menjadi salah satu penyebab status epileptikus (25%) pada anak. Semakin banyak episode kejang demam yang dialami, risiko berulangnya akan semakin besar. Setelah 1 episode risiko berulang terjadi sebesar 30%, 60% setelah 2 episode, dan 90% setelah 3 episode. 

Klasifikasi Kejang Demam Anak

Kecemasan orangtua terhadap anak saat mengalami permasalahan ini memang patut dimaklumi. Perlu para orangtua pahami bahwa terdapat 2 jenis kejang demam yang perlu dikenali, antara lain:

Kejang Demam Sederhana

Jenis ini mengambil persentase insidensi terbanyak yaitu 70% kasus kejang demam pada anak. Tipe kejang ini berlangsung kurang dari 15 menit, sembuh spontan, tanpa kejang fokal, dan tidak berulang dalam 24 jam. 

Kejang Demam Kompleks 

Ditandai dengan kejang fokal atau parsial dan berulang dalam 24 jam. Durasi berlangsungnya tipe kejang ini adalah lebih dari 15 menit. Pada kejang demam kompleks, terdapat abnormalitas status neurologi atau saraf pada anak dan riwayat genetik kejang baik pada orangtua atau saudara kandung. 

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi?  

Faktor secara langsung yang berkontribusi terhadap terjadinya kejang demam meliputi demam, demam paska imunisasi morbili dan DPT, efek toksin mikroorganisme, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, dan respon alergi atau abnormalitas sistem imun akibat infeksi virus atau bakteri.  

Faktor Risiko yang Meningkatkan Potensi Kejang Ke Depannya

Terdapat beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya kejang demam pada anak, antara lain:

  • Usia >3 tahun saat pertama kali terjadi kejang demam
  • Kejang demam kompleks
  • Riwayat kejang dalam keluarga
  • Lama mengalami demam kurang dari satu jam sebelum terjadinya kejang
  • Riwayat gangguan perkembangan saraf
  • Multi episode kejang demam

Faktor Risiko Berulangnya Kejang Demam

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan recurrence kejang demam adalah sebagai berikut:

  • Usia <18 bulan 
  • Lama mengalami demam kurang dari satu jam sebelum terjadinya kejang
  • Terdapat riwayat kejang demam pada keluarga
  • Suhu saat kejang demam tergolong cukup rendah 
  • Riwayat gangguan perkembangan saraf

Beberapa Gejala yang Menyertai Kejang Demam

gejala-kejang-demam
Sumber: Freepik 

Terdapat beberapa gejala yang bisa dialami anak pada saat kejang yaitu:

  • Gangguan kesadaran atau anak tidak responsif 
  • Pernafasan tidak teratur 
  • Keluar air liur 
  • Kulit tampak pucat atau kebiruan (sianosis)
  • Bola mata berputar dan tatapan mata kosong 
  • Perubahan tonus otot (otot menjadi kaku atau lemas)
  • Gerakan ritmis pada wajah atau anggota gerak

Sementara itu, gejala yang bisa muncul setelah kejang yaitu anak gelisah, mengantuk, mudah marah, atau kebingungan selama 30 menit. Kasus yang lebih jarang yaitu kelumpuhan sementara pada periode setelah kejang. 

Apa Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan?

pertolongan-pertama
Sumber: SMC RS Telogorejo

Walaupun pada umumnya kejang demam tidak berbahaya, dalam realitanya apabila kejang demam terjadi pada anak, kepanikan dan kekhawatiran tentu akan dirasakan. Untuk membantu tenaga medis dalam penanganan anak, orangtua perlu memperhatikan beberapa hal berikut sebagai pertolongan pertama: 

1. Posisikan Anak dalam Keadaan Miring

Baringkan anak dalam posisi miring untuk mencegah risiko tersedak akibat air liur atau muntahan masuk ke dalam paru-paru anak. Pindahkan anak dengan perlahan ke lantai. Hindari untuk mencoba menahan anak dengan tangan atau menghentikan kejang tersebut. Perilaku tersebut dapat meningkatkan risiko yang lebih parah. 

2. Hindari Memasukkan Objek ke Mulut Anak

Pindahkan barang apapun di sekitar anak atau keluarkan barang atau apapun yang ada di mulut anak. Hal ini untuk mencegah anak dari tersedak. Hindari untuk membuka mulut anak secara paksa atau menempatkan barang apapun di sela gigi untuk mengurangi kejang. 

3. Catat Waktu Kejang 

Catat berapa lama kejang berlangsung untuk membantu mengidentifikasi karakteristik kejang yang dialami anak. Buat video apabila memungkinkan supaya dapat ditunjukkan kepada tenaga kesehatan yang bertugas nantinya untuk memudahkan penanganan.

4. Panggil Ambulance 

Tindakan ini dapat dilakukan apabila kejang demam berlangsung lebih dari 5 menit. Selain itu, kondisi seperti tanda-tanda kejang fokal, kelumpuhan sementara setelah kejang, dan gangguan kesehatan lainnya yang mengkhawatirkan bisa menjadi indikasi untuk segera memanggil ambulance. 

Nah itu dia, sedikit informasi yang perlu diketahui apabila kejang demam terjadi pada anak dan pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Satu hal yang pasti, lakukan pertolongan pertama dengan tetap tenang dengan melakukan hal-hal di atas ya! 

Baca Juga: Demam Berdarah? Ini Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi

Referensi

  1. Febrile Seizure: What It Is, Symptoms & Treatment | Cleveland Clinic 
  2. Kejang Demam (2022), Scientific Journal 
  3. Tatalaksana Kejang Demam pada Anak Terkini (2022), Journal of The Indonesian Medical Association 
  4. Febrile Seizures: A Systematic Review of Different Guidelines (2024), Pediatric Neurology 
  5. Best Practices For The Management Of Febrile Seizures In Children (2024), Italian Journal of Pediatrics 

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *