Langsing Belum Tentu Sehat, Kenali Indeks Massa Tubuhmu (IMT)!

Pernah nggak kamu ngerasa badan kamu gendutan padahal kalo diliat biasa aja atau ngerasa berat badan terlalu kurus padahal makannya sudah banyak. Daripada bingung dengan komentar orang terkait tubuh kita, yuk kenalan dengan yang namanya IMT (Indeks Massa Tubuh). Ini merupakan cara paling mudah untuk mengetahui apakah berat badanmu sudah seimbang dengan tinggi badan, sehingga kamu bisa lebih paham terkait kondisi tubuhmu sendiri. 

Menilai Status Gizi Melalui Indeks Massa Tubuh (IMT)

Memiliki tubuh ideal merupakan impian dari banyak orang, karena dianggap dapat meningkatkan rasa percaya diri ketika tampil di depan umum. Namun, tak sedikit pula yang salah mengartikan kata ‘ideal’ ini sendiri. Akibatnya, sebagian orang terlalu terobsesi untuk menurunkan berat badan hingga akhirnya justru mengalami kekurangan gizi. Dengan mengetahui nilai IMT kita memiliki acuan untuk memantau kondisi tubuh dan dapat mendorong seseorang untuk menerapkan pola hidup sehat. 

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan metode sederhana dan penting untuk menilai apakah seseorang memiliki status gizi yang termasuk kurang, normal, atau berlebih. Seseorang hanya perlu mengetahui berat badan dan tinggi badannya untuk mengetahui nilai IMT. Perhitungannya dilakukan dengan membagi berat badan dalam kilogram (kg) dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (m). 

Namun, perlu diingat bahwa IMT memiliki keterbatasan karena belum mampu menunjukkan komposisi tubuh secara detail maupun distribusi lemak dalam tubuh.

Kategori IMT Berdasarkan Kemenkes RI

Berikut ini adalah tabel klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut ketentuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: 

KlasifikasiIMT (kg/m2)
Berat Badan Kurang (Underweight)<18.5
Normal18.5 – 22.9
Berat Badan Lebih (BB Lebih)23 – 24.9
Obesitas I25 – 29.9
Obesitas II≥30

Manfaat Mengetahui IMT

1. Menilai Status Gizi

Hasil dari perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh) memberikan gambaran mengenai status gizi seseorang, apakah termasuk dalam kategori kurang, normal, atau berlebih. Setiap kategori tersebut memiliki implikasi tersendiri terhadap kesehatan tubuh masing – masing individu. 

2. Mengidentifikasi Risiko Penyakit 

IMT dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang terkena penyakit jantung koroner, dikarenakan orang dengan berat badan berlebih (overweight) memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan ideal. Selain itu, IMT juga berhubungan dengan diabetes melitus, di mana menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola makan yang seimbang berperan penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga tubuh tetap sehat dan bugar.

3. Mendorong Gaya Hidup Sehat 

Mengetahui nilai IMT dapat memotivasi seseorang untuk melakukan gaya hidup sehat, misalnya dengan memperbaiki pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik agar berat badan tetap ideal. 

Cara Menjaga Status Gizi Tetap Ideal

1. Mengonsumsi Makanan Bergizi dan Beragam

Pola makan baik dengan komposisi gizi yang seimbang dan beragam adalah poin utama untuk memenuhi kebutuhan gizi di dalam tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang sesuai, tubuh dapat berfungsi dengan baik dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Apabila makanan yang masuk melebihi kebutuhan di dalam tubuh, kelebihan tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak sehingga menyebabkan peningkatan berat badan. Begitu pula sebaliknya, apabila asupan makan kurang dari kebutuhan akan menyebabkan penurunan berat badan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan untuk mempertahankan berat badan tetap ideal. 

2. Rutin Berolahraga

Selain mengonsumsi makanan bergizi dan beragam, kebiasaan berolahraga juga memiliki peran penting untuk menjaga status gizi. Dengan rutin berolahraga dapat membantu membentuk massa otot, mengatur kadar lemak, dan menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kebugaran fisik, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik. 

Referensi

  1. Asupan Energi, Kebiasaan Olahraga dan Status Gizi pada Remaja di Inderalaya. (2025). Sari, D.M. Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik, 4(2).
  2. Indeks Massa Tubuh, Cara Mengetahui dan 4 Kategorinya│Alodokter 
  3. Sosialisasi Penerapan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Suta Club. (2021). Hasibuan, M., dan Palmizal, A. Cerdas Sifa Pendidikan, 10 (2).
  4. Survei Indeks Massa Tubuh (IMT) Ibu Rumah Tangga Kecamatan Dlinggo, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Ramadhan, R., Hijriansyah, D., & Mahardia, W. Indonesian Journal of Sport and Technology (IJST), 3(2).  

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok