Makan Seblak Berlebihan Sebabkan Gastritis? Simak Faktanya! 

Saat ini, makanan dengan cita rasa asam dan pedas banyak digandrungi kalangan remaja dan dewasa saat ini. Seblak menjadi salah satu makanan yang kerap menjadi pilihan oleh pecinta makanan pedas. Rasa pedas dengan paduan topping yang nikmat dalam menu ini menjadi daya tarik tersendiri untuk dinikmati. 

Walaupun nikmat, ApleFriends perlu tahu, bahwa konsumsi seblak ternyata bisa menimbulkan ketidaknyamanan, khususnya untuk sistem pencernaan. Bagaimana bisa? Yuk, simak penjelasan berikut!

Seblak, Jajanan Pedas Anak Masa Kini 

Kuliner asal bandung ini merupakan makanan yang terkenal di kalangan masyarakat dan berasal dari kota Bandung. Kata “seblak” ternyata merupakan singkatan dari segak dan nyegak yang berarti menyengat. Rasa menyengat yang ada pada seblak banyak diidentikan dengan rasa pedas dari rempah dan bumbu-bumbu yang ditambahkan.

Komponen bahan makanan yang terdapat dalam seblak yaitu cikur sebagai bahan utama dengan terdapat bahan lainnya seperti kerupuk, sosis, telur, mie, makaroni, bakso, ceker, tulang, dan siomay. 

Viral Gastritis Akibat Konsumsi Seblak Berlebihan?

Rasa lezat dan nikmat dalam seblak menyimpan ancaman tersendiri bagi para penggemarnya. Belum lama ini publik digegerkan dengan berita terkait peradangan lambung yang dialami oleh perempuan akibat konsumsi seblak setiap hari. Dilansir dari laman berita Detik, beberapa gejala yang dirasakan korban yaitu sakit perut, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan demam. Dari kondisi tersebut, dokter mendiagnosa bahwa kasus pasien tersebut merujuk kepada gastritis erosif. 

Gastritis, Gangguan yang Mengintai Sistem Pencernaan 

Gastritis atau dikenal dengan penyakit maag dapat merupakan kondisi dimana terjadi peradangan bagian lapisan mukosa lambung. Kondisi peradangan lambung hingga menimbulkan perlukaan disebut sebagai gastritis erosif. 

Gangguan ini kerap menimbulkan ketidaknyamanan saat beraktivitas dengan ditandai rasa nyeri dan sejumlah gejala lainnya sesuai dengan tingkat keparahannya. Pada umumnya, nyeri berlokasi di bagian atas pusar, tengah perut, dan bawah tulang dada. Gejala lainnya yang bisa dirasakan yaitu berkaitan dengan syndrom dyspepsia yaitu seperti mual, muntah, pusing, perut kembung, serta bersendawa. 

Kenali 5 Faktor Risiko Gastritis  

faktor-gastritis
Sumber: Freepik 

Untuk mencegah terjadinya gastritis, perlu ApleFriends pahami beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peradangan lambung sebagai berikut: 

1. Kebiasaan Menunda Makan 

Umumnya asam lambung dihasilkan sekitar 4-6 jam sesudah makan. Jadwal makan yang tidak teratur dan terlambat makan akan menyebabkan rasa lapar dan memicu asam lambung meningkat dan mengiritasi lapisan mukosa lambung. Iritasi tersebut akan menimbulkan rasa nyeri atau gastritis dapat terjadi. 

2. Konsumsi Makanan Pedas dan Asam Berlebihan 

Kebiasaan makanan pedas dan asam dalam jumlah berlebihan dapat memicu kontraksi dan mengiritasi sistem pencernaan terutama usus dan lambung. Hal ini akan menyebabkan rasa nyeri dan panas di bagian ulu hati perut dengan terkadang disertai mual dan muntah. 

3. Adanya Infeksi Kuman atau Bakteri  

Infeksi kuman seperti Helicobacter pylori dapat berkontribusi pada terjadinya peradangan lambung. Adanya kuman ini dalam lambung manusia menyebabkan kerusakan progresif pada mukosa lambung sehingga dapat menyebabkan gastritis.

4. Gaya Hidup Tidak Sehat

Sejumlah faktor lainnya berkaitan dengan gaya hidup yang dapat sebabkan gastritis yaitu konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok.  Konsumsi kopi yang berlebihan hingga >3 cangkir dalam sehari juga berpotensi lebih cepat meningkatkan asam lambung sehingga dapat mengiritasi lambung apabila dikonsumsi berlebihan. 

5. Kondisi Stres Psikologis

Perubahan psikologis dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan. Apabila dalam kondisi stres atau tertekan, secara tidak langsung dapat mempengaruhi nafsu makan sehingga memicu peningkatan asam lambung. 

Waspadai Kandungan Ini Dalam Seblak!  

Cita rasa pedas dan asam yang lekat dengan seblak masuk menjadi faktor yang berpotensi meningkatkan risiko gastritis. Berikut merupakan hal-hal lainnya yang perlu ApleFriends pertimbangkan sebelum konsumsi seblak: 

Tinggi Natrium dan Lemak Jenuh

Dalam seblak, terdapat berbagai pilihan topping seperti sosis, kerupuk, bakso udang, dan bahan-bahan lainnya yang masuk dalam golongan frozen food dan ultra-processed food. Makanan tersebut cenderung mengandung tinggi garam, natrium, dan lemak jenuh. Konsumsi makanan tersebut secara berlebihan dapat memicu timbulnya penyakit tidak menular seperti hipertensi dan dislipidemia. 

Rendah Serat dan Zat Besi 

Dalam piring menu seblak, protein hewani dan nabati, serta sayuran cenderung terbatas. Hal ini menyebabkan asupan serat dan zat besi yang diperoleh dari sepiring seblak cukup sedikit sehingga konsumsinya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko anemia dan gangguan pencernaan lainnya. 

Untuk cegah hal tersebut sebelum terlambat, yuk kontrol frekuensi makan seblak kita dan tambahkan bahan makanan segar seperti sayuran dan protein lain yang lebih menyehatkan. Mari kita jaga sistem pencernaan dan kesehatan kita bersama dengan cerdas dalam konsumsi jajanan! 

Baca Juga: Mau Makan Seblak, Tapi Lagi Diet? Coba Versi Sehatnya!

Referensi

  1. Dampak Makan Frozen Food yang Tidak Sehat dan Berlebihan | Hellosehat 
  2. Cerita Pasien Sakit Lambung hingga Lemas gegara Keseringan Makan Seblak | Detik 
  3. Gastritis: What It Is, Symptoms, Causes & Treatment | Cleveland Clinic 
  4. Tren Kuliner Seblak Sebagai Faktor Pendukung Perekonomian Masyarakat di Era Milenial (2021), De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 
  5. Deteksi Helicobacter pylori Pada Feses Mahasiswa Gastritis Tingkat Akhir Angkatan 2018 Di Universitas Megarezky Makassar Menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) (2024), Indonesian Health Journal  
  6. Korelasi antara Konsumsi Makanan Pedas dan Asam dengan Gejala Asam Lambung pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung  (2024), Jurnal Biodiversitas dan Bioteknologi 
  7. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja SMK Kelas XI dan XII di FAHD Islamic School (2024), Manuju: Malahayati Nursing Journal 
  8. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Di SMK Siere Cendekia (2024), JUMAGI (Jurnal Madani Gizi Indonesia). 

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *