ApleFriends pencinta drama korea pasti sudah tidak asing lagi dengan hidangan khas Korea bukan? Bahkan sampai dibuat ngiler ketika menontonnya. Namun, tak jarang juga makanan Korea menggunakan bahan yang tidak biasa bagi masyarakat Indonesia seperti daging sapi mentah, kepiting mentah, ikan mentah, dan lain sebagainya. Memangnya, amankah makanan tersebut untuk dikonsumsi? Simak info berikut!
Makanan Mentah Unik Korea
1. Yukhoe

Yuk-hoe adalah versi Korea dari steak tartare. Kata yuk berarti daging, sedangkan hoe berarti sashimi. Potongan daging sapi yang lembut diiris tipis dan biasanya dicampur dengan bumbu marinasi yang terdiri dari kecap asin, bawang putih, gula, minyak wijen, garam, dan lada. Hidangan ini disajikan di atas piring dengan kuning telur mentah di atasnya serta irisan tipis pir Korea.
2. Ganjang Gejang

Gejang sendiri merupakan hidangan tradisional yang dibuat dengan cara merendam kepiting mentah dalam kecap asin. Secara historis, larutan kecap asin yang sangat asin digunakan sebagai cara untuk mengawetkan kepiting dalam waktu lama. Namun, saat ini gejang lebih dinikmati karena rasanya yang gurih dan lezat, sehingga kepiting segar direndam dalam larutan kecap asin yang lebih ringan dan biasanya dikonsumsi dalam beberapa hari. Versi modern ini sangat populer di Korea.
3. Sashimi

Membicarakan makanan mentah, hidangan satu ini tidak mungkin dilewatkan. Sashimi yang juga menjadi signature dish dari Jepang ini menyajikan berbagai potongan ikan mentah mulai dari ikan salmon, ikan tuna, ikan kakap, hingga daging sapi mentah juga loh ApleFriends! Sashimi biasanya disajikan dengan kecap asin atau shoyu sehingga menghadirkan rasa yang fresh, gurih, dan sedikit manis.
Amankah Makanan Mentah?
Seperti yang ApleFriends tahu, sumber bahaya dari makanan mentah adalah terletak pada tingginya risiko kontaminasi bakteri karena tidak adanya proses pemasakan. Lalu, bagaimanakah cara Korea memastikan keamanan makanan mentah?
1. Pilih yang Berkualitas Tinggi

Perlu ApleFriends tahu, daging atau ikan yang digunakan pada makanan tersebut tidak boleh asal pilih. Kontaminasi bakteri dapat terjadi dari selama atau setelah proses penyembelihan atau pemotongan sehingga prosesnya harus tersendiri dan dipisahkan dari proses pemotongan lainnya.
Jika ApleFriends lebih suka ikan yang benar-benar segar, pilihlah restoran atau toko yang menjual ikan yang masih hidup dan dipotong saat itu juga. Di Korea sendiri, banyak restoran sashimi yang menyajikan ikan segar yang ditangkap langsung dari akuarium. Jika tidak dapat menemukannya, pastikan untuk menanyakan apakah ikan tersebut dibekukan sebelum sampai di pasar.
Tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan adalah baunya, kekencangan dagingnya, dan warna matanya. Ikan segar memiliki bau laut alami yang lembut yang tidak menyengat atau menjijikkan. Dagingnya harus keras dan lembut tetapi tidak lembek. Mata ikan harus terlihat cerah dan hampir hidup, tidak berkaca-kaca atau keruh.
2. Ingat Mindful Eating!
Meskipun makanan mentah aman untuk dikonsumsi, ApleFriends harus tetap berhati-hati karena banyak ikan yang mengandung merkuri, seperti tuna, ikan todak, dan makarel. Merkuri adalah logam beracun yang dapat merusak sistem saraf dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi jenis ikan tersebut jika ApleFriends ingin menikmati sashimi secara rutin.
3. Penyimpanan yang Bersih dan Suhu Freezer
Sebelum disajikan atau dikonsumsi, makanan mentah perlu disimpan dengan kondisi yang higienis dan suhu rendah. Penyimpanan suhu rendah membantu memperlambat reaksi kimia dan pertumbuhan mikroorganisme.
Di Korea Selatan, daging fresh yang sudah dipotong dari karkas kemudian dijual untuk digunakan dalam pembuatan Saeng-go-gi (di Gwangju, Jeonnam), Mung-ti-gi (di Ulsan, Gyeongnam), dan Yuk-sashimi (di daerah lain), serta disimpan pada suhu dingin (misalnya, 10°C atau lebih rendah). Secara umum, makanan berbahan dasar daging sapi mentah segar ini dikonsumsi tanpa bumbu dalam waktu 6 hingga 12 jam setelah pemotongan.
Menurut penelitian, suhu yang direkomendasikan adalah suhu freezer yaitu berkisar -15°C hingga -20°C selama 24 jam terutama pada ikan mentah. Jadi, jangan simpan di suhu kulkas biasa atau bahkan suhu ruangan ya ApleFriends!
4. Kelompok Rentan
Perlu diingat bahwa beberapa orang harus mengurangi bahkan menghindari makan makanan mentah. Ibu hamil, anak-anak, lansia, seseorang dengan penyakit imun dan penyakit kronis harus menghindari makan makanan mentah karena mereka memiliki sistem imun yang lebih rendah dan mudah terserang penyakit. Makanan mentah tanpa proses pemasakan mudah menjadi sarang bakteri sehingga kelompok tersebut sebaiknya menghindari makanan mentah.
Baca Juga: 6 Makanan Jepang yang Cocok Buat Diet
Referensi
- Have you tried Yuk-hoe? Yuk-What? I The Soul of Seoul
- Development and Improvement of Methods to Disinfect Raw Beef Using Calcium Hydroxide–Ethanol–Lactate-Based Food Disinfectant for Safe Consumption (2020), Food Microbiology
- What is Sashimi Grade Fish? | Asian Inspirations
- How Often Is It Okay To Eat Sashimi? I Kimono Restaurants
- Ready-to-Eat Raw Fish I Singapore Food Agency
- Is the Quality of Sushi Ruined by Freezing Raw Fish and Squid? A Randomized Double-Blind Trial With Sensory Evaluation Using Discrimination Testing (2015), Clinical Infectious Diseases
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien