Mengapa Harus McDonald’s?

Baru-baru ini McDonald’s sangat ramai dibicarakan di sosial media dalam konteks boikot produk. Pemboikotan produk McDonald’s dilakukan oleh banyak orang karena dukungan McDonald’s bagi Israel yang melakukan genosida di tanah Palestina. Banyak beredar pula foto ribuan sumbangan makanan gratis McDonald’s Israel bagi tentara Israel. (1) 

Tidak sedikit cabang McDonald’s di beberapa negara yang mengalami penurunan jumlah pengunjung sejak adanya upaya boikot massal. Meski tampaknya berdampak kecil ketika dilakukan oleh satu orang, namun rupanya memberikan dampak besar ketika dilakukan banyak orang. McDonald’s dipilih sebagai target boikot organik setelah melalui riset panjang. (2)

Ajakan untuk tidak mengkonsumsi McDonald’s ternyata tidak hanya dilakukan saat adanya dukungan pada tentara Israel. Ternyata sudah sejak lama ada pihak yang menentang McDonald’s. Kritik terhadap McD datang dari sejumlah besar orang dan organisasi dalam berbagai permasalahan. Bahkan, pada pertengahan 1980-an, Greenpeace London menyerukan 16 Oktober sebagai ‘World Day of Action against McDonald’s’. (3)

Pada 1986, artikel ‘What’s Wrong with McDonald’s?’ dicetak dan disebarkan (3,4). Artikel ini juga dipublikasikan di https://www.mcspotlight.org/. Beberapa kritikan yang disampaikan kepada McDonald’s diantaranya: 

  1. Mempromosikan makanan tidak sehat
  2. Eksploitasi pekerja 
  3. Menindas orang miskin
  4. Kerusakan lingkungan
  5. Kejam terhadap hewan

Pada artikel ini kita akan membahas McDonald’s yang termasuk dalam kategori junk food dari sudut pandang ilmu gizi. Dengan pemahaman yang bertambah, diharapkan kita bisa lebih bijak dalam mengkonsumsi apa yang kita makan. 

Haruskah makan junk food?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa junk food memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan. Namun, saat ini junk food dipoles sehingga tampak lebih ‘sehat’. Bahkan, tidak jarang ada opsi paket dengan klaim ‘sehat’, misalnya hanya dengan menambahkan beberapa helai sayur atau susu UHT. Padahal, junk food tetap saja mengandung tinggi kalori, tinggi lemak jenuh, tinggi gula, tinggi natrium, rendah vitamin dan mineral, serta rendah serat. Asupan junk food yang tinggi dapat meningkatkan resiko penyakit tidak menular. 

Berikut daftar junk food (beserta alat yang digunakan) dan keterkaitan komponennya dengan kesehatan (5):

Tipe Junk FoodKomponenDampak Kesehatan
Kecap ikan, kecap kedelai Monosodium glutamatOverweight, lesi otak, obesitas, diabetes, efek neurotoksik, gangguan endokrin
Soda berpemanis, soft drink Sirup jagung tinggi fruktosa Peningkatan berat badan, diabetes, hipertensi, atherosklerosis, penyakit jantung koroner, resistensi vaskuler di ginjal
Margarin, french fries, donat, pastry, es krimLemak transMeningkatkan marker inflamasi (resiko penyakit jantung), diabetes, kanker, penyakit kardiovaskuler
Roti, bagel, bahan pemutih tepung, penguat adonanAzodicarbonamideAsma, karsinogen
Selongsong karton french fries, pembungkus burger dan sandwich, pembungkus roti, mengandung fluorPer/poly fluoroalkyl substances (PFAS)Kanker payudara, fertilitas, penurunan imunitas
Soda, minuman berperasa, keju olahan, nugget ayamPhosphate additivesPenyakit ginjal, gangguan tulang
Mayonnaise, roasted porkPropyl gallateToksikan reproduksi, toksisitas testis, implantasi abnormal dan perkembangan plasenta
Pembungkus burgerPhthalatesMenginduksi toksisitas reproduksi
Daging merah olahanSodium nitriteKanker lambung, diabetes tipe 1, inflamasi ginjal, stres oksidatif
Makanan kalengan, peralatan makan polikarbonat, wadah penyimpanan makanan, botol air, dan botol bayi.BisphenolToksisitas reproduksi, kardiotoksisitas, toksisitas yang mengganggu endokrin, keterlambatan perkembangan tulang, hepatotoksisitas

Dari segi rasa, junk food memang memiliki cita rasa yang tinggi. Tetapi, apakah kita akan merelakan kesehatan kita untuk menuruti keinginan lidah kita yang hanya sesaat?

Review salah satu menu McDonald’s yang memberikan klaim ‘Nutrisi Seimbang’

Pada 2020, McDonald’s meluncurkan menu ‘Happy Meal dengan Nutrisi Seimbang’. McDonald’s menyatakan bahwa seluruh menu Happy Meal yang direkomendasikan memiliki total kandungan kalori <600 kkal, natrium < 650 mg, serta lemak jenuh dan gula < 10% dari total kalori. (6,7)

Pentingnya lebih kritis dalam menyikapi iklan

Iklan dibuat untuk memikat hati calon konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan. Berikut ini hal-hal yang perlu kita kritisi agar kita tidak mudah termakan iklan produk makanan yang diklaim “sehat”:

Apakah menu tersebut benar termasuk ‘nutrisi seimbang’? 

Makanan dianggap memenuhi prinsip gizi seimbang ketika mengandung zat gizi yang lengkap, yaitu mengandung sumber karbohidrat, lauk, sayur serta buah yang beragam warna sesuai dengan kebutuhan anak. (8)

‘Nutrisi seimbang’ bagi siapa? Sebenarnya seberapa banyak kebutuhan gizi anak?

Dari tabel angka kecukupan gizi, kebutuhan gizi anak usia 1-9 tahun adalah 1350-1650 kkal(9). Sehingga, setiap kali makan setidaknya hanya mengandung 30% total kalori atau 400-500 kkal. 600 kkal terlalu tinggi bagi anak-anak usia 1-9 tahun yang kita perkirakan masih memesan menu tersebut. Kalori yang berlebih dapat memicu obesitas dan penyakit tidak menular di kemudian hari. 

Baca juga: 5 Tips untuk Mencegah Obesitas pada Anak

Apakah menu tersebut benar-benar memiliki kandungan lemak jenuh  < 10% dari total kalori meski dengan mayoritas pengolahan deep fry dan menggunakan bahan makanan tinggi lemak? 

Bagaimana dampaknya bagi dewasa? Seberapa sering boleh mengkonsumsinya? Masih banyak pertanyaan lain yang kita perlu lebih aware sebelum mengkonsumsinya.

Meski banyak dampak negatif bagi kesehatan, McDonald’s selama ini begitu dikenal dan berhasil memikat hati berbagai kalangan masyarakat. McDonald’s juga merupakan tempat yang menarik bagi anak-anak karena menyediakan mainan dan gimmick lainnya. (3) Bahkan banyak penawaran kegiatan maupun paket ulang tahun bagi anak-anak.

Maraknya boikot McDonald’s mendorong McDonald’s dari beberapa negara mengeluarkan media statement di Instagram maupun website, salah satunya McDonald’s Indonesia. Media statement tersebut menyatakan bahwa McDonald’s Indonesia tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald’s di negara lain, termasuk McDonald’s Israel. (10)

Meski McDonald’s Indonesia telah mengeluarkan media statement, masyarakat tetap teguh untuk melakukan boikot karena masyarakat sudah teredukasi bagaimana sistem waralaba bekerja. Keuntungan tetap akan diperoleh induk merk.    

Mengutip tulisan Shadwa Hamza(11), “What we would like to say is that even if the brands here are just franchises, some of the money still goes to the mother brand, which hence some of the money goes to support Israel. Yet, we are doing anything possible to support Palestine. So, should this mean people boycott these brands?“ 

Penulis : Lisa Rosyida, S.Gz, RD | Editor : Ulfa Ratriana, S.Gz

Referensi: 

  1. Mcdonald’s faces backlash, boycott calls for providing free meals to Israeli forces
  2. Act Now Against These Companies Profiting from the Genocide of the Palestinian People
  3. What’s Wrong with McDonald’s?
  4. Paul Gravett distributes leaflets in McDonald’s with undercover police officer, Bob Lambert, 1986
  5. Singh S, A., Dhanasekaran, D., Ganamurali, N., L, P., & Sabarathinam, S. (2021). Junk food-induced obesity- a growing threat to youngsters during the pandemic. Obesity medicine, 26, 100364.
  6. Mengapa Happy Meal baik untuk si Kecil?
  7. Happy Meal
  8. Pilar Utama Dalam Prinsip Gizi Seimbang
  9. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT INDONESIA
  10. Pernyataan PT Rekso Nasional Food Terkait Kontroversi Aksi McDonald’s Israel
  11. Boycotting Pro-Israel Brands: Should You Include The Egyptian Franchise?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *