Untuk merayakan HUT DKI Jakarta biasanya akan ada event Pekan Raya Jakarta dengan berbagai macam hiburan dan kuliner khas Jakarta. Salah satu kuliner yang terkenal adalah kerak telor. Seperti apa sejarah kerak telor? Bagaimana kandungan gizi dari kerak telor?
Kerak Telor
Menurut Dewantara, kerak telor sudah hadir sejak zaman penjajahan kolonial Belanda. Uniknya makanan ini tercipta karena ketidaksengajaan oleh sekawanan orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng ibukota Jakarta.
Kerak telor terbuat dari beras ketan, ebi dan telur bebek. Beras ketan yang sudah direndam semalaman memberikan rasa manis, sedangkan telur bebek dan ebi memberikan rasa gurih dan asin. Sehingga rasa gurih, asin dan manis bercampur menjadi satu dalam kerak telor.
Selain telur bebek, kamu juga dapat menikmati kerak telor dengan telur ayam. Selain itu penjual akan menambahkan serundeng dan bawang goreng yang memberikan tambahan rasa gurih nan lezat. Tekstur hingga rasa yang lengkap cocok untuk kamu nikmati saat berkunjung ke Jakarta.
Kandungan Gizi
1 Porsi kerak telor dengan telur bebek.
- Energi: 234,2 kkal
- Karbohidrat: 25,1 gr
- Lemak: 8,7 gr
- Protein: 12,5 gr
1 porsi kerak telor dengan telur ayam.
- Energi: 217,7 kkal
- Karbohidrat: 24,8 gr
- Lemak: 7 gr
- Protein: 12,3 gr
Dengan kandungan energi kerak telor kamu bisa menjadikannya cemilan bergizi saat berjalan-jalan di DKI Jakarta.
Sumber gambar : pinterest.com
Penulis : Safira Rifdah Hafshah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz