Minum Kopi Tiap Hari: Pacu Metabolisme atau Sebaliknya? 

Bagi banyak orang, secangkir kopi di pagi hari sudah menjadi rutinitas yang tidak tergantikan. Tidak sekadar minuman, kopi kerap dianggap “penyelamat” agar tubuh lebih segar, fokus, dan produktif sepanjang hari.

Namun, tahukah ApleFriends bahwa konsumsi kopi harian juga berkaitan erat dengan proses metabolisme tubuh? Mari kita kupas hal ini berdasarkan sains!

Memahami Metabolisme Tubuh: Mesin Energi Kita

Metabolisme adalah proses tubuh mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Proses ini mencakup pembakaran kalori, pengaturan suhu tubuh, keseimbangan hormon, hingga perbaikan sel-sel tubuh.

Secara umum, kecepatan metabolisme seseorang dikenal sebagai metabolic rate yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, genetik, dan gaya hidup. Semakin tinggi laju metabolisme, semakin banyak kalori yang dibakar tubuh, bahkan saat istirahat. Lalu, bagaimana pengaruh kopi terhadap metabolisme?

Kafein dalam Kopi: Pengaruhnya Terhadap Metabolisme

Zat aktif utama dalam kopi adalah kafein, yang bekerja menstimulasi sistem saraf pusat. Penelitian menunjukkan kafein bisa meningkatkan laju metabolisme sementara, bahkan meningkatkan pengeluaran energi hingga 79 kalori per hari dari konsumsi 300 mg kafein.

Kafein juga merangsang proses thermogenesis (produksi panas tubuh), yang membantu tubuh membakar lebih banyak kalori. Tapi, efek ini biasanya bersifat sementara karena tubuh bisa membangun toleransi terhadap kafein. Selain itu, konsumsi kopi juga punya sisi manfaat dan risiko yang perlu kita tahu. Apa saja manfaatnya?

Manfaat dan Risiko Konsumsi Kopi Harian

Dalam jumlah yang tepat, kopi memiliki manfaat bagi metabolisme, antara lain:

1. Meningkatkan Konsentrasi dan Kewaspadaan

Kafein membantu otak tetap aktif dengan memblokir adenosin yang memicu rasa kantuk. Efek ini meningkatkan pelepasan hormon yang berperan dalam memperbaiki konsentrasi, fokus, memori, dan kewaspadaan.

2. Menurunkan Risiko Depresi

Konsumsi kopi dapat meningkatkan hormon bahagia, seperti dopamin dan serotonin. Sifat antiinflamasinya juga membantu meredakan peradangan yang berhubungan dengan gejala depresi.

3. Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Senyawa dalam kopi seperti polifenol, magnesium, dan kromium dapat membantu tubuh mengatur kadar gula darah. Zat-zat ini berperan dalam menjaga kerja insulin agar tetap optimal, sehingga dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Namun, konsumsi kopi yang berlebihan juga membawa risiko:

1. Gangguan Tidur dan Kecemasan

Terlalu banyak kafein membuat otak terus terjaga dan aktif, sehingga sulit untuk tidur nyenyak. Hal ini bisa berdampak pada suasana hati dan memperburuk kesehatan mental, termasuk risiko kecemasan dan depresi.

2. Meningkatkan Frekuensi Buang Air Kecil

Kafein dapat merangsang otot kandung kemih, sehingga memicu sensasi ingin buang air kecil lebih sering. Efek ini lebih terasa pada orang yang memiliki kandung kemih sensitif atau gangguan saluran kemih.

3. Merangsang Asam Lambung

Kafein bisa meningkatkan produksi asam lambung, yang kadang menyebabkan mual, perih, atau nyeri di ulu hati. Terutama jika dikonsumsi saat perut kosong atau dalam jumlah berlebihan.

Jadi, berapa batas konsumsi kopi yang aman dan memberi manfaat bagi tubuh?

Batas Konsumsi Kopi

Konsumsi kafein yang aman untuk orang dewasa adalah sekitar 400 mg per hari atau setara 3-4 cangkir kopi standar. Tapi tentu saja, tiap orang punya toleransi berbeda, jadi penting untuk mendengar reaksi tubuh masing-masing.

Kopi, Metabolisme, dan Keseimbangan

Kopi bukanlah musuh bagi metabolisme. Justru dalam takaran yang tepat, kopi bisa jadi teman untuk membantu energi harian. Tapi ingat, kopi bukan solusi utama, pola makan seimbang, tidur cukup, aktivitas fisik, dan manajemen stres tetap yang paling berperan besar dalam kesehatan metabolisme.

Kuncinya adalah tahu batas dan bijak dalam mengonsumsinya. Jadi, ngopi boleh, asal disesuaikan dengan kondisi tubuh dan tetap seimbang dengan gaya hidup sehat lainnya ya, ApleFriends!

Baca Juga: Minum Kopi Saat Perut Kosong: Baik atau Buruk?

Referensi

  1. Metabolisme (2022), Jurnal Kesehatan USIMAR 
  2. What Is Metabolism? | Verywell Health
  3. What Is Basal Metabolic Rate? | VeryWell Fit 
  4. Screen-Time Dan Konsumsi Kopi Dengan Status Gizi Dan Lama  Tidur Pada 
  5. Orang Dewasa (2023), Al GIZZAI: Public Health Nutrition Journal
  6. Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap Konsentrasi Belajar Pada Mahasiswa Fakultas Teknik (2024), Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara 
  7. What’s the Link Between Caffeine and Depression? | Psych Central
  8. Coffee and Diabetes | Diabetes.co.uk
  9. Hubungan Pola Konsumsi Kopi dengan Resiko Kejadian Gastritis Pada Masyarakat di RT 10 RW 03 Desa Mancar Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang (2023), E-Journal Prima Wiyata Health
  10. Caffeine: How much is too much? | Mayo Clinic
  11. The Impact of Caffeine and Coffee on Human Health | Nutrients

Editor: Amalia Augustina Tsyaniyah, S.Gz.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *