Minyak Makan Merah yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi, Ini Beberapa Faktanya

minyak makan merah

Presiden Jokowi baru-baru ini meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Beliau juga menyatakan keunggulan dari minyak makan merah melalui Instagram pribadinya

Apa perbedaan minyak merah dan minyak kuning, serta kelebihan dan kekurangan minyak merah akan kami bahas dalam artikel ini.

Perbedaan Minyak Merah dan Minyak Kuning

Minyak merah dan minyak kuning merupakan dua produk turunan kelapa sawit (palm oil) yaitu dihasilkan dari proses pengepresan dan ekstraksi bagian mesokarp buah sawit. Namun, minyak merah melalui pengolahan yang lebih singkat (1).

Minyak merah tidak melalui proses pemutihan, sementara minyak kuning melalui proses tersebut. Proses pemutihan bertujuan untuk menghilangkan warna dan bau yang tidak diinginkan dalam minyak, sehingga memberikan minyak kuning tampilan yang lebih bersih dan jernih (1).

Karena tidak melalui proses pemutihan, minyak merah cenderung lebih murah dibandingkan dengan minyak kuning. Proses pemutihan membutuhkan waktu dan biaya tambahan.

Minyak merah mempertahankan kandungan fitonutriennya karena tidak melalui proses pemutihan yang dapat menghilangkan sebagian nutrisi. Fitonutrien merupakan senyawa-senyawa alami yang ditemukan dalam tumbuhan.

Fitonutrien yang dipertahankan dalam minyak merah di antaranya karotenoid dan vitamin E. Kandungan fitonutrien ini membuat minyak merah memiliki warna merah yang khas dan rendah kadar asam lemak bebas (2).

Kelebihan

Minyak makan merah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan minyak kuning, yaitu minyak merah mempertahankan kandungan vitamin E yang tinggi. Karena minyak merah tidak melalui proses pemutihan, kandungan vitamin E-nya tetap terjaga. Vitamin E berperan penting sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Minyak merah dianggap sebagai sumber karotenoid karena kandungannya yang tinggi. Karotenoid merupakan pro-vitamin A yang membantu menurunkan risiko penyakit kekurangan vitamin A (VAD). Di negara-negara berkembang, VAD adalah permasalahan kesehatan yang masih banyak terjadi.

Selain itu, minyak merah memiliki proses produksi yang lebih singkat dan sederhana. Tanpa proses pemutihan yang memakan waktu dan biaya tambahan, minyak merah dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah, sehingga harganya menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.

Minyak merah dapat digunakan secara serbaguna baik sebagai suplemen makanan maupun sebagai bahan dalam beragam jenis makanan (2).

Kekurangan

Salah satu kekurangan dari minyak makan merah adalah terkait dengan proses pengolahannya yang singkat. Proses pengolahan yang singkat dapat menyebabkan titik didihnya menjadi rendah, sehingga minyak lebih mudah teroksidasi atau rusak akibat paparan panas dan udara.

Minyak merah lebih cocok digunakan untuk memasak pada suhu yang relatif rendah, khususnya di bawah 150°C dengan menggunakan api kecil contohnya menumis. Pemasakan suhu tinggi terhadap minyak dengan titik didih rendah dapat membuat minyak mengalami oksidasi yang cepat, menghasilkan radikal bebas yang dapat membahayakan kesehatan (1,3).

Itu dia kelebihan dan kekurangan minyak makan merah dalam penggunaan sehari-hari. Dengan pemanfaatan yang bijak, minyak merah dapat menjadi nilai tambah serta langkah pendukung untuk pemasaran dan konsumsi produk lokal yang berkelanjutan.

Referensi :

  1. Purnama KO, Setyaningsih D, Hambali E, Taniwiryono D. Processing, Characteristics, and Potential Application of Red Palm Oil – A review. Int J Oil Palm. 2020;3(2):40–55.
  2. Tan CH, Lee CJ, Tan SN, Poon DTS, Chong CYE, Pui LP. Red palm oil: A review on processing, health benefits and its application in food. J Oleo Sci. 2021;70(9):1201–10.
  3. Andreu-Sevilla A, Hartmann A, Burló F, Poquet N, Carbonell-Barrachina A. Health Benefits of Using Red Palm Oil in Deep-frying Potatoes: Low Acrolein Emissions and High Intake of Carotenoids. Food Sci Technol Int – FOOD SCI TECHNOL INT. 2009 May 22;15:15–22.

Penulis : Farah Al Mahdiyyah Hendardi, S.Gz.
Sumber gambar : Freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *