Creative Reinvention: Para Ahli Tegaskan AI Belum Mampu Gantikan Peran Kreatif Manusia

Sesi panel “Creative Reinvention: How AI is Changing Content Production for Brands?” menjadi salah satu sorotan utama dalam gelaran Exabytes Marketing Fest 2025 yang berlangsung di CBN Hall, Kamis (11/12). Diskusi ini menghadirkan tiga tokoh penting di industri pemasaran dan teknologi: Mokhamad Ali Zaenal (CEO Optima Media Advertising), Muh. Ilman Akbar (Founder & CEO Daily SEO), serta Galuh Koco Sadewo (Co-Founder & Chief BD & Partnership BOTIKA).

Ketiganya mengulas bagaimana kecerdasan buatan (AI) mengubah proses produksi konten. Sekaligus mempertanyakan seberapa jauh teknologi dapat menggantikan peran manusia dalam pekerjaan kreatif.

Manusia Masih Unggul dalam Kreativitas

Dalam pemaparannya, Mokhamad Ali Zaenal menegaskan bahwa kreativitas manusia memiliki unsur yang tidak dimiliki oleh AI.

“Manusia masih unggul terhadap AI karena manusia memiliki taste, empathy & emotions,” ujar Mokh Ali.

Menurutnya, konten yang ditujukan untuk manusia tetap membutuhkan sentuhan emosional dan perspektif yang hanya bisa lahir dari pengalaman manusia.

AI Boleh Dipakai, Tapi Uniqueness Tetap Milik Kreator

Sementara itu, Muh. Ilman Akbar menilai AI sebagai alat bantu produktivitas yang efektif, namun ia menekankan pentingnya karakter unik dalam sebuah konten.

“Nge-generate content pakai AI boleh aja, tapi kita harus menambahkan uniqueness konten yang mau kita buat. Nah, si uniqueness ini cuma kita yang tahu.”

Ia menambahkan bahwa AI bisa mempercepat proses, namun tidak bisa menggantikan keaslian gaya berpikir kreator.

AI Dinilai Tidak Stabil dan Tidak Punya Kemampuan Berpikir

Dari sisi teknologi, Galuh Koco Sadewo mengungkapkan bahwa AI masih memiliki keterbatasan yang signifikan, termasuk bias dan ketidakstabilan hasil.

“AI itu bias, kadang memberikan hasil yang kita mau dan suka, terkadang menghasilkan hal yang ngaco juga,” ujarnya.

Galuh mencontohkan fenomena Lisa UGM yang viral baru-baru ini sebagai bukti bahwa AI dapat menghasilkan informasi tidak akurat jika terus diberi pertanyaan berulang.

“Manusia punya creative & critical thinking, sedangkan AI hanya mesin. Mereka tidak dapat berpikir secara kreatif & kritis secara konsisten.”

AI Tidak Akan Menggantikan Kreator

Menjawab pertanyaan sejauh mana AI dapat menggantikan manusia, ketiga panelis sepakat bahwa peran kreator tetap tidak tergantikan.

Mokh Ali menegaskan:

“AI tidak akan bisa sepenuhnya menggantikan manusia dalam pembuatan konten yang ditujukan untuk manusia.”

Sementara Ilman menambahkan bahwa masa depan memang sulit diprediksi, namun hingga hari ini kemampuan manusia dalam berpikir masih jauh lebih unggul dibandingkan mesin.

“Sejauh ini kemampuan AI tidak dapat melebihi kemampuan manusia dalam berpikir.”

AI Mengubah Industri, Tapi Kreativitas Tetap Dipegang Manusia

Diskusi ini menunjukkan bahwa meski AI semakin masif digunakan dalam industri konten, teknologi tersebut masih dipandang sebagai tools yang mendukung kreativitas manusia — bukan penggantinya.

Exabytes Marketing Fest 2025 sendiri menghadirkan beerapa pembicara dari berbagai sektor digital, menegaskan posisi acara ini sebagai salah satu ruang diskusi penting bagi pelaku industri kreatif dan teknologi di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok