Ancaman Penyebaran Mikroplastik Melalui Pakan Ternak!

Perkiraan global menunjukkan bahwa triliunan partikel mikroplastik saat ini mencemari seluruh sudut planet, dari puncak gunung tertinggi hingga dasar laut terdalam. Yang paling mengkhawatirkan, studi terbaru mengidentifikasi konsentrasi mikroplastik dalam beragam jenis pakan untuk hewan ternak. Data ini menunjukkan perkembangan ancaman pencemaran plastik. Kotoran ini sekarang tidak hanya berada di permukaan laut, tetapi sudah meresap ke dalam rantai makanan yang paling mendasar.

Bagi mereka yang menjadikan daging, susu, dan telur sebagai komponen utama dalam pola makan, masalah ini sangat bersifat pribadi. Ancaman ini tidak terbatas hanya pada pencemaran lingkungan. Ancaman ini menjalar ke meja makan.

Mikroplastik merupakan potongan plastik yang memiliki ukuran di bawah 5 milimeter. Partikel ini telah menjadi ‘kotoran’ zaman sekarang.

Dari Sampah ke Padang Rumput

Mikroplastik memiliki banyak jalur untuk mencapai pakan ternak. Jalur ini menunjukkan kompleksitas masalah polusi.

1. Kontaminasi Tanah dan Air

Salah satu jalur utama adalah melalui tanah dan air irigasi yang terkontaminasi. Tanah pertanian dapat terkontaminasi dari lumpur limbah (sewage sludge) yang digunakan sebagai pupuk. Lumpur ini membawa mikroplastik dari produk rumah tangga. Tanaman pakan, seperti jagung atau rumput, yang tumbuh di tanah ini berpotensi menyerap atau tertutup oleh partikel plastik.

Air limbah yang diolah, jika digunakan untuk irigasi, juga membawa partikel. Penelitian menunjukkan korelasi langsung antara tingkat polusi mikroplastik di tanah pertanian dan potensi kontaminasi pakan ternak.

2. Bahan Baku Pakan Olahan

Pakan ternak olahan sering menggunakan bahan baku yang berasal dari hasil laut (seperti tepung ikan). Hasil laut ini sendiri telah terkontaminasi mikroplastik di laut. Selain itu, plastik dapat masuk selama proses pengemasan dan manufaktur pakan. Kantong atau wadah plastik yang rusak bisa melepaskan partikel ke dalam pakan.

Sistem Pencernaan yang Terganggu

Setelah dikonsumsi, mikroplastik memasuki sistem pencernaan ternak. Efeknya bervariasi tergantung pada ukuran, bentuk, dan konsentrasi partikel.

Mikroplastik yang lebih besar dapat menyebabkan iritasi fisik pada saluran pencernaan. Pada ternak ruminansia (seperti sapi), partikel dapat terperangkap dalam rumen. Penumpukan ini berpotensi mengganggu proses fermentasi alami. Proses ini penting untuk pencernaan.

Studi mencatat bahwa partikel nano dan mikroplastik dapat menembus dinding usus. Partikel ini kemudian berpindah ke aliran darah dan organ vital, termasuk hati, ginjal, dan otot. Dampak ini dapat mengganggu fungsi organ dan respons imun ternak.

Bahaya Kimia dari Plastik

Ancaman mikroplastik tidak hanya sebatas keberadaan fisiknya. Plastik bertindak seperti ‘magnet’. Plastik mampu menarik dan menyerap polutan kimia berbahaya dari lingkungan. Polutan ini meliputi Persistent Organic Pollutants (POPs) dan logam berat.

Ketika mikroplastik dikonsumsi oleh ternak, polutan yang terikat pada permukaan plastik dapat dilepaskan di dalam tubuh hewan. Pelepasan ini berpotensi mengganggu sistem endokrin dan saraf ternak.

Selain itu, bahan kimia aditif yang digunakan dalam pembuatan plastik (seperti BPA dan Ftalat) juga dapat bocor. Bahan kimia ini dapat mengganggu hormon dan kesehatan reproduksi ternak.

Potensi Risiko Rantai Makanan

Pertanyaan paling mendesak adalah: Apakah mikroplastik dan bahan kimia terkait berpindah dari ternak ke produk yang kita konsumsi (daging, susu, telur)?

Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat berakumulasi dalam jaringan lemak dan organ. Telah ditemukan adanya mikroplastik pada produk hewani, seperti susu dan daging. Konsentrasi ini relatif kecil dibandingkan sumber kontaminasi lain (seperti air minum). Namun, potensi paparan jangka panjang tetap menjadi perhatian serius.

Meskipun risiko kesehatan langsung belum sepenuhnya dipahami, paparan mikroplastik secara terus-menerus melalui berbagai jalur, termasuk pangan, dapat menambah beban toksikologi pada tubuh manusia. Ini adalah peringatan bahwa apa yang diberikan kepada ternak pada akhirnya akan kembali ke manusia.

Mengatasi Sumber di Lingkungan

Mengatasi mikroplastik dalam pakan ternak hanya mengobati gejala. Solusi jangka panjang harus fokus pada pengurangan polusi plastik pada sumbernya. Ini memerlukan perubahan mendasar dalam perilaku konsumen dan kebijakan industri.

Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan efisiensi daur ulang adalah langkah esensial. Setiap partikel plastik yang dihindari di lingkungan adalah satu partikel yang tidak akan berakhir di tanah, di laut, atau di usus ternak.

Banyak kajian menekankan bahwa keamanan pangan global di masa depan sangat bergantung pada keberhasilan mitigasi polusi plastik hari ini.

Memutus Rantai Transmisi

Ancaman penyebaran mikroplastik melalui pakan ternak adalah realitas baru yang menuntut kewaspadaan kolektif. Ini adalah peringatan bahwa masalah lingkungan tidak pernah terisolasi. Partikel mikroskopis ini adalah pengingat bahwa polusi yang kita buang kembali ke meja makan.

Bagi seluruh ApleFriends, doronglah praktik peternakan dan pertanian yang bertanggung jawab. Dukung produk yang bersumber dari rantai pasokan yang transparan. Kesadaran terhadap bahaya mikroplastik harus mendorong kita untuk mengambil tindakan nyata. Tindakan ini berupa mengurangi jejak plastik pribadi. Hanya dengan memutus rantai transmisi ini, kita dapat menjamin keamanan pangan untuk masa depan.

Baca Juga: Mikroplastik di Langit Jakarta, Ancaman Bagi Kesehatan

Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok