Pernah mendengar seseorang yang memakan cat yang terkelupas dari tembok rumah? Itulah Pica.
Apa itu Pica?
Pica adalah gangguan makan yang melibatkan memakan barang yang tidak pernah terpikirkan sebagai makanan dan tidak mengandung nilai gizi. Contoh barang-barang ini diantaranya rambut, kotoran hingga tembok rumah.
Dalam buku DSM-5 oleh Asosiasi Psikiatri Amerika, dituliskan kriteria seseorang dengan Pica. Berikut kriteria tersebut:
- Secara terus menerus mengkonsumsi barang yang bukan merupakan makanan, tidak memiliki kandungan gizi, selama periode minimal 1 bulan.
- Makan zat non-nutrisi, non-makanan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan individu.
- Perilaku makan bukanlah bagian dari praktik normatif budaya atau sosial.
- Jika perilaku makan terjadi dalam konteks gangguan mental lain (misalnya, kecacatan intelektual [gangguan perkembangan intelektual], gangguan spektrum autisme, skizofrenia) atau kondisi medis (termasuk kehamilan), tersebut cukup parah sehingga memerlukan perhatian klinis tambahan.
Penyebab Pica
Gangguan makan ini ternyata tidak hanya terjadi pada anak-anak, namun juga pada remaja hingga orang dewasa. Selain itu ibu hamil juga bisa mengalami Pica, biasanya disebabkan kekurangan zat besi dalam tubuhnya.
Namun bagaimana dengan selain ibu hamil?
Selain kekurangan zat besi, pica dapat disebabkan oleh kondisi gangguan mental seperti skizofrenia maupun OCD (obsessive-compulsive disorder). Penyebab lainnya adalah karena rasa suka terhadap tekstur atau rasa dari barang tertentu.
Faktor Risiko dari Pica
Karena mengonsumsi barang asing bagi tubuh, tentunya memiliki efek seperti keracunan, infeksi parasit, penyumbatan usus hingga tersedak. Selain itu pica juga berhubungan dengan gangguan mental tertentu. Apabila mengalami gejala Pica segera menghubungi dokter. Dokter akan memeriksa apakah terdapat defisiensi zat gizi tertentu, kemudian akan disarankan untuk mengonsumsi zat gizi tersebut.
Namun apabila penyebab Pica bukanlah karena kekurangan zat gizi, maka perlu untuk berkonsultasi ke psikiater. Sehingga pastikan kamu tidak kekurangan zat gizi. Kamu bisa mengatur pola makan sehat dengan berkonsultasi ke ahli gizi.
Sumber gambar : freepik.com
Penulis : Safira Rifdah Hafshah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz