Sindrom Polikistik (PCOS) diidentifikasi dengan adanya gangguan hormonal pada wanita, yang umumnya ditandai dengan siklus menstruasi tidak teratur. Penanganan PCOS membutuhkan intervensi yang tepat dari dokter. Pemberian obat kerap dipreskripsi apabila dibutuhkan. Namun, penelitian terkini menemukan fungsi berbagai tanaman herbal terhadap PCOS.
Bahkan di beberapa negara, misalnya di Cina, telah menggunakan tanaman obat sejak dulu sebagai penanganan masalah menstruasi dan infertilitas. Analisis database dari Taiwan National Health Insurance Plan menunjukkan sebanyak 89,22% wanita yang terdiagnosa PCOS telah mengonsumsi obat-obatan herbal/ Traditional Chinese Medicine (TCM).
Meskipun tidak seefektif obat kimia, tanaman obat dapat membantu meredakan dampak PCOS dengan efek samping yang minimal. Tidak perlu sulit-sulit mencari ke negeri Cina, faktanya, terdapat tanaman obat lokal yang dapat membantu meredakan gejala PCOS. Berikut 7 pilihan herbal pereda PCOS yang mudah ditemukan di Indonesia!
6 Tanaman Herbal Pereda Gejala PCOS
1. Jahe
Manfaat utama jahe pada wanita adalah meredakan nyeri akibat menstruasi dan menyeimbangkan hormon. Senyawa dalam jahe dapat meningkatkan produksi hormon Luteinizing Hormon, yang berperan dalam proses ovulasi. Mengutip penelitian dalam Jurnal Inovasi Kesehatan Global, jahe terbukti menyeimbangkan hormon, menurunkan gula darah, dan memperbaiki profil lipid.
2. Kunyit
Kunyit disinyalir dapat membantu proses ovulasi pada wanita. Sebuah Literature Review dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences menjelaskan bahwa kunyit dapat menurunkan kadar androgen dan progesteron, yang biasanya tinggi pada wanita dengan PCOS. Tingginya kedua hormon inilah yang menyebabkan muncul gejala PCOS seperti jerawat dan pertumbuhan rambut berlebih.
Di samping itu, kunyit kaya akan antioksidan yang dapat membantu menurunkan gula darah dan lemak dalam tubuh. Hal ini dapat membantu mengatasi permasalahan resistensi insulin dan hiperlipidemia yang kerap ditemukan dalam PCOS.
3. Aloe Vera
Melansir dari Jurnal Biomolecular Concepts, aloe vera memiliki senyawa bernama sitosterol yang dapat menurunkan tingkat kolesterol. Selain itu, aloe vera kaya akan serat yang dapat meningkatkan pergerakan usus, penyerapan zat gizi, dan mengatur homeostasis. Hal ini penting bagi penderita PCOS yang umumnya mengalami gangguan metabolik.
4. Kayu Manis
Kayu manis mengandung berbagai flavonoid dan polifenol yang memiliki fungsi sebagai antioksidan. Selain itu, kayu manis ditemukan dapat memperbaiki sensitivitas insulin. Penelitian pada tahun 2018 dalam Jurnal Phytotherapy Research menemukan bahwa kayu manis secara signifikan dapat menurunkan resistensi insulin dan kadar insulin puasa pada wanita dengan PCOS.
5. Teh Hijau
Teh hijau merupakan salah satu tanaman dengan kandungan senyawa antioksidan yang tinggi. Hasil penelitian dalam Jurnal IJPR menemukan bahwa teh hijau dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam ovarium serta menurunkan gula darah puasa. Folikel sangat penting dalam proses ovulasi. Pertumbuhan folikel yang terhambat biasanya dialami oleh wanita dengan PCOS, sehingga terjadi gangguan ovulasi ataupun siklus menstruasi yang tidak teratur.
6. Teh Chamomile
Mengutip dari Journal of Endocrinological Investigation, chamomile memiliki fitoestrogen yang memiliki efek anti-inflamasi, anti-spasmodik, dan antioksidan. Antispasmodik diketahui dapat mengurangi nyeri akibat menstruasi dan menurunkan kelahiran prematur.
Selain itu, menilik studi pada tahun 2018 dalam Journal of research in medical sciences, chamomile memiliki kandungan sterol dan asam askorbat yang dapat menurunkan berat badan dan kadar kolesterol dalam tubuh.
Tanaman Herbal Bukanlah Alternatif Obat PCOS
Banyak studi dan praktik yang telah membuktikan efek tanaman obat pada PCOS. Namun, tanaman obat tidak dapat menggantikan peran obat kimiawi ataupun intervensi yang diberikan oleh dokter. Selain itu, efek tanaman pada tiap individu dapat beragam. Sehingga diperlukan konsultasi yang tepat dengan profesional.
Baca Juga: Yuk Coba Kunyit Asam, Ramuan Tradisional yang Efektif Redakan Nyeri Haid!
Referensi
- Effect of chamomile capsule on lipid-and hormonal-related parameters among women of reproductive age with polycystic ovary syndrome (2018) Journal of Research in Medical Sciences
- Effectiveness of chamomile tea on glycemic control and serum lipid profile in patients with type 2 diabetes (2015), Journal of endocrinological investigation
- Effects of natural products on polycystic ovary syndrome: From traditional medicine to modern drug discovery (2023), Heliyon
- Effects of TCM on polycystic ovary syndrome and its cellular endocrine mechanism (2023), Frontiers in Endocrinology
- Ekstrak Kunyit (Curcuma longa) sebagai Tatalaksana Sindrom Polikistik Ovarium (2019), Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
- Emerging Role of Herbal Plants in The Management Of PCOS: A Literature Review (2025), International Journal of Pharmaceutical Sciences
- Insulin resistance improvement by cinnamon powder in polycystic ovary syndrome: A randomized double‐blind placebo controlled clinical trial (2018), Phytotherapy Research
- Nutritional and herbal interventions for polycystic ovary syndrome (PCOS): a comprehensive review of dietary approaches, macronutrient impact, and herbal medicine in management (2025), Journal of Health, Population, and Nutrition
- Polycystic ovaries and herbal remedies: A systematic review (2023), JBRA Assisted Reproduction
- Potensi Ekstrak Etanol (96%) Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) dalam Memperbaiki Fungsi Hormon, Ovarium dan Resistensi Insulin pada Tikus Wistar Model Polycystic Ovarian Syndrome (2024), Inovasi Kesehatan Global
- The Effect of Green Tea Extract on Reproductive Improvement in Estradiol Valerate-Induced Polycystic Ovarian Syndrome in Rat (2015), Iranian Journal of Pharmaceutical Research (IJPR)
- The Role of medicinal herbs in treatment of insulin resistance in patients with Polycystic Ovary Syndrome: A literature review (2019), Biomolecular Concepts
Editor: Eka Putra Sedana