Harga pangan lagi naik gara-gara kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat yang resmi diberlakukan April 2025. Perubahan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menjadi sorotan global, terutama terkait dampaknya terhadap harga pangan masyarakat. Kebijakan ini tidak hanya mempengaruhi pasar domestik AS, tetapi juga berdampak pada negara lain, termasuk Indonesia.
Kebijakan Global Berdampak pada Kenaikan Harga Pangan
Dilansir dari CNN International, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan tarif impor 10% untuk semua negara, dengan catatan tambahan 20% untuk mitra dagang tertentu seperti China, tarif ini diberlakukan pada awal bulan April 2025.
Kebijakan terbaru ini langsung mengguncang pasar global, terlihat dari mulai meroketnya harga gandum, kedelai, sampai buah impor. Awal munculnya kebijakan ini adalah sebagai respons terhadap defisit perdagangan yang dialami AS dengan tujuan menyeimbangkan persaingan bagi bisnis lokal. Namun, kebijakan terbaru ini berdampak pada kenaikan harga pangan dan barang-barang lainnya di pasar global. Dengan meningkatnya biaya impor, harga bahan pangan juga akan naik dan pada akhirnya mempengaruhi daya beli masyarakat.
Di Indonesia, kebijakan tarif impor ini turut memperburuk harga bahan pokok yang sudah merangkak naik, seperti terigu. Sebagian besar terigu di Indonesia diimpor dari negara lain, sehingga kenaikan biaya impor akibat tarif global langsung meningkatkan harga terigu di pasaran. Hal ini berdampak pada melonjaknya harga produk olahan terigu seperti roti, mie, dan kue, yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan penurunan daya beli, terutama di kalangan masyarakat yang sangat bergantung pada bahan pokok tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Strategi Diet Anti-Stress
Harga pangan naik bukan berarti harus diet ketat! Penting bagi individu untuk mengadopsi strategi diet menyesuaikan situasi ekonomi saat ini. Dengan sedikit kreativitas, kamu bisa jaga pola makan tetap sehat, berikut strategi simpelnya:
Utamakan Bahan Lokal yang Tersedia di Sekitar
Mengonsumsi bahan makanan lokal tidak hanya mendukung perekonomian setempat, tetapi menghemat pengeluaran! Mengutip artikel dari Greeners, selain harga yang relatif lebih murah dan mudah didapatkan, makanan lokal juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi jejak karbon dari rantai distribusi. Daripada buru-buru beli makanan impor yang harganya kini selangit, coba lirik bahan lokal di sekitarmu: sayur bayam, kangkung, dan tempe masih jadi pilihan murah dan gampang ditemukan di pasar.
Meal Prep Simpel
Pernah dengar istilah meal prep? Ini cara praktis buat hemat waktu dan anggaran makan. Kuncinya adalah perencanaan yang tepat! Menurut Jessie Shafer dari The Real Food Dietitians, penentuan jumlah hari, resep yang akan dipakai, persiapan bahan makanan, serta proses memasak dan penyimpanan yang baik akan membantu kamu dalam meal prep.
Jadi, coba luangkan waktu di akhir pekan buat masak sekaligus—rebus telur, kukus sayur, atau siapin lauk buat beberapa hari ke depan. Taruh di kotak makan, simpan di kulkas, dan tinggal bawa ke kantor atau panasin ketika ingin disantap. Tidak hanya efisien, ini juga bantu kamu hindari pembelian makanan mahal atau tidak sehat secara impulsif juga bisa kurangi stres karena tidak perlu memikirkan menu apa yang akan dimasak tiap harinya.
Snacking Hemat
Camilan impor kini harganya bikin geleng-geleng. Solusinya? Ganti sama opsi camilan lokal seperti kacang rebus, pisang, atau singkong kukus. Camilan sehat ini bisa menjadi pilihan tepat untuk menjaga energi tanpa harus mengeluarkan banyak uang, terlebih rasanya juga tidak kalah enak! Sesederhana beli sayuran lalapan seperti wortel, brokoli, labu siam, terus direbus hingga matang— jadi deh camilan sehat yang murah, renyah, dan bisa disiapkan cepat buat nemenin kerja atau nonton.
Fokus ke Kandungan Gizinya, bukan FOMO!
Di dunia yang dipenuhi dengan tren makanan dan diet baru, penting untuk tetap fokus pada gizi daripada Fear of Missing Out (FOMO) terhadap tren. Memilih makanan berdasarkan nilai gizi dan manfaat kesehatan akan lebih bermanfaat dibandingkan sekedar ikut tren. Misalnya, daripada tergiur minuman kekinian yang harganya selangit, coba bikin infused water dari timun atau jeruk nipis lokal—segerr, murah, dan tetap kasih hidrasi maksimal.
Contoh lainnya untuk sumber karbohidrat, dibanding makanan berbahan dasar gandum yang terdampak harga impor, kita bisa pilih opsi nasi merah lokal dan tempe goreng yang bisa bikin kamu kenyang tanpa bikin kantong bolong. Kuncinya adalah memahami kebutuhan tubuh kita sendiri, sehingga dapat membuat pilihan makanan yang lebih baik. Tidak perlu makanan impor yang kekinian, makanan lokal dan sederhana tetep bisa bikin kamu kenyang dan fit, kok.
Baca Juga: Presiden Trump Hentikan Pasokan Obat ke Seluruh Negara, Bagaimana Dampaknya bagi Indonesia?
Referensi
- Perang Dagang Trump, Indonesia Kena Hantam 32 Persen Tarif Tambahan | CNN Indonesia
- Beragam Keuntungan dari Mengonsumsi Makanan Lokal – Greeners
- Your Beginner-Friendly Guide To Meal Prep – The Real Food Dietitians
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien