Tahukah Aplefriends kalau Vietnam disebut sebagai negara paling kurus di dunia? Bukan tanpa alasan, julukan ini diberikan karena Vietnam merupakan negara dengan tingkat obesitas orang dewasa yang sangat rendah.
Berdasarkan data Global Obesity Observatory, hanya sekitar 1,97% orang dewasa di vietnam yang masuk kategori obesitas (IMT ≥30). Angka ini bikin Vietnam ada di urutan 197 dari 200 negara alias hampir jadi yang paling rendah di dunia. Data dari Global Nutrition Report juga sejalan, menunjukkan hanya 3,3% perempuan dan 2,2% laki-laki dewasa disana yang mengalami obesitas jauh di bawah rata-rata negara di Asia Tenggara. Menarik untuk dibahas, apa ya rahasia orang Vietnam bisa tetap langsing?
Mengintip Gaya Makan Rakyat Vietnam

Kalau ditanya kenapa orang Vietnam cenderung kurus, jawabannya banyak berkaitan dengan cara mereka makan. Orang Vietnam cenderung kurus karena pola makan mereka yang sederhana tapi lengkap. Hidangan sehari-hari biasanya berbasis nasi, porsi lauk hewani kecil, banyak sayur segar, dan herba seperti kemangi atau ketumbar. Cara masaknya juga ringan yaitu dengan direbus, dikukus, dibuat sup (canh), atau ditumis dengan sedikit minyak. Jika digoreng, biasanya minyak berlebih diserap pakai kertas. Sup atau kuah hampir selalu ada di meja makan, bikin kenyang tapi kalorinya tetap rendah.
Contoh makanannya pun sehat tapi lezat, seperti nem cuốn (spring roll segar isi sayur dan udang), phở cuốn (gulungan bihun segar dengan daging), atau semangkuk phở yang gurih tapi tetap ringan. Bumbu khasnya adalah nước mắm (saus ikan) dan aneka fermentasi, yang walau tinggi garam, justru menambah cita rasa sekaligus baik untuk pencernaan.
Kebiasaan makan buah segar juga nggak kalah penting. Tinggal di daerah tropis bikin mereka gampang menikmati buah kaya serat dan vitamin sepanjang tahun, seperti jambu, leci, mangga, dan lengkeng. Kombinasi naik, sayur, herba segar, makanan laut, hingga buah inilah yang membuat asupan kalori orang Vietnam terkendali, tubuh tetap sehat, dan rata-rata ramping.
Lifestyle dan Aktivitas Fisik yang Mendukung

Selain karena pola makan, keseharian mereka juga cukup aktif. Meski motor mendominasi di kota besar, banyak orang masih bekerja di pertanian dan manufaktur yang butuh tenaga fisik. Jalan sore, jogging, atau bersepeda di taman juga jadi kebiasaan umum, bikin tubuh tetap bergerak tanpa terasa berat.
Gaya hidupnya pun cenderung santai. Kedai teh kecil di pinggir jalan jadi tempat ngobrol berjam-jam atau bersantai. Ritme hidup yang tentang ini membuat stres lebih terkendali, sehingga orang tidak mudah melampiaskan diri lewat makan berlebihan.
Untuk urusan makan, mereka terbiasa tiga kali sehari di rumah dengan porsi tidak berlebihan dan lebih bergizi serta higienis. Bahan segar dari pasar pagi membuat masakan rumahan minim makanan ultra-proses. Dikombinasikan dengan kebiasaan aktif dan gaya hidup santai, hal ini membantu menjaga tubuh masyarakat Vietnam tetap sehat dan jauh dari obesitas.
Tuntutan Standar Kecantikan Remaja Perempuan

Di Vietnam, punya bentuk tubuh yang bagus dianggap penting banget, terutama bagi perempuan. Ada pepatah populer “Nhất dáng, nhì da” yang artinya cantik itu pertama dilihat dari postur tubuh, kedua dari kulit yang mulus. Jadi sejak kecil, anak-anak sudah terbiasa dengan mindset ini. Nggak heran kalau mereka lebih sadar soal makanan yang dimakan dan kadang suka membandingkan diri dengan teman sebaya.
Faktor lain yang bikin mereka menjaga bentuk tubuhnya adalah seragam sekolah. Banyak sekolah masih pakai áo dài, baju tradisional dari sutra tipis yang otomatis menonjolkan lekuk tubuh. Supaya terlihat bagus saat memakainya, para siswi pun berusaha tetap ramping dan bugar. Dari sisi ini, bisa dibilang budaya dan gaya hidup sehari-hari ikut berperan kenapa orang Vietnam cenderung kurus.
Kuliner Kaki Lima yang Sehat, Lezat, dan Murah

Vietnam bisa dibilang surganya street food. Bedanya, jajanan kaki lima di sana bukan cuma enak dan murah, tapi juga relatif sehat. Menu populer seperti phở, bún riêu (bihun dengan pasta kepiting), bánh mì, sampai cơm tấm (nasi dengan aneka topping) bisa didapat hanya dengan 0,5 – 2 dolar per porsi. Rasanya tetap lezat, porsinya pas, dan nggak bikin kantong bolong.
Karena itulah, restoran cepat saji internasional seperti KFC atau McDonalds susah berkembang di sana. Bukan semata karena faktor ekonomi, tapi karena orang Vietnam memang lebih suka jajanan cepat saji versi lokal mereka sendiri karena lebih murah, lebih segar, dan lebih sehat. Jadi walaupun sering makan di pinggir jalan, tubuh mereka tetap ramping dan jarang mengalami masalah berat badan berlebih.
Tantangan Pergeseran Zaman

Bagi orang Vietnam, menjaga kebiasaan makan tradisional di tengah arus modernisasi memang nggak gampang. Godaan makanan cepat saji, gaya hidup serba praktis, sampai tren serba instan bisa pelan-pelan menggeser pola makan lama yang sebenarnya bikin tubuh tetap ringan dan sehat.
Tantangannya ada di bagaimana tetap bangga sama budaya makan sendiri, sambil tetap mengikuti zaman tanpa kehilangan yang utama: porsi secukupnya, penggunaan bahan segar, dan keseimbangan. Selama itu bisa dijaga, besar kemungkinan Vietnam tetap dikenal sebagai salah satu negara dengan penduduk paling sehat di dunia.
Kalau dipikir-pikir, pola hidup mereka ini bisa jadi inspirasi juga buat Aplefriends yang lagi diet. Fokus pada porsi kecil, penggunaan bahan-bahan segar dan minim makanan ultra-proses, dan makan dengan pola yang teratur jelas lebih mudah dijalani dibandingkan diet ketat yang bikin cepat bosan atau mudah gagal. Jadi, nggak ada salahnya belajar dari gaya makan orang Vietnam sebagai langkah sederhana menuju tubuh yang lebih sehat.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Kanker Usus di Korea Selatan, Apa Penyebabnya?
Referensi
- Fakta Unik: Vietnam Termasuk Negara dengan Obesitas Paling Rendah, Ini Alasannya | Kabar Minang
- Why Vietnamese People are Thin | Vietnam Escape Tours
Editor: Eka Putra Sedana