Water Fasting, Rahasia Sehat atau Risiko?

Pernah dengar tentang water fasting? Water fasting mungkin pernah dilakukan seseorang untuk alasan agama atau spiritual, akan tetapi zaman sekarang sudah banyak orang yang menggunakan metode ini sebagai diet untuk menurunkan berat badan.  Kedengarannya simpel, tapi apakah water fasting benar-benar memberikan manfaat bagi tubuh? Atau justru mrmbawa risiko kesehatan? Aplefriends bisa dapatkan jawabannya disini

Mengenal Water Fasting

mengenal-water-fasting
Sumber : freepik

Water fasting yang berarti puasa air adalah metode berpuasa dengan hanya mengonsumsi air selama 24 hingga 72 jam, tanpa mengonsumsi makanan padat dan minuman lain seperti teh, kopi, minuman soda rendah kalori, atau jenis minuman apapun selain air mineral. Jika menjalankan puasa air, Aplefriends harus mengonsumsi 2 hingga 3 liter (8-12 gelas) air setiap hari, dan hanya dari air mineral itu lah semua gizi yang akan masuk ke tubuh. 

Manfaat Water Fasting Bagi Tubuh

manfaat-water-fasting
Sumber : freepik

Penelitian mengenai puasa air masih berlangsung dan manfaatnya belum sepenuhnya terbukti. Meski begitu, beberapa studi telah menunjukkan adanya dampak positif bagi kesehatan, yaitu: 

1. Autofagi

Puasa air dapat memicu autofagi, proses di mana tubuh membersihkan dan mendaur ulang sel yang rusak menjadi energi atau bahan pembentuk protein baru. Cara ini  membantu sel lebih sehat dan tahan terhadap kerusakan.

2. Tekanan Darah

Puasa air membantu menurunkan tekanan darah, dan efeknya kadang bertahan setelah kembali makan normal. Hasil terbaik biasanya dicapai jika dilakukan dengan pengawasan medis.

3. Gula Darah

Saat puasa, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin sehingga gula darah dapat lebih stabil. Hal ini baik untuk membantu mengontrol risiko diabetes. 

4. Berat Badan

Berat badan dapat turun cukup cepat saat puasa air, walau sebagian besar dari cairan tubuh yang hilang. Jika diikuti dengan pola makan sehat, ini bisa jadi awal yang bagus untuk menurunkan berat badan. 

5. Penyakit Kronis

Puasa air diduga mengurangi peradangan dan membantu kerja sistem imun. Efek ini dapat menurunkan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, atau radang sendi, meski masih perlu penelitian lebih lanjut.

Risiko di Balik Manfaat Water Fasting

risiko-water-fasting
Sumber : freepik

Meski memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, puasa air tetap memiliki potensi bahaya, sehingga jika ingin mencobanya, Aplefriends disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli. Beberapa risiko yang dapat dirasakan saat melakukan puasa air antara lain:

1. Penurunan Berat Badan yang Tidak Tepat

Berat badan memang bisa turun, tetapi sebagian besar berasal dari hilangnya massa otot (sarkopenia). beberapa studi menunjukkan hal ini dapat diminimalkan dengan aktivitas fisik, namun bukti pastinya masih terbatas.

2. Dehidrasi

Tanpa makanan, tubuh kehilangan sebagian sumber cairan alami. Hal ini dapat menyebabkan tubuh cepat kekurangan cairan dan dalam kasus ekstrim memerlukan penanganan medis.

3. Sindrom Refeeding

Makan terlalu cepat setelah puasa dapat memicu perubahan metabolisme mendadak yang berbahaya. Walau jarang, kondisi ini berisiko fatal terutama pada orang dengan gizi buruk. 

4. Hipotensi Ortostatik

Kekurangan cairan dapat membuat tekanan darah turun tiba-tiba saat berpindah posisi. Gejala yang dirasakan yaitu pusing, kepala terasa ringan, hingga pingsan. 

5. Ketidakseimbangan Gizi dan Sistem Tubuh 

  • Ketidakseimbangan elektrolit: Asupan air tanpa makanan dapat mengubah kadar natrium, kalium, dan kalsium dalam darah. Jika terlalu jauh dari normal, organ tubuh bisa terkena dampaknya
  • Hiponatremia: Terlalu banyak minum air dapat mengencerkan natrium darah, yang dapat memicu pembengkakan otak dan masalah saraf yang serius
  • Kekurangan gizi: Karena tidak ada asupan makanan, tubuh jadi kekurangan vitamin dan mineral penting. Akibatnya bisa mudah pusing, lelah, sakit kepala, hingga susah fokus

Cara Aman Melakukan Water Fasting

cara-aman-water-fasting
Sumber : freepik

Sebelum Puasa

  • Rencanakan waktu puasa saat tubuh tidak memerlukan banyak energi, misalnya saat libur atau waktu santai di rumah. Persiapkan tubuh 3-4 hari sebelumnya dengan mengurangi porsi makan atau mencoba puasa sebagian hari
  • Konsumsi makanan bergizi seperti protein rendah lemak, lemak sehat, biji-bijian dan kacang-kacangan, buah, dan sayur

Selama Puasa (1-3 hari)

  • Hanya diperbolehkan mengonsumsi air mineral
  • Hindari aktivitas berat, perbanyak istirahat. Hindari melakukannya saat sudah berencana melakukan olahraga intensitas tinggi
  • Untuk mengalihkan perhatian saat lapar, bisa lakukan meditasi
  • Hindari merokok selama puasa karena dapat menghilangkan manfaat yang didapatkan saat puasa air

Setelah Puasa

  • Kembalikan asupan makanan secara bertahap dengan porsi kecil. Beberapa sumber menyarankan untuk memulai dengan diet Mediterania, pola makan sehat yang menekankan konsumsi real food yang bergizi dan membatasi makanan olahan
  • Makan tiga kali sehari (sarapan, makan siang, dan makan malam) dan dua kali cemilan untuk menciptakan jam makan teratur
  • Hindari langsung makan besar untuk mencegah rasa tidak nyaman dan risiko refeeding syndrome (gangguan elektrolit berbahaya akibat makan mendadak setelah berpuasa). 
  • Pertahankan hidrasi tubuh dengan minum cukup air yaitu lebih dari 1,8 liter air setiap hari

Lalu, Apakah Water Fasting Tetap Direkomendasikan untuk Dilakukan?

water-fasting-direkomendasikan
Sumber : freepik

Puasa air sama sekali tidak boleh dilakukan untuk beberapa kelompok orang tanpa pengawasan medis, yaitu:

  • Orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti asam urat, penyakit ginjal, diabetes, sakit maag atau gerd karena akan memperparah kondisi penyakit
  • Memiliki gangguan makan atau riwayat gangguan makan
  • Sedang hamil, menyusui, atau dalam program hamil
  • Memiliki IMT kurang dari 18,5
  • Sangat aktif
  • Sedang mengonsumsi obat (seperti obat hipertensi atau obat apapun yang perlu diminum bersama makan)
  • Berusia ≥ 80 tahun dan <18 tahun

Selain itu, jika Aplefriends ingin melakukan puasa air untuk menurunkan berat badan, sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 3 hari karena dapat berdampak buruk bagi tubuh dan harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Namun, cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan menerapkan defisit kalori dengan tetap mengonsumsi makanan sehat sesuai kebutuhan tubuh dan melakukan olahraga.

Baca Juga: Cairan Bisa Turunkan Berat Badan? Begini Caranya!

Referensi

  1. Is Water Fasting Good For You or Dangerous ? | Very Well Health
  2. Water Fasting – Everything You Need to Know | Simple Life

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *