5 Mitos Gizi yang Ibu Hamil Harus Tahu!

Saat hamil, para calon ibu dihadapkan dengan banyak anjuran dan pantangan gizi. Anjuran dan pantangan gizi tersebut sudah dipercaya selama bertahun-tahun. Padahal, bisa jadi apa yang dipercaya justru hanya mitos gizi belaka. Apa saja pantangan itu?

Tidak Boleh Mengonsumsi Seafood

Ini adalah mitos gizi yang paling terkenal di kalangan ibu hamil. Apakah boleh ibu hamil mengonsumsi seafood? Faktanya, seafood mengandung banyak zat gizi penting bagi kehamilan seperti omega-3, zat besi, vitamin D, dan lain-lain. Sehingga, seafood baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, calon ibu harus tetap memperhatikan seafood yang dikonsumsi. Pastikan ikan yang dikonsumsi dalam kondisi matang sempurna. Konsumsi seafood mentah membuat calon ibu berisiko terinfeksi bakteri. Selain itu, sebaiknya hindari juga beberapa seafood seperti hiu dan makarel karena berisiko mengandung merkuri.

Makan untuk Dua Orang

Konsep “makan untuk dua orang” dapat menimbulkan kekeliruan di masyarakat. Pasalnya, hal ini sering diartikan bahwa ibu hamil harus makan dua kali lipat dari biasanya. Memang, saat hamil, calon ibu membutuhkan konsumsi energi lebih banyak daripada sebelum hamil. Namun, perhitungan kalorinya harus diperhatikan agar tidak berlebihan dan meningkatkan risiko obesitas.

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, disarankan menambah asupan kalori sebanyak 180 kkal pada trimester pertama atau setara dengan penambahan 1 gelas susu dengan 1 porsi buah. Sementara untuk trimester kedua dan ketiga disarankan menambah asupan kalori sebanyak 300 kkal, atau setara dengan 1 porsi karbohidrat, 1 porsi sumber protein hewani, dan 1 porsi buah. Penambahan asupan kalori ini dapat didiskusikan lebih lanjut dengan ahli gizi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kesanggupan ibu hamil.

Tidak Perlu Memperhatikan Kenaikan Berat Badan

Kenaikan BB pada ibu hamil mengindikasikan apakah kehamilan dalam kondisi baik atau tidak. Sehingga, mengetahui perubahan berat badan selama hamil sangat penting untuk dilakukan. Kenaikan berat badan yang disarankan tergantung pada kondisi indeks massa tubuh (IMT) calon ibu sebelum hamil. Berikut adalah klasifikasinya:

  • IMT calon ibu underweight (<18,5), peningkatan BB sebanyak 12-18 kg
  • IMT calon ibu normal (18,6 – 22,9), peningkatan BB sebanyak 11-16 kg
  • IMT calon ibu overweight (23 – 24,9), peningkatan BB sebanyak 7-11 kg
  • IMT calon ibu obesitas (>25), peningkatan BB sebanyak 5-9 kg

Nanas Sebabkan Keguguran

Para calon ibu sering disarankan untuk menghindari nanas agar tidak mengalami keguguran. Padahal, hal ini hanya mitos belaka. Buah nanas mengandung vitamin C yang bermanfaat untuk perkembangan jaringan dan meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil.

Minum Es Membuat Bayi Besar

Ukuran bayi saat lahir ditentukan dari pemenuhan gizi bayi selama di dalam kandungan ibu. Bayi bisa lahir dalam keadaan besar jika ibu hamil mengonsumsi kalori secara berlebihan. Begitu pun sebaliknya, bayi bisa terlahir kecil dan berat badan lahir rendah (BBLR) jika ibu kekurangan asupan gizi.

Sumber gambar : freepik.com

Penulis : I Putu Febrian Andira Putra, S.Gz Editor : Ulfa Ratriana, S.Gz.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *