Mengungkap Fakta Hard Water: Manfaat atau Masalah?

Jangan salah paham! Hard Water bukan berarti minuman keras, melainkan air yang mengandung kadar mineral tinggi, terutama kalsium dan magnesium, atau air sadah. Air keran yang biasa anda gunakan juga termasuk hard water.

Tingginya kandungan mineral terlihat dari kerak pada keran dan noda di kamar mandi. Kerak ini terbentuk dari mineral yang tersisa setelah air menguap (Sengupta, 2013).

Bagaimana Hard Water Terbentuk?

Hard water terbentuk ketika air melewati batuan, seperti batu kapur dan kapur tulis, sehingga mineral larut dalam air (Sengupta, 2013). Meski air sadah aman untuk keperluan rumah tangga, penumpukan kerak dapat menimbulkan kerusakan jangka panjang.

Penggunaan air sadah juga dapat mengurangi efisiensi pemanas air dan mempengaruhi kinerja mesin cuci, serta membuat sabun sulit berbusa. Tetapi, apakah ada risiko kesehatan yang perlu diperhatikan jika kita sering mengkonsumsi air sadah?

Konsumsi Sehari-Hari: Apakah Ada Manfaatnya?

Anda mungkin sering menggunakan air keran untuk memasak air panas, membuat sup, merebus mie, atau mandi, yang berarti air sadah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.

Sebetulnya, ada manfaat dari mengonsumsi air sadah dalam jangka waktu tertentu, salah satunya adalah mendapatkan asupan kalsium dan magnesium yang penting bagi tubuh. Kalsium merupakan mineral esensial yang membantu fungsi otot, kesehatan tulang, dan transmisi sinyal saraf. Di sisi lain, magnesium mendukung pengendalian kadar glukosa darah, mengatur tekanan darah, dan memiliki manfaat lain yang berhubungan dengan kesehatan jantung, serta membantu dalam konstipasi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air sadah mungkin memiliki potensi untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular karena kandungan mineralnya, meskipun hal ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut (Sengupta, 2013).

Dampak Negatif: Apa yang Harus Diwaspadai?

Meskipun manfaatnya terdengar menarik, ada juga dampak negatif dari mengonsumsi air sadah yang perlu diperhatikan.

Tingginya kandungan mineral dalam air sadah dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Mineral seperti kalsium dan magnesium dapat membuat kulit menjadi kering dan menyebabkan ketombe atau iritasi pada kulit kepala.

Konsumsi air keran yang tidak diolah juga dapat membawa risiko kesehatan, terutama jika air tersebut mengandung bakteri atau zat lain yang berbahaya.

Selain itu, meskipun belum terbukti secara pasti, konsumsi kalsium dalam jumlah tinggi dari air sadah bisa berkontribusi pada pembentukan batu ginjal, terutama bagi individu yang sudah memiliki riwayat penyakit ini.

Jadi, Haruskah Kita Menghindari Air sadah?

Konsumsi dalam jumlah sedang umumnya tidak menimbulkan masalah, tetapi penting untuk mengetahui bagaimana air sadah bisa mempengaruhi kesehatan kita. Pada akhirnya, keputusan untuk menggunakan atau mengkonsumsi air sadah sangat bergantung pada kondisi individu masing-masing. Memahami apa itu air sadah, bagaimana terbentuknya, serta potensi dampak baik dan buruknya, memungkinkan kita membuat pilihan yang lebih bijak dalam keseharian.

Meskipun ada risiko yang harus diperhatikan, air sadah tidak selalu berbahaya. Jika anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai dampak air sadah terhadap kesehatan anda, konsultasikan dengan praktisi kesehatan atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Dan tentu saja, jangan lupa untuk selalu merebus air keran sebelum mengkonsumsinya!

Baca Juga: Minum Air Berlebih, Apakah Berbahaya?

Penulis: Muhammad Danang Rachnadhyr, B.Sc. | Editor: Izzati Hayu Andari, S.Gz, MPH

Referensi

Sengupta, P. 2013. Potential Health Impacts of Hard Water. Int J Prev Med. PMID: 24049611; PMCID: PMC3775162


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *