Saat makan memang paling pas rasanya ditemani dengan es teh untuk menyegarkan tubuh. Tapi, ternyata pilihan minum teh saat makan adalah ide yang buruk loh. Ini alasan mengapa kita dianjurkan tidak mengonsumsi teh selagi makan.
Menghambat Penyerapan Zat Besi dari Makanan
Banyak penelitian yang menunjukkan adanya hubungan konsumsi teh dengan terganggunya penyerapan zat besi dari makanan. Seperti yang kita tahu bahwa setelah makan, tubuh akan mencerna makanan yang ada pada makanan tersebut. Sayangnya, jika pada proses itu terdapat zat lain yang mengganggu penyerapan zat lainnya, maka penyerapan menjadi tidak maksimal
Teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral seperti zat besi (Fe), seng (Zn), dan kalsium (Ca). Penurunan penyerapan zat ini dari makanan bisa berdampak pada kekurangan zat besi dalam darah yang menyebabkan tubuh kekurangan hemoglobin. Kurangnya hemoglobin inilah yang menyebabkan tubuh mengalami anemia defisiensi besi.1
Penelitian menunjukkan bahwa absorbsi zat besi non heme dalam makanan yang dikonsumsi bersamaan dengan air adalah 10-13% tetapi apabila makanan yang sama dikonsumsi dengan 200 ml teh akan menurunkan absorbsi zat besi menjadi hanya sebesar 2-3%.1
Menghambat Penyerapan Protein dari Makanan
Tidak hanya menghambat zat besi, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tanin dapat menghambat enzim pencernaan dan menurunkan daya cerna protein.2 Untuk itu, jika kamu sedang dalam program meningkatkan massa otot sebaiknya hindari minum teh saat makan agar protein yang ada pada makanan bisa dimaksimalkan untuk pembentukan otot.
Apa Minuman yang Baik Dikonsumsi Selagi Makan?
Perlu diketahui bahwa tanin tidak hanya terdapat pada teh, melainkan juga terdapat pada kopi dan coklat. Untuk itu sebaiknya menghindari minuman ini selagi makan.
Air putih atau jus jeruk bisa menjadi pilihan yang tepat selagi makan. Hal ini dikarenakan tidak ada zat yang mengganggu proses penyerapan zat gizi pada air putih dan kandungan vitamin C pada jus jeruk. Vitamin C bekerja sebaliknya dengan tanin, yaitu membantu proses penyerapan zat besi dan protein dari makanan sehingga dapat diproses menjadi sel darah merah.3
Kapan Waktu Terbaik Mengonsumsi Teh?
Sebenarnya minum teh tidak sepenuhnya dilarang, namun perlu diperhatikan waktu konsumsinya. Beri jeda 1-2 jam setelah makan untuk kemudian mengonsumsi teh atau minuman lainnya yang mengandung tanin seperti kopi dan coklat. Kamu juga bisa mengonsumsinya pada saat bersantai jika sedang tidak dibarengi dengan konsumsi makanan sumber zat besi atau protein.
Meskipun begitu, minum teh sebaiknya juga dibatasi jumlahnya. Jika kamu menambahkan gula pada teh, maka sebaiknya batasi 2 sendok makan gula per hari untuk menghindari penyakit lainnya seperti diabetes. Daripada teh, cobalah untuk rutin minum air setidaknya dua liter dalam satu hari untuk mencegah dehidrasi. Minum air putih juga tidak memiliki efek negatif pada kesehatan tubuh sehingga kita bisa mengonsumsinya dengan lebih tenang kapan saja.
Sumber:
- Nelson M & Poultert J. Impact of Tea Drinking on Iron Status in the UK: a review. J Hum Nutr Dietet. 2004;(17):43-54.
- Ozal, T., Esra C, and Filiz A. A review on proteiphenolic interactions and associated changes. Food Reasearch International. 2013;51: 954-970.
- Waldvogel-Abramowski S, Waeber G, Gassner C, Buser A, Frey BM, Favrat B, et al. Physiology of iron metabolism. Transfus Med Hemotherapy. 2014;41(3):213–21.
Penulis: Salma Hanifah Mawardi, S.Gz
Sumber gambar : Freepik