Jeroan ayam seperti hati, ampela, usus, dan jantung adalah bagian yang sering kali diabaikan namun memiliki cita rasa yang khas. Di Indonesia, jeroan ayam menjadi bahan utama dalam banyak hidangan tradisional, dari soto hingga gulai. Namun, di balik kenikmatannya, ada satu hal yang perlu diwaspadai: kandungan kolesterolnya yang tinggi.
Kolesterol, meskipun sering dianggap sebagai musuh, sebenarnya memiliki peran penting dalam tubuh. Ia membantu membangun sel, memproduksi hormon, dan mendukung metabolisme. Namun, ketika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya meningkat. Lalu, bagaimana dengan jeroan ayam? Apakah kita harus menghindarinya sepenuhnya, atau ada cara untuk menikmatinya tanpa khawatir?
Berapa Jumlah Kolesterol yang Terkandung di dalam Jeroan Ayam?
Jeroan ayam memang kaya akan nutrisi. Dalam 100 gram hati ayam, kamu bisa mendapatkan sekitar 17-18 gram protein, vitamin A, dan vitamin B kompleks seperti B2, B3, dan B12. Kandungan zat besinya yang tinggi juga membuat jeroan ayam sering direkomendasikan untuk mereka yang mengalami anemia.
Namun, di balik manfaatnya, jeroan ayam juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Menurut data dari FatSecret, per 100 gram berat mentah, hati ayam mengandung 345 mg kolesterol, ampela mengandung 367 mg, jantung ayam 136 mg, dan usus ayam 240 mg. Angka-angka ini belum termasuk tambahan kolesterol dari metode memasak seperti menggoreng atau menggunakan santan.
Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Konsumsi jeroan ayam secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, menghambat aliran darah, dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi.
Metode memasak juga memainkan peran penting. Menggoreng jeroan ayam, misalnya, dapat meningkatkan kadar lemak jenuh dan lemak trans, yang berkontribusi pada peningkatan kolesterol. Sebaliknya, merebus atau mengukus bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.
Strategi Menikmati Jeroan Ayam Tanpa Rasa Khawatir
Meskipun jeroan ayam tinggi kolesterol, bukan berarti kamu harus menghindarinya sepenuhnya. Dengan beberapa strategi, kamu tetap bisa menikmati hidangan favorit ini tanpa mengorbankan kesehatan.
1. Pilih Metode Memasak yang Sehat
Hindari menggoreng jeroan ayam. Sebagai gantinya, cobalah merebus, mengukus, atau memanggang. Metode ini tidak hanya mengurangi kandungan lemak tetapi juga mempertahankan nutrisi penting dalam jeroan.
2. Buang Lemak yang Terlihat
Sebelum memasak, pastikan untuk membuang bagian lemak yang terlihat pada jeroan. Ini bisa membantu mengurangi asupan lemak jenuh yang tidak diperlukan.
3. Gunakan Rempah-Rempah
Rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan bawang putih tidak hanya menambah cita rasa tetapi juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu menurunkan kolesterol.
4. Perhatikan Porsi dan Frekuensi
Konsumsi jeroan ayam dalam porsi kecil dan tidak terlalu sering. Menurut rekomendasi, batasi asupan jeroan hingga satu atau dua kali seminggu, dan pastikan untuk menyeimbangkannya dengan makanan kaya serat seperti sayuran dan biji-bijian.
5. Kombinasikan dengan Makanan Sehat
Makanan tinggi serat seperti oats, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan menghambat penyerapannya dalam tubuh. Cobalah untuk menyertakan makanan ini dalam menu harianmu.
Nikmati Jeroan Ayam dengan Lebih Bijak
Jeroan ayam memang lezat dan kaya nutrisi, tetapi konsumsinya harus dilakukan dengan bijak. Dengan memilih metode memasak yang sehat, memperhatikan porsi, dan menyeimbangkannya dengan makanan kaya serat, kamu bisa menikmati jeroan ayam tanpa khawatir akan dampaknya pada kesehatan.
Ingat, batas normal kolesterol untuk orang dewasa adalah tidak lebih dari 200 mg/dL. Jika kadar kolesterolmu sudah mendekati atau melebihi angka ini, mungkin sudah saatnya untuk mengurangi konsumsi jeroan dan beralih ke sumber protein lain yang lebih ramah jantung.
Jadi, apakah jeroan ayam boleh dikonsumsi? Tentu saja, asalkan kamu melakukannya dengan bijak. Kesehatanmu adalah investasi jangka panjang, dan setiap pilihan makanan yang kamu buat hari ini akan berdampak pada masa depan.
Baca Juga: Jeroan dan Asam Urat: Hindari Risiko Gout, Waspadai!
Editor: Eka Putra Sedana
Referensi:
- fatsecret.co.id
- Different Frying Processes Stimulate Lipid Peroxidation and Promote Changes in the Composition of Cholesterol, Free Fatty Acids and Triglycerides in the Commercial Clam’s Tissues Venerupis decussata (2022), International Journal of Food Engineering
- Suka Ati Ampela, Sehat atau Harus Dihindari? – Halodoc
- Review on Deep-Fat Fried Foods: Physical And Chemical Attributes, and Consequences of High Consumption (2024), European Food Research and Technology
- Waspadai Berbagai Penyakit akibat Kolesterol Tinggi dan Tips Menghindarinya – Alodokter
- Konseling Diet Rendah Kolesterol dan Tinggi Serat Terhadap Pengetahuan Dan Kadar Kolesterol Pada Penderita Hiperkolesterolemi (2019), Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
- Efficacy and Safety of Plant Stanols and Sterols in the Management of Blood Cholesterol Levels (2003), MayoClinic Proceedings