Sekarang ini, diabetes menjadi ancaman kesehatan yang menakutkan. Anak kecil yang tak berdaya pun juga jadi sasarannya. Dari data global, dilaporkan bahwa lebih dari 65.000 anak setiap tahun mengalami diabetes (khususnya tipe 1) dengan angka kejadian meningkat sekitar 3% per tahun. Ngeri ya ApleFriends!
Tapi, apa jadinya kalau penyakit mengerikan ini bukan hanya mengincar kesehatan ApleFriends saat ini bahkan hingga sampai anak cucu kita nanti? Mari kita tilik apa kata Expert!
Benarkah diabetes bisa diwariskan?
Diabetes tipe 2 memiliki hubungan yang lebih kuat dengan riwayat keluarga dan keturunan dibandingkan diabetes tipe 1. Menurut studi, kerabat tingkat pertama (orang tua, saudara kandung, anak kandung) dari penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko tiga kali lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga positif. Jadi, bisa disimpulkan orang tua yang diabetes akan melahirkan anak yang berisiko diabetes juga.
Penemuan Mengejutkan!
Salah satu penelitian di Jepang yang melibatkan lebih dari 9000 orang membuktikan bahwa seseorang dengan risiko genetik tinggi tetapi menjalani gaya hidup sehat tetap memiliki kemungkinan 2,85 kali lebih besar untuk terkena diabetes dibandingkan mereka yang memiliki risiko genetik rendah dan gaya hidup sehat.
Risiko paling tinggi terjadi pada mereka yang memiliki risiko genetik tinggi dan gaya hidup tidak sehat, dengan kemungkinan terkena diabetes 5,6 kali lebih besar dibandingkan orang yang memiliki risiko genetik rendah dan gaya hidup sehat.
Jadi, aku pasti kena diabetes karena orang tuaku diabetes?
Jawabannya tidak. Meskipun faktor keturunan berpengaruh besar, gaya hidup dan faktor lingkungan juga memainkan peran penting. Gaya hidup, seperti pola makan dan kebiasaan berolahraga, sangat memengaruhi perkembangan diabetes tipe 2.
Jika ApleFriends memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2, mungkin sulit menentukan apakah kondisi tersebut disebabkan oleh faktor gaya hidup atau genetika. Kemungkinan besar, keduanya berkontribusi. Tapi, jangan berkecil hati ApleFriends! Penelitian menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 bisa ditunda atau dicegah dengan berolahraga dan menurunkan berat badan.
Ayo stop rantai diabetes dengan 3 langkah ini!
1. Kontrol berat badan
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga diabetes ditambah lagi dengan obesitas atau berat badan berlebih akan berisiko lebih tinggi mengalami diabetes. Jaga berat badan tetap ideal yaitu dengan status gizi berdasarkan IMT (indeks massa tubuh) kategori normal sekitar 18,5 – 25 kg/m2.
Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

Jika ApleFriends tergolong gemuk atau obesitas, sebaiknya turunkan berat badan perlahan sebesar 0,5-1 kg per minggu. Kombinasi makanan rendah kalori dan diimbangi olahraga akan jauh lebih baik daripada cara yang instan ya ApleFriends!
2. Jaga aktivitas fisik dan olahraga

Meskipun malas, perlu diingat bahwa aktivitas fisik dan olahraga sangat berpengaruh dalam menjaga kadar gula darah dan pengaturan hormon insulin (hormon pengatur gula darah). Memperbanyak olahraga ringan seperti lari, bersepeda, senam, dan lainnya selama 30 menit/hari atau 150 menit/minggu akan membantu hormon insulin dapat bekerja lebih optimal.
3. Pilih makanan yang lebih sehat
Tentunya jaga pola makan adalah yang terpenting dari menjaga diri agar tidak terkena diabetes. Namun faktanya, cukup banyak makanan kekinian yang kurang zat gizi. Jadi, ApleFriends harus tetap waspada! Apa saja yang harus dibatasi?
Hindari gula!
Bicara tentang diabetes tentu sangat berkaitan dengan gula. Batasi konsumsi gula pasir, gula jawa, madu, sirup, gula aren, minuman kemasan, karamel, dan lainnya. Kebanyakan makan gula akan membuat kadar gula tidak stabil dan hormon insulin terganggu. Sehingga, disarankan untuk konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, singkong, buah dan sayur.
Cukupi kebutuhan cairan!
Dalam sehari, rata-rata kebutuhan air orang dewasa sekitar 2-2,5 liter per hari. Tidak hanya menjaga keseimbangan cairan tubuh, minum air putih yang cukup akan membantu melarutkan gula agar tidak menumpuk dan menurunkan kadar gula tubuh.
Sayur dan buah esensial untuk menjaga gula darah!
Selain mencukupi kebutuhan serat, vitamin, dan mineral, sayur dan buah juga menjaga berat badan ideal, mengontrol kadar gula, dan membantu kerja insulin dalam tubuh. Anjuran konsumsi sayur dan buah adalah 2-4 porsi dalam sehari (3 mangkuk sayur/hari dan 1 ½ buah pear atau stroberi sebanyak 12 buah besar/hari).
Baca juga: Mitos atau Fakta: Apakah Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Buah?
Referensi
- Epidemiology of type 1 diabetes mellitus in children and adolescents: A 50-year, single-center experience (2024), Journal of Diabetes
- About Diabetes: Genetics of Diabetes | American Diabetes Association
- Diabetes prevention: 5 tips for taking control | Mayo Clinic
- The Contribution of Family History to the Burden of Diagnosed Diabetes, Undiagnosed Diabetes and Prediabetes in the United States: Analysis of National Health and Nutrition Examination Survey, 2009-2014 (2018), Genetics in Medicine
- Influence of Diabetes Family History on the Associations of Combined Genetic and Lifestyle Risks with Diabetes in the Tohoku Medical Megabank Community-Based Cohort Study (2023), Journal of Atherosclerosis and Thrombosi
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD