Ramadan merupakan momen istimewa di mana umat Muslim menjalani puasa seharian penuh, menahan diri dari makan dan minum. Saat waktu berbuka tiba, salah satu tradisi yang kerap kita jumpai adalah mengonsumsi makanan manis, seperti kurma, madu, atau kolak.
Namun, apa sebenarnya alasan dibalik kebiasaan ini? Kita akan mengulas secara mendalam manfaat dan mekanisme ilmiah di balik berbuka puasa dengan makanan manis serta cara memastikan pilihan makanan yang sehat demi mendukung kesehatan tubuh dan energi setelah puasa.
Energi Cepat Setelah Puasa
Selama seharian berpuasa, tubuh kita mengalami penurunan kadar gula darah (glukosa) karena cadangan energi mulai menipis.
Gula, terutama yang terdapat pada makanan manis alami seperti kurma dan madu, dengan cepat diserap oleh tubuh. Hal ini memberikan dorongan energi instan yang sangat dibutuhkan untuk mengembalikan stamina dan mempersiapkan tubuh untuk melanjutkan aktivitas setelah berbuka.
Dengan memberikan asupan glukosa secara cepat, risiko hipoglikemia—yang dapat menyebabkan pusing dan kelelahan—dapat diminimalisir.
Mengembalikan Kadar Gula Darah yang Rendah
Salah satu fungsi utama makanan manis saat berbuka adalah membantu mengembalikan kadar gula darah yang rendah akibat puasa. Ketika tubuh mengalami penurunan drastis kadar glukosa, gejala seperti lemas, kebingungan, dan bahkan pingsan bisa terjadi.
Mengonsumsi gula dengan cara yang tepat dapat menstimulasi respon insulin, yang membantu mengarahkan glukosa ke sel-sel tubuh dengan lebih efisien. Dengan demikian, tubuh dapat dengan cepat mencapai keseimbangan kembali, menghindarkan kita dari kondisi hipoglikemia yang mengganggu aktivitas.
Meningkatkan Mood dan Semangat
Selain memberikan energi fisik, makanan manis juga berperan dalam meningkatkan mood. Saat kita mengonsumsi makanan manis, otak melepaskan neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Produksi serotonin ini memberikan perasaan senang dan rileks, sehingga suasana hati kita pun menjadi lebih baik. Di tengah hari yang penuh dengan penantian dan ketegangan puasa, perasaan positif ini sangat penting untuk memulai kembali aktivitas dengan semangat yang tinggi.
Manfaat Tambahan: Hidrasi, Nutrisi, dan Nafsu Makan
Tidak hanya sebagai sumber energi dan peningkat mood, makanan manis juga memiliki manfaat lain yang tak kalah penting, yaitu:
• Membantu Menghidrasi Tubuh: Banyak makanan manis tradisional seperti es buah, kolak, dan segelas air dengan campuran madu mengandung kadar air yang tinggi. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa.
• Menyediakan Nutrisi Tambahan: Makanan manis yang diolah dari bahan alami, seperti kurma, tidak hanya kaya akan gula, tetapi juga mengandung serat, vitamin, dan mineral. Kandungan nutrisi tersebut membantu tubuh mendapatkan asupan yang seimbang dan mendukung kesehatan jangka panjang.
• Meningkatkan Nafsu Makan: Rasa manis dapat merangsang indera pengecap sehingga meningkatkan nafsu makan. Hal ini membuat kita lebih siap untuk mengonsumsi makanan berat yang lebih bergizi setelah berbuka, sehingga proses pencernaan berjalan dengan optimal.
Tips Memilih Makanan Manis yang Sehat Saat Berbuka
Walaupun makanan manis memiliki banyak manfaat, konsumsinya perlu diatur agar tidak menimbulkan efek negatif. Berikut beberapa tips untuk memastikan bahwa asupan makanan manis saat berbuka puasa tetap mendukung kesehatan:
1. Pilih Sumber Gula Alami:
Utamakan kurma, madu, atau buah-buahan segar sebagai sumber gula. Makanan alami ini tidak hanya memberikan rasa manis, tetapi juga menyediakan serat, vitamin, dan mineral penting.
2. Batasi Asupan Gula Tambahan:
Hindari makanan manis olahan yang mengandung gula rafinasi berlebih. Bacalah label nutrisi dan pastikan total asupan gula tidak melebihi batas harian yang direkomendasikan, yakni sekitar 50 gram per hari.
3. Perhatikan Porsi:
Mulailah berbuka dengan porsi kecil, misalnya satu atau dua butir kurma, lalu minum segelas air putih. Berikan waktu beberapa menit bagi tubuh untuk menyesuaikan diri sebelum mengonsumsi makanan berat.
4. Kombinasikan dengan Makanan Bergizi:
Setelah berbuka dengan makanan manis, lanjutkan dengan hidangan yang kaya akan protein, serat, dan lemak sehat. Kombinasi ini membantu menstabilkan kadar gula darah dan mendukung pencernaan yang optimal.
5. Cek Label Nutrisi:
Jika memilih produk olahan, pastikan untuk memeriksa kandungan gula dan bahan tambahan lain yang mungkin tidak diinginkan. Pilihlah produk dengan gula alami dan sedikit tambahan pengawet.
Berbuka puasa dengan makanan manis bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga didukung oleh alasan ilmiah dan manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan memberikan energi cepat, mengembalikan kadar gula darah, serta meningkatkan mood dan hidrasi tubuh, makanan manis menjadi pilihan ideal untuk membuka puasa setelah seharian berpantang.
Namun, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak—memilih sumber gula alami, mengontrol porsi, dan mengimbanginya dengan asupan bergizi lainnya.
Sangat disarankan agar kita tidak mengabaikan manfaat makanan manis saat berbuka, tetapi juga tetap waspada terhadap potensi efek samping dari konsumsi gula berlebih.
Dengan pola makan yang seimbang dan pemilihan makanan yang tepat, kita dapat menikmati momen berbuka puasa yang tidak hanya lezat tetapi juga mendukung kesehatan tubuh dan mental.
Semoga panduan ini memberikan wawasan baru dan menginspirasi Kamu untuk membuat pilihan cerdas dalam menikmati momen berbuka puasa. Selamat menunaikan ibadah puasa dan semoga setiap santapan membawa kebaikan bagi kesehatan dan energi Kamu!
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Cepat Lelah Setelah Berbuka dengan Makanan Manis
Source:
- Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan – ksm.fkik
- Mie Instan Bisa Picu Kanker usus, Benar Nggak Sih? – detikHealth
- Apakah Mie Instan Berhubungan Dengan Kanker? – Asian Cancer
- Inilah 4 Kandungan Mi Instan yang Berbahaya bagi Tubuh – Inilah
- 4 Bahan Berbahaya di Dalam Mie Instan Selain Etilen Oksida, Bisa Tingkatkan Risiko Kanker – suara.com
- Potential Carcinogens found in nearly 90% of instant noodles tested – scmp
- Assessment of Heavy Metal Concentrations In Instant Noodels from Local Markets in Benghazi, Libya (2024), Journal of Pure & Applied Science
- Will Eating Instant Noodles Every Single Day Give Me Cancer? – VICE
- Ultr-Processed Food and Cancer Risk: Say no to Instant Noodles, Ready-to-eat Meals, Sugary Drinks – Money Control
- Consumption of Ultra-Processed Fodos and Cancer Risk: Results from NutriNet-Sante Prospective Cohort (2018), BMJ
- Awareness and Advertisement of Red Meat Carcinogens in Low Income Grocery Stores (2023), Journal of Student Research