Media Service
Matcha, bubuk teh hijau asal Jepang, dikenal luas karena manfaat kesehatannya yang beragam. Namun, konsumsi matcha secara berlebih dapat menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan. Artikel ini akan membahas dampak negatif dari konsumsi matcha yang berlebihan dan memberikan panduan konsumsi yang aman.
Kandungan Kafein yang Tinggi
Matcha mengandung kafein dalam jumlah yang signifikan. Dalam satu cangkir matcha (sekitar 240 ml), terdapat rata-rata 64 miligram kafein, lebih tinggi dibandingkan dengan teh hijau biasa yang hanya mengandung sekitar 28 miligram kafein per cangkir. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti:
Gelisah dan Cemas: Kafein dapat merangsang sistem saraf pusat, yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan perasaan gelisah dan cemas.
Sakit Kepala: Asupan kafein yang tinggi dapat memicu sakit kepala pada beberapa individu, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau mengonsumsinya secara tidak teratur.
Gangguan Tidur (Insomnia): Kafein dikenal dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu dekat dengan waktu tidur.
Detak Jantung Tidak Teratur: Kafein dapat menyebabkan peningkatan detak jantung atau palpitasi pada beberapa orang, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap stimulan atau memiliki kondisi jantung tertentu.
Gangguan Pencernaan
Konsumsi matcha dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare. Hal ini disebabkan oleh kandungan kafein dan senyawa lainnya yang dapat mempercepat pergerakan usus.
Selain itu, tingginya kandungan antioksidan dalam matcha, seperti katekin, dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang berpotensi menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, terutama bagi individu dengan sensitivitas lambung. Jika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, matcha juga dapat memicu mual atau ketidaknyamanan perut pada beberapa orang.
Interaksi dengan Obat-obatan
Matcha dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti obat pengencer darah dan obat untuk tekanan darah tinggi. Kandungan vitamin K dalam matcha dapat mengurangi efektivitas obat pengencer darah, sementara kafein dapat meningkatkan tekanan darah, yang berpotensi mengganggu efektivitas obat antihipertensi.
Risiko pada Ibu Hamil dan Menyusui
Wanita hamil dan menyusui disarankan untuk membatasi konsumsi matcha. Kandungan kafein yang tinggi dapat berdampak negatif pada perkembangan janin dan dapat terserap ke dalam ASI, yang mungkin mempengaruhi bayi.
Bagaimana Konsumsi Matcha yang Aman?
Untuk mendapatkan manfaat matcha tanpa mengalami efek samping, berikut beberapa panduan konsumsi yang disarankan:
Batasi Konsumsi: Disarankan untuk mengonsumsi matcha tidak lebih dari dua cangkir per hari.
Perhatikan Toleransi Pribadi: Setiap individu memiliki toleransi kafein yang berbeda. Perhatikan reaksi tubuh kamu setelah mengonsumsi matcha dan sesuaikan jumlah konsumsinya.
Konsultasi dengan Profesional Kesehatan: Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu atau memiliki kondisi kesehatan khusus, konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan matcha ke dalam diet kamu.
Matcha memang menawarkan berbagai manfaat kesehatan, namun konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan. Dengan memahami batas aman konsumsi dan memperhatikan respons tubuh, kamu dapat menikmati manfaat matcha tanpa risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Baca juga: Yerba mate vs Matcha vs Kopi: Mana yang lebih baik sebagai sumber kafein?
Referensi:
- Amankah Minum Matcha Setiap Hari? – Kompas.com
- Jangan Terlalu Banyak Minum Matcha, Ini Efek Sampingnya – Republika Online
- Can Matcha Make You Feel Sick and Nauseous? – PerfectTed
- Matcha and Sencha green tea extracts with regard to their phenolics pattern and antioxidant and antidiabetic activity during in vitro digestion (2021), Journal of Food Science and Technology
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien
