Benarkah Penyakit Ginjal Kronis Berisiko Menyebabkan Anemia?

Menurut Centers of Disease Control and Prevention, lebih dari 1 dari 7 orang dewasa di Amerika Serikat, atau sekitar 15% populasi dewasa, diperkirakan mengalami penyakit ginjal kronis dengan jumlah sekitar 37 orang. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar menyebutkan prevalensi penderita penyakit ginjal kronis pada tahun 2018 mencapai 3,8% dan mengalami peningkatan sebesar 2% sejak tahun 2013. Angka-angka ini menunjukkan bahwa penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan yang semakin nyata di masyarakat. 

Namun, muncul pertanyaan penting: apakah penyakit ginjal kronis hanya berdampak pada fungsi ginjal itu sendiri? Atau ada kaitannya dengan masalah lain seperti anemia? Benarkah penurunan fungsi ginjal dapat meningkatkan risiko anemia?

Sekilas Tentang Anemia

sekilas-anemia
Sumber : freepik

Menurut WHO, anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin di dalamnya berada di bawah nilai normal. Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika sel darah merah terlalu sedikit, abnormal, atau kadar hemoglobin kurang. Maka kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh akan menurun. Sehingga jaringan dan organ tubuh seperti jantung dan otak tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi dengan baik.

Kaitan Penyakit Ginjal Kronis dengan Risiko Anemia

Pasien penyakit ginjal kronis, anemia sering muncul karena kerusakan ginjal menurunkan produksi hormon eritropoietin yang merangsang pembentukan sel darah merah. Jurnal Kesehatan Manarang menjelaskan bahwa kekurangan eritropoietin ini dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin. Sehingga tubuh kekurangan oksigen yang penting untuk menghasilkan energi.

International Journal of Molecular Sciences menyebutkan bahwa gejala anemia pada CKD biasanya berupa mudah kelelahan dan merasa lemah karena pasokan oksigen yang terbatas menghambat produksi energi dalam sel tubuh. Suatu penelitian dalam NERS Jurnal Keperawatan menemukan bahwa kondisi ini juga dapat diperburuk oleh umur sel darah merah yang lebih pendek, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12, serta efek racun dari penumpukan urea dan sisa metabolik. Penelitian dalam Journal of Bionursing menunjukkan bahwa prevalensi anemia meningkat seiring penurunan fungsi ginjal, yakni 5,2% pada stadium 3, 44,1% pada stadium 4, dan hampir semua pasien stadium 5 mengalaminya.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases juga menyebutkan faktor lain yang dapat memicu anemia pada pasien CKD, antara lain kehilangan darah akibat dialisis (cuci darah), infeksi, peradangan, dan malnutrisi. Jurnal Kesehatan Manarang juga membuktikan mengenai hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dan tingkat kelelahan pada pasien CKD. Mereka menjelaskan bahwa semakin rendah kadar hemoglobin, maka semakin berat tingkat kelelahan yang dialami pasien. Oleh karena itu, pemantauan dan penanganan anemia pada pasien CKD sangat penting untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Kelompok Populasi dengan Risiko Tinggi Anemia Saat CKD

kelompol-dengan-risiko-tinggi
Sumber : freepik

Risiko terkena anemia akan meningkat seiring dengan memburuknya kondisi CKD. American Journal of Kidney Disease menjelaskan, pasien CKD yang juga mengidap diabetes memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami anemia, biasanya muncul lebih awal, serta cenderung lebih parah dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes. Diabetes memperberat kondisi anemia melalui beberapa mekanisme termasuk defisiensi eritropoietin, inflamasi kronis, dan gangguan metabolik yang berhubungan dengan kerusakan ginjal.

Selain itu, Medscape juga menyebutkan bahwa individu berusia di atas 60 tahun lebih rentan mengalami anemia akibat CKD dibandingkan dengan kelompok usia 46-60 tahun. Kondisi ini kemungkinan terjadi karena kasus CKD lebih banyak pada lansia, ditambah kemampuan ginjal untuk menyaring darah memang cenderung menurun seiring bertambahnya usia. 

Komplikasi CKD yang Perlu Diwaspadai

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, pada penderita CKD, anemia berat dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan jantung. Hal ini terjadi karena jantung menerima pasokan oksigen lebih sedikit dari normal, sehingga harus bekerja lebih keras untuk memompa sel darah merah ke organ dan jaringan tubuh. Penderita CKD dengan anemia memiliki resiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti stroke.

Peran Gaya Hidup dalam Mengurangi Risiko Anemia CKD

gaya-hidup-mengurangi-risiko
Sumber : pinterest

Pencegahan anemia pada penderita CKD memang tidak selalu bisa dilakukan sepenuhnya. Meski begitu, pengelolaan penyakit ginjal yang baik dapat membantu menunda munculnya anemia atau mencegah kondisinya menjadi lebih parah. 

Pola makan dan keseimbangan gizi berperan penting dalam mengendalikan anemia pada pasien CKD. Penyesuaian makanan perlu dilakukan agar kesehatan ginjal tetap terjaga sekaligus membantu mengatasi anemia. jika tubuh kekurangan zat besi, vitamin B12, atau folat, dokter atau ahli gizi dapat merekomendasikan makanan yang kaya akan zat gizi tersebut. Namun, karena beberapa makanan juga mengandung protein, natrium, atau fosfor dalam jumlah yang tinggi, penderita sebaiknya melakukan perubahan pola makan dengan bimbingan ahli gizi.

Baca Juga: Amankah Obat Hipertensi Untuk Kesehatan Ginjal?

Referensi

  1. Anaemia | World  Health Organization
  2. Anemia and Fatigue in Patients with Chronic Kidney Failure (2024), Jurnal Kesehatan Manarang
  3. Anemia in Chronic Kidney Disease | National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases
  4. Anemia of Chronic Disease and Kidney Failure | Medscape
  5. Chronic Kidney Disease in The United States, 2023 (2024), Centers of Disease Control and Prevention
  6. Correlation Between The Levels of Urea Serum, Creatinine, and Hemoglobin with fatigue in Patient with Chronic Disease at Haemodialisa Unit, dr. R. Goeteng Taroenadibrata General Hospital Purbalingga (2019), Journal of Bionursing
  7. Hubungan Antara Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Balita (2018), Jurnal Kesehatan Manarang
  8. Hubungan Kadar Ureum terhadap Restless Legs Syndrome pada Pasien Chronic Kidney Disease (2019), NERS Jurnal Keperawatan
  9. Laporan Nasional Riskesdas 2018 (2018), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  10. The Influence of Inflammation on Anemia on CKD Patients (2020), International Journal of Molecular Sciences
  11. Update on Anemia in ESRD and Earlier Stages of CKD: Core Curriculum 2018 (2018), American Journal of Kidney Diseases

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok