Darah merupakan elemen vital di dalam tubuh manusia yang memiliki beragam fungsi. Tanpa disadari, setiap detik di dalam tubuh kita terjadi proses metabolisme oleh sel-sel darah. Dalam kurun waktu hidup 120 hari, satu sel darah mampu mengitari tubuh sebanyak 250 ribu kali.
Komponen darah dan fungsinya begitu substansial untuk diketahui. Setiap elemen darah memiliki fungsinya masing-masing, meski begitu saling berkorelasi untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia.
Melalui sistem peredaran darah berbagai zat penting seperti oksigen, nutrisi, antibodi, dan hormon didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Selain sebagai alat transportasi, darah berperan menjaga kestabilan asam-basa serta melepaskan sisa metabolisme melalui proses ekskresi.
Melalui artikel ini, ApleFriends dapat mengenali komponen dan fungsi darah juga memahami mekanisme sistem peredaran darah dalam tubuh manusia lho!
Setiap Orang Memiliki Komposisi Darah Berbeda
Secara umum tubuh manusia memiliki struktur darah yang terdiri atas 55% plasma darah dan 45% sisanya adalah sel-sel darah. Jumlah volume darah di tubuh seseorang sekitar 5 liter untuk pria dan sekitar 3,5 liter – 4 liter bagi wanita. Namun, komposisi tersebut dapat berbeda pada setiap orang, tergantung kondisi berat badan dan kondisi fisiknya. Rata-rata, orang dengan badan ideal tidak tergolong underweight maupun overweight memiliki 70 ml darah per kilogram berat badan.
Unsur-Unsur Utama Pembentuk Darah
Dengan mengetahui struktur pembentuk darah, kita dapat lebih memahami bagaimana tubuh bekerja selaras demi memelihara kesehatan tubuh. Di dalam setiap makhluk hidup, darah terdiri dari dua elemen utama yakni plasma darah dan elemen seluler (sel-sel darah).
Mengutip dari buku elektronik Bunga Rampai Hematologi 2024 plasma darah mengandung 90% air dan 10% bahan terlarut seperti ion, glukosa, asam amino, hormon, serta protein, molekul biologis itu berperan penting mendukung fungsi fisiologis tubuh. Semetara itu, sel-sel darah tersusun dari eritrosit, leukosit, dan trombosit.
1. Plasma Darah
Plasma darah merupakan elemen pembentuk darah yang berwarna kekuningan, cairan ini menyusun sekitar 50% hingga 60% total volume darah manusia. Seperti yang disebutkan sebelumnya, komposisi plasma darah mengandung 90% air dan 10% nutrisi yang diperlukan tubuh seperti, albumin, globulin, elektrolit, dan hormon.
Komponen nutrisi pada plasma darah yang telah diuraikan termasuk albumin bermanfaat untuk pembekuan darah (koagulasi) ketika terjadi luka. Adapun, gammaglobulin terlibat dalam menjaga tekanan osmotik koloid dan mengandung antibodi atau immunoglobulin semisal IgA, IgD, IgE, dan IgM yang membentengi tubuh dari mikroorganisme.
2. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Eritrosit merupakan sel darah berwarna merah dengan cekungan berbentuk bulan sabit tampak saling berhadapan pada kedua sisinya, jika dilihat dari sisi samping (bikonkaf). Bentuk itu membuat eritrosit lebih fleksibel saat melintasi pembuluh kapiler.
Sel darah berbentuk bikonkaf itu memiliki diameter sekitar 7,8 mikrometer, dengan ketebalan 2,5 mikrometer pada bagian tepinya, sedangkan bagian tengahnya hanya setebal 1 mikrometer. Eritrosit terbentuk di sumsum tulang belakang melalui proses yang dipengaruhi oleh hormon eritropoietin yang diproduksi ginjal.
Setidaknya, dalam satu mililiter kubik eritrosit mengandung 5 juta sel darah merah. Namun, kadarnya bervariasi antara pria dan wanita, pada pria jumlahnya berkisar 4,5 sampai 5,5 juta sel darah, sedangkan pada wanita sekitar 3,5 hingga 5 juta sel darah. Tanpa sel darah merah yang cukup, seseorang dapat mengalami anemia, kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kelelahan, pusing, dan sesak napas.
3. Leuokosit (Sel Darah Putih)
Berbeda dari sel darah merah, sel darah putih atau leukosit jumlahnya lebih sedikit. Kendati jumlahnya sedikit, peran sel darah putih sangat krusial dalam memelihara sistem kekebalan tubuh.
Dibandingkan dengan eritrosit, sel darah putih memiliki bentuk yang lebih bervariasi mulai dari bulat, lonjong, dan abstrak. Sebagaimana diketahui, jumlah normal leukosit dalam darah seseorang berkisar 4 ribu hingga 10 ribu sel per mililiter darah. Selain itu, leukosit terbagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu basofil, eosinofil, limfosit, monosit, dan neutrofil.
4. Trombosit atau Keping Darah (Platelet)
Zat penyusun seluler darah yang terakhir adalah trombosit. Sebetulnya, trombosit bukan sel utuh, karena ia tidak memiliki sel inti. Alhasil, keping darah memiliki struktur yang berbeda dari sel darah merah maupun sel darah putih.
Karena trombosit bukan sel utuh, tapi berasal dari fragmen sitoplasma yang dihasilkan sel inti bernama megakariosit. Trombosit dicirikan berwarna biru dan ungu kemerahan serta memiliki ukuran sekitar 1 hingga 4 mikrometer.
Pada kondisi tubuh normal, jumlah trombosit darah berkisar antara 150 ribu hingga 350 ribu milliliter. Berbeda dengan eritrosit yang memiliki masa hidup lebih lama sekitar 120, sedangkan masa hidup trombosit hanya bertahan selama 10 hari sebelum digantinya dengan sel yang baru.
Fungsi Darah yang Perlu Diketahui
Setelah ApleFriends mengetahui unsur-unsur pembentuk darah yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu plasma darah dan sel-sel darah yang meliputi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Selanjutnya, juga penting mengetahui setiap fungsinya untuk menjaga keberlangsungan hidup seseorang.
1. Peranan Plasma Darah
Fungsi utama plasma darah adalah sebagai buffer dalam menstabilkan kadar asam-basa melalui kandungan elektrolit, seperti hidrogen dan bikarbonat. Kemudian sebagai media pengangkut bagi sel-sel darah, nutrisi hormon, dan sisa limbah yang dihasilkan metabolisme, di antaranya urea dan asam urat. Dengan begitu, fungsi plasma sangat krusial dalam menjaga stabilitas sistem peredaran darah manusia.
2. Fungsi Sel Darah Merah
Sel berbentuk bikonkaf itu merupakan sel terbanyak, jika dibandingkan dengan sel darah lainnya. Perannya pun sangat vital sebagai alat transportasi untuk membawa protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air keseluruh jaringan tubuh. Selain membawa segala jenis nutrisi, eritrosit mengandung hemoglobin yang berfungsi mendistribusikan oksigen ke paru-paru. Tanpa eritrosit tubuh tidak akan mendapatkan suplai oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
3. Sel Darah Putih
Meskipun leukosit memiliki jumlah yang sedikit, tetapi fungsinya begitu penting sebagai pelindungi alami untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, dan virus. Sel darah putih bekerja dengan menstimulasi antibodi untuk memerangi mikroorganisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Kemampuannya sebagai fagosit, mampu menelan dan mencerna patogen yang masuk ke dalam sirkulasi darah, mengatur respons imun, dan membersihkan sisa-sisa sel mati.
4. Tugas Trombosit
Trombosit memiliki peran kunci dalam proses hemostasis (mekanisme alami tubuh untuk menghentikan pendarahan) ketika tubuh mengalami luka, trombosit akan segera berkumpul membentuk plug trombosit guna menyumbat lapisan endotelium pembuluh darah yang rusak, proses ini disebut koagulasi.
Lalu, trombosit juga bertugas mengikat bakteri dalam jaring DNA yang berasal dari sel darah putih. Selain itu, keping darah merupakan sarana komunikasi antar sel maupun jaringan lain yang terdapat di pembuluh darah.
Fungsi darah dalam tubuh manusia memang begitu esensial, sebagai alat transportasi, menopang sistem imun, dan mekanisme hemostasis. Dengan begitu, perhatikan asupan bergizi seimbang kalian dengan menyantap makanan yang mengandung zat besi, asam folat dan vitamin B 12 untuk mendukung fungsi eritrosit, mikronutrien ini dapat ditemukan pada daging merah, ikan, dan sayuran hijau.
Sementara itu, untuk memperkuat leukosit konsumsi makanan yang mengandung zinc (daging ayam, tiram, dan kacang mete), vitamin C (jeruk, jambu biji), dan vitamin A (wortel serta umbi-umbian). Selanjutnya, agar sel darah tetap seimbang dan proses pembekuan darah stabil, mengonsumsi sayuran yang terdapat vitamin K seperti bayam, brokoli, dan kubis. Lemak sehat, seperti omega 3 juga dibutuhkan sel darah dari ikan salmon, sarden, biji chia, kacang almond, dan alpukat.
Karenanya, di dalam darah yang sehat terdapat tubuh yang bugar dan selaras untuk mewujudkan cita-cita.
Nah ApleFriends setelah membaca dengan seksama penjelasan artikel ini, apakah kalian sudah memahami fungsi darah pada tubuh kita?
Baca Juga: Perhatikan Zat Gizi Ini Sebelum dan Sesudah Donor Darah!
Referensi
- Bunga Rampai Hematologi (2024), Media Pustaka Indo
- Identification of Blood Types of Biology Education Students at Samudra University (2023), Jurnal Biologi Tropis
- Mengenal Komponen Darah Manusia dan Fungsinya | CNN Indonesia
Editor: Eka Putra Sedana

