Kurang Tidur dan Nafsu Makan, Apa Hubungannya?

Pernahkah Aplefriends merasa lebih lapar setelah semalam kurang tidur? Menurut para ahli, kondisi ini bukan sekedar perasaan—melainkan reaksi biologis yang nyata. Banyak dari kita yang bergumul untuk mendapatkan tidur cukup, dan akibatnya muncul kelelahan, tubuh terasa lesu, serta peningkatan rasa lapar keesokan harinya.

Ilmu Tidur dan Nafsu Makan

Ketika waktu tidur berkurang, jelas Dr. Foldvary, sistem hormon yang mengatur nafsu makan menjadi tidak seimbang. Inilah yang membuat kita cenderung makan lebih banyak dan lebih sering memilih makanan yang kurang sehat. Makan dan tidur adalah dua fungsi dasar manusia yang saling terhubung erat, dan penelitian ilmiah terus mengungkap betapa kuatnya hubungan tersebut.

Beberapa jenis makanan diketahui dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, seperti buah kaya kalium dan sayuran berdaun hijau sementara lainnya justru dapat mengganggunya, terutama makanan berlemak tinggi. Kurang tidur dapat mengacaukan hormon lapar, membuat makanan tinggi kalori tampak lebih menggoda, dan meningkatkan risiko konsumsi kalori berlebih serta kenaikan berat badan. Sebaliknya, tidur yang cukup dan berkualitas membantu menjaga pengendalian berat badan jangka panjang.

Penelitian terbaru juga memberi pemahaman mendalam mengenai hubungan ini. Studi pada lalat buah menemukan bahwa molekul otak yang selama ini diketahui mengatur nafsu makan ternyata juga berperan penting dalam mengatur tidur. Para ilmuwan dari Universitas Brandeis mengungkap bahwa neuropeptida yang mengatur makan dapat mempengaruhi pola tidur dan tingkat aktivitas secara signifikan.

Dampak Kurang Tidur terhadap Pola Makan

Kurang tidur dapat mempengaruhi pola makan Aplefriends dalam berbagai cara. Rasa lapar cenderung muncul lebih sering sepanjang hari, terutama keinginan terhadap makanan manis, berlemak, dan tinggi kalori. Kondisi ini juga membuat kemampuan memilih makanan bergizi menjadi menurun, sehingga kontrol porsi menjadi lebih sulit. Ketika tubuh tidak cukup beristirahat, kecenderungan makan karena emosi serta kebiasaan ngemil larut malam meningkat, yang pada akhirnya dapat memicu kenaikan berat badan dan masalah kesehatan jangka panjang.

Memahami Hubungan Hormonal

Keterkaitan antara tidur dan nafsu makan sebenarnya berawal dari kerja sistem hormon tubuh. Saat tidur, tubuh mengatur hormon pengendali lapar dan kenyang, tetapi proses ini menjadi kacau ketika durasi tidur berkurang. Akibatnya, rasa lapar meningkat dan dorongan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat menjadi lebih kuat. Inilah alasan mengapa banyak orang merasa ingin makan lebih banyak setelah malam yang kurang tidur.

Peran Kualitas Tidur

Tidak hanya jumlah jam tidur yang penting, kualitas tidur juga memiliki peran besar dalam mengatur nafsu makan. Tidur yang tidak nyenyak dapat menimbulkan rasa lapar berlebihan, meningkatkan keinginan ngemil, serta mempengaruhi pengambilan keputusan ketika memilih makanan. Sebaliknya, tidur yang berkualitas membantu menyeimbangkan hormon, memperbaiki pengaturan rasa lapar, dan mendukung pola makan yang lebih sehat.

Tips Praktis untuk Mengelola Nafsu Makan

Untuk membantu menjaga nafsu makan tetap stabil, Aplefriends perlu mengutamakan tidur berkualitas selama 7–9 jam setiap malam. Upayakan memiliki jam tidur yang konsisten, menciptakan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan, serta menata lingkungan tidur agar nyaman. Batasi paparan cahaya biru, dan hindari konsumsi kafein maupun alkohol menjelang waktu tidur. Berbagai alat bantu seperti aplikasi Sleepiest juga dapat digunakan untuk mendukung kualitas tidur dan pengaturan pola makan.

Pentingnya Mengenali Gangguan Tidur

Kondisi seperti insomnia atau sleep apnea dapat mengganggu mekanisme pengaturan lapar dan berat badan. Jika gangguan tidur tidak ditangani, Aplefriends bisa mengalami peningkatan rasa lapar, dorongan makan yang lebih kuat, dan kesulitan menjaga kebiasaan makan sehat. Karena itu, mendapatkan diagnosis yang tepat, mengikuti perawatan yang dianjurkan, serta melakukan kontrol rutin dengan tenaga kesehatan menjadi langkah penting untuk memperbaiki kualitas tidur sekaligus pola makan.

Menciptakan Lingkungan Tidur yang Mendukung

Untuk memperoleh tidur yang lebih nyenyak—dan pada akhirnya membantu pengaturan nafsu makan—Aplefriends dapat menjaga jadwal tidur tetap stabil, memastikan kamar tetap gelap, tenang, dan sejuk, serta membatasi paparan cahaya biru sebelum tidur. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau peregangan ringan sebelum tidur juga dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas istirahat.

Peran Teknologi dalam Menunjang Tidur Berkualitas

Aplikasi seperti Sleepiest menawarkan berbagai fitur untuk membantu meningkatkan kualitas tidur. Mulai dari latihan relaksasi terpandu, suara pengantar tidur, cerita tidur, hingga pemantauan pola tidur dan rekomendasi personal. Ketika digunakan secara konsisten, teknologi ini dapat menjadi alat bantu untuk memperbaiki kualitas istirahat dan membantu menjaga pola makan tetap teratur.

Manfaat Jangka Panjang dari Tidur yang Baik

Tidur yang cukup tidak hanya membantu mengelola rasa lapar, tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan. Tidur berkualitas meningkatkan suasana hati, energi, fokus, serta membantu manajemen berat badan dalam jangka panjang. Manfaat ini menjadikan tidur sebagai pilar penting bagi kesejahteraan holistik Aplefriends.

Menjadikan Tidur sebagai Prioritas

Tidur bukanlah bentuk kemewahan, melainkan kebutuhan dasar yang berpengaruh besar pada pengaturan nafsu makan dan pola makan sehat. Dengan memprioritaskan istirahat yang cukup serta memanfaatkan alat bantu tidur yang mendukung, Aplefriends sedang berinvestasi pada kesehatan yang lebih baik. Pemahaman mengenai hubungan antara tidur dan nafsu makan memberi kita kesempatan untuk mengontrol rasa lapar dan membentuk kebiasaan makan yang lebih seimbang.

Jika Aplefriends kerap gelisah dan sulit tidur sepanjang malam, Dr. Foldvary menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis tidur. Langkah ini penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat sekaligus memastikan tidak ada gangguan tidur yang mungkin menjadi penyebab utamanya.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Tidur, Manfaatnya Luar Biasa!

Referensi

  1. The Connection Between Sleep and Appetite – Psychology Today
  2. The Connection Between Sleep and Appetite – Cleveland Clinic
  3. Sleep and Appetite: The Complex Connection Between Rest and Hunger – Sleepiest

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok