Apakah ApleFriends sudah familiar dengan istilah hemoroid? Penyakit hemoroid lebih dikenal di masyarakat dengan istilah wasir atau ambeien. Gangguan ini ditandai dengan pembengkakan pembuluh darah di bagian rektal atau anus.
Walaupun penyakit ini jarang memberikan dampak serius, ambeien ternyata dapat terjadi berulang dan cukup menyakitkan. Untuk mencegah hal tersebut, kalian perlu mengetahui sejumlah penyebab dan cara penanganannya berikut ini!
Ambeien, Masalah Kesehatan yang Mengganggu
Wasir atau ambeien merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya pelebaran atau peradangan di pembuluh darah vena pada saluran anus. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan yang mirip seperti varises apabila terjadi di kaki.
Kondisi ini dapat berkembang dengan gejala atau tanpa gejala. Berdasarkan studi, sebesar 40% dari kasus ambeien berkembang tidak bergejala atau asimtomatik. Namun, apabila bergejala, gejala klinis yang umumnya dialami penderita meliputi perdarahan pada rektal, adanya benjolan pada anus, serta nyeri dan tidak nyaman saat buang air besar.
Jenis Ambeien yang Perlu Kamu Ketahui
Jenis ambeien/hemoroid berkaitan juga lho dengan gejala klinis yang ditimbulkan. Berdasarkan lokasinya, jenis ambeien dibagi menjadi 2 sebagai berikut:
Hemoroid Interna
Ambeien tipe ini berlokasi di bagian bawah rektum. Jenis ambeien ini hanya bergejala apabila penderita mengalami bengkak, perdarahan, dan prolaps. Namun umumnya, jenis ambeien ini jarang menimbulkan rasa sakit.
Hemoroid Ekterna
Tipe ambeien ini berlokasi di bawah kulit sekitar anus dan merupakan jenis ambeien yang paling mengganggu kenyamanan. Terdapat kondisi akut dan kronis dari jenis hemoroid ini yang ditandai dengan rasa nyeri, gatal, hingga perdarahan.
Apa Saja Faktor Penyebab Ambeien?

Pencegahan terhadap ambeien perlu dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu akar masalah dan penyebab timbulnya kondisi tersebut. Secara garis besar, terdapat dua faktor besar yang dapat menyebabkan ambeien, antara lain:
Faktor Internal
Beberapa faktor internal penyebab ambeien adalah sebagai berikut:
- Usia: risiko ambeien akan semakin meningkat seiring usia memasuki 45-65 tahun.
- Jenis kelamin: kejadian ambeien lebih berisiko dialami wanita dibandingkan pria pada sejumlah studi penelitian
- Kehamilan: rahim yang membesar dapat menekan pembuluh darah vena di bagian rektal dan anus
Faktor Eksternal
Faktor eksternal berkaitan dengan gaya hidup seperti kurangnya aktivitas, cara buang air besar yang tidak berat, kelebihan berat badan, riwayat konsumsi alkohol, depresi, serta kebiasaan konsumsi cairan dan serat yang kurang. Beberapa kebiasaan buang air besar yang berperan terhadap terjadinya ambeien adalah kebiasaan sembelit kronis, mengejan saat buang air besar, dan duduk terlalu lama di toilet.
Cegah Ambeien dengan 5 Langkah Ini!
Ambeien dapat ditangani dengan melalui pemberian obat, tindakan medis dan bedah, serta perbaikan gaya hidup. Penerapan gaya hidup yang baik dan sehat akan dapat membantu mencegah terjadinya ambeien, antara lain:
1. Membangun Kebiasaan Buang Air Besar yang Sehat
Untuk cegah konstipasi, ApleFriends perlu sesegera mungkin melakukan buang air besar dan tidak ditunda-tunda. Penundaan BAB akan menyebabkan feses menjadi lebih keras dan kering sehingga berikutnya saat dikeluarkan, kita perlu mengejan. Selain itu, kebiasaan menunda tersebut bisa mempengaruhi lama waktu duduk di toilet yang meningkatkan tekanan pada pembuluh darah bagian anus.
2. Cukup Konsumsi Cairan
Konsistensi feses juga berkaitan dengan jumlah cairan yang kita konsumsi setiap harinya. Agar buang air besar lebih mudah dan konsistensi feses terjaga, perbanyak minum air putih minimal 2 liter sehari atau setara 6-8 gelas.
3. Batasi Konsumsi Minuman Berkafein
Konsumsi kafein dapat menyebabkan feses dapat menjadi keras dan memicu risiko konstipasi dan ambeien. Kandungan kafein dapat ditemui pada minuman seperti kopi, teh, dan minuman beralkohol. Batasi jumlah kafein yang kamu konsumsi yaitu <400 mg/hari atau setara dengan 2-4 cup kopi/hari.
4. Rutin Berolahraga
Berolahraga secara rutin dapat membantu memperlancar peredaran darah dan membantu menurunkan tekanan darah. Dengan rutin berolahraga, sejumlah faktor risiko ambeien seperti konstipasi dan berat badan lebih dapat dicegah.
5. Konsumsi Sumber Serat dari Makanan
Serat berperan penting dalam membentuk konsistensi feses yang lebih lunak. Makanan kaya akan serat akan mendukung kerja tubuh dalam meningkatkan imun, merangsang peristaltik usus, mengikat cairan dan mempengaruhi konsistensi BAB, dan mencegah konstipasi.
Konsumsi Makanan Berserat Untuk Redakan Ambeien!
Salah satu strategi memperbaiki gaya hidup adalah dengan membenahi pola makan dengan konsumsi makanan tinggi serat. Saat mengalami ambeien, kebutuhan serat kita akan meningkat menjadi 30 gram/hari. Beberapa bahan makanan tinggi serat yang bisa kamu konsumsi yaitu:
Zat Gizi | Bahan Makanan | Jumlah Serat per 100 gram | URT Ukuran rumah tangga |
Karbohidrat | Nasi merah | 1,8 gram | 2 centong rice cooker |
Havermout | 28,5 gram | 12,5 sendok makan | |
Roti whole wheat | 3,8 gram | 2,5 lembar | |
Protein nabati | Kacang hijau | 5,1 gram | 10 sendok makan |
Kacang kedelai | 17,7 gram | 8 sendok makan | |
Kacang tanah | 8,5 gram | 13 sendok makan | |
Sayuran | Brokoli | 2,6 gram | 1 gelas |
Kacang panjang | 3,4 gram | 6,5 sendok makan | |
Bayam | 2,2 gram | 6,5 sendok sayur | |
Buah | Pear | 3,1 gram | 1 buah |
Pisang | 2,6 gram | 2 buah | |
Apel dengan kulit | 2,4 gram | 1 buah |
Nah itu dia ApleFriends, beberapa hal yang perlu kalian ketahui terkait ambeien. Yuk, jangan biarkan ambeien mengganggu aktivitasmu, cegah dan atasi dengan gaya hidup dan konsumsi makanan yang tepat!
Baca Juga: Makanan Pelancar BAB Setelah Operasi Ambeien
Referensi
- Eating, Diet, & Nutrition for Hemorrhoids | National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease
- Hemorrhoids And What To Do About Them | Harvard Health
- Makanan dan Merek di Indonesia | Fatsecret Indonesia
- Asuhan Gizi Klinik (2019), Bintangpusnas Edu
Editor: Eka Putra Sedana