Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina, yakni dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Berdasarkan Global TB Report tahun 2022 jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia produktif terutama pada usia 25 sampai 34 tahun. Di Indonesia jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia produktif terutama pada usia 45 sampai 54 tahun.
“Kasus TBC anak mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dari 2021 ada 42.187, kemudian 2022 terdapat 100.726, jadi ini naik lebih dari 200 persen,” kata Pak Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes dalam acara daring “Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2023” dikutip dari artikel CNN.
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri di udara yang disebabkan oleh organisme Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini, terutama menyerang paru-paru, meskipun organ dan jaringan lain mungkin terlibat, menyebar melalui kelenjar getah bening dan aliran darah ke organ tubuh manusia. Tuberkulosis ditularkan melalui udara. Kebanyakan orang yang terkena TB tidak pernah menunjukan gejala, karena bakteri dapat hidup dalam bentuk tidak aktif pada tubuh dan dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tubuh menurun.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan TB yaitu:
- Menjaga etika batuk dan bersin dan tidak membuang ludah sembarang tempat.
- Meningkatkan imunitas tubuh dengan cara:
- Makan makanan berGizi seimbang
- Aktif berolahraga.
- Mengupayakan lingkungan sehat seperti rutin bebersih rumah.
- Menjaga ruangan dengan sirkulasi udara baik: Biasakan membuka jendela dirumah pada pagi hari agar matahari dapat masuk ke dalam ruangan.
- Tidak merokok (Merokok meningkatkan risiko terkena TB paru sebanyak 2,2kali).
- Berjemur.
- Pada populsi rentan:
- Vaksinasi BCG pada bayi baru lahir
- Pemberian profilaksis INH pada anak- anak
- Pemberian NH-Rifapentin (3HP)3Pemberian profilaksis INH pada ODHA selama 6 bulandan diulang setiap 3 tahun
- Pemberian profilaksis INH pada pasien dengan indikasi klinislainnya seperti silikosis.
Jika anda terkena TB aktif, anda perlu melakukan pengobatan beberapa minggu kedepan sebelum akhirnya TB tidak menular kepada orang lain. Terdapat beberapa tindakan sehari-hari untuk menjaga diri sendiri dan orang sekitar, yaitu:
- Minum obat yang diberikan.
- Saat batuk, bersin, atau tertawa, anda perlu menutup mulut dengan tisu. Lalu simpan tisu bekas di dalam plastik, kemudian dapat dibuang.
- Tidak boleh bepergian seperti ke kantor atau sekolah hingga dokter mengizinkan.
- Hindari kontak secara dekat dengan orang lain. Tidur di dalam kamar sendiri (terpisah).
- Buka jendela kamar dan pastikan sirkulasi udara ruangan yang baik sehingga bakteri TB tidak berkembang di dalam kamar dan menginfeksi orang lain.
“Mari stop TB dengan melakukan pengobatan hingga tuntas dan membawa anak anda untuk mendapatkan vaksin BCG” – Kemenkes RI
Sumber gambar : freepik.com
Ditulis oleh: Nisa Deyasningrum, S.Gz | Editor: Anisya Nur Andani